
Hari-hari ini Afoe sedang menghitung waktu jelang kelahiran anak pertama. Kekhawatiran besar melanda pada diri ini. Hanya Alloh yang menjadi tumpuan.
Muhasabah memori Amaliyah Yaumiyah. Better than yesterday !!!
Nah, untuk antum yang berada di rumah pun dapat menghindarkan hawa dingin dengan cara mengenakan selimut woll. Bahan woll mampu menyimpan hawa panas yang dikeluarkan oleh tubuh kita.
Berbaringlah di kasur dan selimutilah diri dengan kain woll tebal nan halus. Aroma wangi yang dihembuskan oleh selimut menambah betah dan nyaman kita yang akan rehat di malam itu.
Jika ingin menonton TV atau membaca buku, selimutkan kain woll pada ujung kaki hingga badan bagian dada/perut. Duduklah di ruangan yang tertutup seperti kamar.
Pilih selimut dengan warna cerah, misal hijau, pink, biru muda, coklat muda, dll.
Kopi/teh manis/ jahe merupakan minuman tepat sebagai teman membaca.
Selamat mencoba.
Ada pengalaman yang insya alloh juga sudah dialami oleh antum semua. Yah, pengalaman tentang kematian. Beberapa hari ini, setia pagi ada saja pengumuman tentang kematian seorang warga. Dari yang terdengar sayup-sayup karena jarak yang jauh sampai dengan begitu nyaring karena jenazah ada dekat rumah . " Assalamualaikum wr.wb. Pengumuman berita keluarga. Innalillahi waina ilahi rojiun. Telah meninggal dunia dengan tenang. Nama Fulanah bin Fulan. Umur 45 tahun. Alamat jalan Damai nomor 2 Kota Silam. Meninggal pada hari Ahad, pukul 21.05 WIB, tanggal 26 Agustus 2007 di rumah sakit Berkah. Jenazah akan dimakamkan pukul 08.30 hari Senin tanggal 27 Agustus 2007 di pemakaman keluarga. Yang berduka cita : Akhi sebagai suami, ukhti sebagai anak. Demikian pengumuman ini. Wassalamualaikum wr.wb."
Astaghfirullahaladzim, beberapa saat kemudian terdengar pengumuman serupa tapi beda jenzah, hingga 3 kali terdengar. Hari sebelumnya juga terdengar hanya agak sayup.
Berturutannya pengumuman kematian, membuat hati ini bergetar. Apakah benar bahwa pengumuman berikutnya akan terdengar sayup-sayup lagi? Atau terdengar jelas? Bahkan super jelas karena sang jenazah ada di rumah kita, dan jenazah itu adalah kita. Rasanya kok belum puas diri ini hidup. Belum puas menikmati segala isi dunia.
Kenapa kok bisa memiliki pemikiran bahwa kematian hanya untk orang lain? Rasanya tidak mungkin kalau-kalau besok ada pengumuman kematian itu pasti bukan kita, TAPI ORANG LAIN. Bagaimana mungkin seperti itu? Padahal Alloh SWT telah memberikan sebuah sifat fitrah bagi setiap makhluk yang hidup pasti akan mati. Dan makhluk yang tak hidup akan musnah.
Bukankah kita adalah manusia, sama seperti yang disebutkan dalam pengumuman kematian tadi. Hanya saat dan caranya saja yang beda. Maka mari bersiap mati dengan bekal keimanan dan ketaqwaan pada ALLOH SWT.
Lakukan amal terbaik dalam sisa hidup ini, sehingga jika ada pengumuman kematian terdengar maka kita sedang tersenyum manis lantaran nama kita disebut sebagai hamba yang akan segera bertemua dengan Sang Rabb.
Sungguh Afoe dalam keadaan yang kurang cerdas.
Diberikan kesempatan tak bisa memanfaatkannya.
Alhamdulillah ada para ikhwah yang turut mengontrol Afoe.
Ikhwah fillah,,,,Kamis ini Afoe merasakan sebuah sensasi dari ketakutan.
Rasanya tertinggal atau bahkan ditinggal oleh sebuah pihak kebaikan.
Pihak yang tentu saja berafiliasi dengan Sang Rabb.
Afoe begitu ketakutan akan prestasi amal harian yang menurun drastis.
Sebuah perkataan ulama, bahwa jika kita masuk surgapun itu lantaran karena rahmat Alloh SWT, padahal seseorang telah beramal banyak sesuai perkiraanya.
Lalu, bagaimana dengan Afoe yang tak banyak berbuat baik????
Kamis itu Afoe hanya bisa menyesali.
Berazzam dalam hati akan memperbaiki.
Alhamdulillah, ketakutan ini masih ada obatnya. Ketakutan seorang hamba yang masih memiliki nafas di dalam tubuhnya, sehingga kesempatan taubat insya Alloh masih terbuka luas.
Afoe merasakan penurunan maknawiyah yang begitu tajam. Ngga pede sama sekali.
Maka, ketika Afoe mendapatkan amanah untuk menyampaikan kisah Perang Hunain, afoe nyaris tak sanggup.
Tak pantas, seorang manusia dengan amaliyah yang turun drastis berbicara di depan orang-orang sholeh.
Dengan mengucap basmalah, Afoe yakinkan diri untuk semakin baik. Mungkin inilah adalah iqob (hukuman) yang harus Afoe lalui untuk repairing diri.
Semoga tidak terulang lagi.
Ikhwah fillah..
Sejenak kita renungkan perkataan murobi Afoe.
"Sangatlah wajar jika manusia mengalami penurunan."
Kalimat ini seakan menjadi pembelaan/ pembenaran atas apa yang menimpa Afoe saat ini. Ada angin segar yang tiba-tiba meniup wajah muram ini. Manusiawi.
