Saturday, December 29, 2007
Sabar dalam berlalu-lintas
Dalam kehidupan berlalu-lintas banyak hal-hal yang membutuhkan kesabaran. Sebagain yang lain merupakan kesenangan dalam berlalu-lintas.
Hal-hal yang membutuhkan kesabaran mulai dari tingkat rendah hingga kesabaran tingkat langit. Coba perhatikan kejadian dibawah ini :
1. Sabar ketika baru saja keluar dari gang rumah, tiba² ada bus yang melintas cepat tanpa klakson sedikitpun
2. Sabar ketika sedang serius berkendara, tiba² seorang anak menyeberang dengan sepeda seenaknya
3. Sabar ketika seorang ibu² ngeluyur mau nabrak kita, diakhiri dengan omolennya :" Anda gimana sih".
4. Sabar ketika santai berkendara, tiba² sebuah mobil tronton memberondongkan klaksin supernya.
5. Sabar ketika sudah minggir hingga harus terseok² turun ke bahu jalan tanpa aspal, tronton terus nyemprot klakson
6. Sabar ketika harus antri di belakang mobil² besar menunggu lampu lalu-lintas berwarna hijau, kemudian tiba giliran kita lampu segera berubah warna menjadi merah
7. Sabar ketika berada dibarisan paling depan, sementara lampu tidak kunjung berwarna hijau karena ada pejabat lewat
8. Sabar ketika lampu baru saja berwarna hijau, kemudian mobil dari arah berlawanan ngebut memotong jalan hingga kita harus berhenti lagi di tengah perempatan
9. Sabar ketika harus menunggu mobil itu melalu, sementara kendaraan di belakang kita kebakaran jenggot sambil membunyikan klakson sejadi-jadinya.
10. Sabar ketika mobil dari arah berlawanan sudah berlalu, kemudian kendaraan kita mendadak malas jalan alias mogok mendadak ( shock karena kesabaran sudah hilang kali...:( )
11. Sabar ketika harus turun dari kendaraan dengan baju super rapi, sepatu mengkilat, dasi bergantung dan dompet menyembut dari saku celana, sementara diri ini harus mendorongnya
12. Sabar ketika sedang mendorong kendaraan, sementara orang menatap keheranan. : " Mau² mendorong".
13. Sabar ketika kendaraaan sudah berhasil di dorong ke tepian jalan, sementara Hp low bath
14. Sabar ketika HP low bath, wartelpun tak ada di tepian.
15. Sabar ketika menunggu taksi, angkutan lewat namun semuanya melaju kencang dengan penumpang berjubel
16. Sabar ketika mendapati angkutan dengan posisi paling dalam paling belakang
17. Sabar ketika harus tengak-tengok kiri kanan mencari wartel atau bengkel atau bahkan teman dan saudara.
18. Sabar ketika menemukan wartel, namun angkutan berhenti melebih 50 meter dari lokasi wartel
19. Sabar ketika hendak turun dari angkutan, dari bagian pojok paling belakang ruang angkutan kota
20. Sabar ketika uang kecil tidak ada, sehingga ikhlas memberikan sisa untuk bang sopir yang nyengir puas
21. Sabar ketika berjalan kaki 50 meter menuju wartel yang ternyata hanya satu KBU aktip
22. Sabar ketika menunggu giliran menggunakan jasa wartel super mini ini.
23. Sabar menyalakan HP mencari nomor HP bengkel langganan
24. Sabar ketika HP kembali mati, padahal baru 5 digit dilihat sementara 7 digit lain luput
25. Sabar ketika HP langganan MailBox
26. Sabar ketika HP langganan tak kunjung diangkat setelah aktifnya
27. Sabar ketika teknisi bengkel kendaraan nelp balik dengan suara lirih, padahal wartel berada persis ditepi jalan raya
28. Sabar ketika teknisi datang, lupa membawa peralatan lengkap.
29. Sabar ketika menunggu peralatan datang, kemudian hujan turun
30. Sabar ketika teknisi datang, hujan belum reda
31. Sabar ketika teknisi memberi keterangan " Pa Bensinnya saja yg habis "
32. Sabar ketika teknisi tak membawa serta bensin
33. Sabar ketika harus menunggu teknisi membeli bensin, sementara melihat tronton bensin pertamina melintas pelan, bahkan sempat ngerem di depan kendaraanku
34. Sabar ketika teknisi datang membawa bensin sementara penutup tangki bensin sulit dibuka
35. Sabar ketika celana terkene "cipratan bensin"
36. Sabar ketika teknisi kendaraan senyum, seakan memberikan kesan bahwa saya terlalu bodoh
37. Sabar ketika harus kembali ke rumah ganti baju, sementara jalanan macet
38. Sabar ketika harus memberikan alasan yang panjang kepada teman² atas keterlambatan dan aroma bensin yg menyengat
39 Sabar ketika teman² senyum nyaris mirip dengan teknisi tadi
40. Sabar ketika hari ini terasa begitu lama berlalu
Friday, December 14, 2007
Rindu Ayah Bunda
Ketika khotib sholat Jum'at memberikan pencerahan seputar Idul Adha, sungguh hati ini teringat akan Ayah-Bunda.
Kekompakan Nabi Ibrahim dan anaknya Ananda Ismail, menggelitik nurani. Sungguh kecintaan Ananda terhadap ayahnya dilandasi keimanan yang tinggi akan ketundukan dan kepatuhan perintah Alloh SWT.
Ananda Islam dengan lantang mengatakan kepada ayahandanya agar menyembelih dirinya. Pun Nabi Ibrahim dengan keimanan tinggi menyembelih anaknya.
Tentu saja kekuatan ini taka akan muncul begitu saja, melainkan telah tertanamnya aqidah Islamiyah yang kokoh.
Air mata ini nyaris mengalir mengenang kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.
Sejenak hati ini menerawang mengenang Ayahanda.
Maafkan daku Ayah, jika dahulu anakmu ini tak sekompak keluarga Ibrahim.
Maafkan daku, jika diri ini belum bisa sekokoh ananda Ismail.
Mafkan daku, jika diri ini belum mampu memberikan cinta penuh karena Alloh SWT.
Monday, November 19, 2007
Bukan hanya Mimpi Menjadi Generasi Qur'ani
Alhamdulillah, hingga siang ini Alloh SWT berikan limpahan ni'mat pada kita semua. Terasa benar kecepatan waktu meninggalkan masa lalu.
Senin siang ini menapaki hari ke 8 di bulan Dzulqoidah 1428 H, semoga Alloh SWT senantiasa menjaga kita dalam keimanan dan keIslaman. Amin.
Ikhwah fillah rakhimakumullah
Subkhanallah, hati ini benar² dalam keadaan semangat luar biasa (semoga senantiasa seperti ini). Menggebu-gebu sehingga semangatnya sering melebihi amalnya. Ini yang harus menjadi perhatian kita semua. Bahwa semangat sebainya diwujudkan dengan amal. Sebagaimana keimanan, dengan hati, lisan dan amal.
Ikhwah fillah al izza
Pertemuan dengan para ikhwah kecil dilakukan tiap pekan. Giliran pekan ini, Afoe sebagai tuan rumah.
Pertemuan yang dimulai pukul 17.45 WIB (ba'da maghrib tepat) segera menebarkan semangat membara. Sungguh pertemuan yang sangat dirindukan para para ikhwah kecil ini. Mereka kecil karena masih berusia belasan tahun. Mereka kecil karena masih menempuhkan pendidikan menengah atas. Mereka kecil karena memang wajah-wajah itu masih bersih dari pengaruh-pengaruh buruk dunia. Semoga alloh swt senantiasa menautkan hati² ini dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.
Tilawah mengalun tenang dari bibir-bibir peserta pertemuan. Kesepakatan kami, tilawah dibacakan 5 ayat didengar dan disimak oleh peserta lain. Dari 5 ayat yang dibacakan satu per satu, alhamdulillah tiap pertemuan kami berhasil menyelesaikan 70 ayat jika semua peserta tidak ada yang berhalangan hadir.
Acara yang dipandu oleh salah seorang ikhwah kecil di antara kami, dilanjutkan dengan syiar Infaq. Sejak awal, pertemuan ikhwah kecil-kecil ini membiasakan diri untuk infaq. Rata-rata perolehan infaq memang kurang dari Rp. 100.000.
Acara berikutnya adalah kompetensi diri untuk menempa menjadi generasi qur'ani. Satu persatu mereka menghafal Al Qur'an. Pekan ini kami menghafalkan Al-Qur'an surat Al Imron ayat 26-27. Metode setor hafalan dengan saling menghadap satu sama lain. Mendengarkan, meneliti dengan panduan mushaf As-syamil ditangan penerima setoran.
Materi Takwinul Ummat menjadi menu yang disampaiakn oleh Afoe sendiri.
Pekan ini merupakan kelanjutkan dari materi Takwinul Ummat pekan kemarin. Bagain pertama mengupas tentang pembentukan kepribadian muslim : Islami, Iman, dan takqwa.
Memasuki bagian 2, yakni Takwinul Ar-Ruhu al-Jamaah. Mengupas tuntas tentang syarat² agar dapat beribadah dalam dakwah secara berjamaah, diantaranya meliputi :berpegang teguh pada din Islam, ukhuwah Islamiyah.
Setiap pertemuan memang memiliki nuasa tersendiri. Sepertinya kebersamaan dalam lingkaran kecil ini ingin terus berlangsung. Namun kami teringat, bahwa lingkaran kecil ini adlah bagian dari tarbiyah, bagian berikutnya adalah aktualisasi hasil dari lingkaran kecil ini.
Acara ditutup pukul 20.15. Ada titik-titik kerinduan yang mulai muncul. Kami berpisah membawa semangat dalam hati untuk dakwah esok hari.
Semoga Alloh SWT pertemukan kami kembali dalam keadaan Islam, disini atau disana. Amin.