Renungkan pula perkataan murobi Afoe berikutnya.
"Di masa kholifah Umar bin khotob,terjadi usaha meluaskan Islam ke negeri Syam. Sayangnya usaha ini menemui kegagalan terus menerus. Kemudian sang komandan lapangan meminta agar pemerintah umar mengirimkan 1000 tentara lagi untuk membantu perluasan Islam.
Apa yang dilakukan Umar? Apakah ia mengabulkan permintaan sang komandan perang?
TIDAK. Umar langsung turun ke medan jihad dan kemenangan gemilang diraih oleh pasukan muslimin.
Lihatlah, begitu dahsyat Umar ia setara dengan kekuatan 1000 tentara."
Mulanya, umar mengumpulkan tentara muslim yang tersisa. Umar mengadakan tausiyah dan muhasabah.
Kata Umar : Apakah diantara pasukan ini ada yang berbuat kemaksiatan? walau kecil?
Jawab Tentara: Tidak ada.
Umar : Meski menyingung perasaan kawan lain tanpa sengaja?
Para tentara : Tidak ada.
Umar : Apakah ada amalan-amalan Islam yang ditinggalkan?
Tentara : Tidak ada.
Umar : Apakah ada amalan sunah yang ditinggalkan?
Tentara : Tidak ada.
Kemudian seorang tentara mengatakan bahwa dia dan teman²nya belum ( meninggalkan) bersiwak.
Mendengar itu, Umar memerintahkan pasukan untuk menebang pohon siwak dan bersiwak dengan kayunya.
Ketika para tentara muslim bersiwak inilah, seorang penintai pasukan musuh melihatnya.
Ia seperti melihat pasukan muslim yang sedang kelaparan dan buas.
Ia mengira, siwak itu adalah taktik muslim untuk mengasah gigi.
Bagaimana mungkin pasukannya menghadapi pasukan muslimin yang kelaparan dan buas itu.
Pengintai kembali ke negerinya dan menyampaikan pada pasukannya tentang kebuasan pasukan muslimin.
Berita ini menyurutkan semangat musuh, hingga kaum muslimin berhasil menduduki negeri Syam."
___________________________
Afoe meneteskan air mata, seakan apa yang disampaikan Umar terucap pada Afoe.
Dakwah ini akan macet, jika ada diantara du'atnya melakukan kemaksiatan.
Afoe merasakan penurunan amaliyah yaumiyah diri menjadi penyebab kemunduran prestasi dakwah.
Sungguh Afoe menyesal.
Semoga alloh berikan limpahan rahmatNya. Amin.
ketemuan lagi dengan Afoe nih....tapi Afoe-nya lagi binun....binun (bukan
bingung lho....)
Binun = lagi kampungan. Ada orang bilang lagi ndeso².
Apa yang salah dengan predikat ndeso....yang penting sholeh :)
Selama ini jadi pengagum Vario....eh malah ketika dipinjamin Vairo oleh My
Mom boss kelabakan gini.
Asli....ini kali pertama Afoe makai motor Vairo milik bos.
Biasanya Afoe makai motor sendiri atau makai motor kantor untuk keperluan
pekerjaan.
Tidak untuk siang ini. Afoe makai motor Vario.
Ada 2 perasaan.
1. Bangga karena dipercaya untuk properti bos...hanya orang² yang
beruntung yang dapat memakainya.....( Kata sapa? Yahh...kata afoe)
2. Binun, lantaran Afoe belum lihat makai motor Vario.
Afoe segera muter² ke lantai 2 untuk cari informasi bagaimana cara
mengendarai Vario. (Asli malu bro.......tapi gimana lagi) kalo ga nanya
malah bahaya...
Alih² malu, malah dapat pengetahuan.
Alhamdulillah di lantai 2, ada orang (siswa) yang paham dengan motor
otomatis.
Meski berbeda merk( mio ) dia menyampaikan manual sistem.
Dengan seksama selama 2 menit Afoe dengarkan siswa itu menjelaskan.
Coba perhatikan, khususnya bagi para orang ndeso yang belum pernah/tidak
bisa memakai motor otomatis.
a. Masukan kunci ke dalam port-nya
b. Tarik pelatuk rem sedikit
Ini penting, karena mesin tidak akan hidup jika pelatuk rem tidak ditarik.
Keliatannya rem ini juga menjadi rangkaian mesin Vario agar bisa dihidupkan.
c. Tekan tombol starter,
Untuk Vario, tombolnya berwarna kuning. Ndak tahu yang lain.
d. Mulailah menarik gas Vario,
Cukup sedikit demi sedikit, karena mesin Vario cukup responsif.
Pelan tapi pasti....
Terakhir nikmatilah perjalanan bersama motor mungil nan lincah.
Afoe langsung beradaptasi.
Enak juga mengendarai Vario.
Empuk.....(kalo yang ini mungkin masih baru)
Mesin lembut (yang ini mungkin juga masih baru)
Vario yang afoe kendaraai saat ini biasanya dipakai oleh Ibu bos...
Mungkin karena terbiasa dipakai ibu² jadi tetap lembut.
Tak pernah buat ngebut,kecuali kali ini. AFoe ngebut.
Oh yahh,untuk langkah e. Mematikan mesin.
Pelan gas, gas akan otomatis kembali jika tidak ditarik.
Roda berhenti berputar.
Untuk memastikan tidak jalan, tarik pelatuk rem depan dan belakang.
Raih kunci yang menempel di port-nya dan putar ke arah signal Off.
Ambil kunci dan parkir di tempat yang mana.
Oke...gitu yahh....
ada yang ngajak Afoe mbonceng Vario.....