Tuesday, May 30, 2006

Jelang MUSDA I PKS Kota Tegal

bismillahirrahmanirrahim


Agenda besar yang akan segera diselengarakan oleh DPD PKS Kota Tegal adalah pemilihan ketua mas'ul dakwah kota Tegal.
Event besar yang dinamakan musyawarah daerah I ini, insya Alloh akan diselenggarakan di Riez Palace Hotel hari Sabtu-Ahad tanggal 3-4 Juni 2006.

Riez Palace Hotel dipilih lantaran, hotel ini adalah satu²nya (insya Alloh) yang menerapkan prinsip syariah.
Tidak ada minuman alkohol sedikitpun, juga nuansanya sangat Islami.
Harga sewa juga miring, special untuk acara ikhwah juga demikian.

Sehingga dengan syuro yang sangat pelik, tempat ini dipilih.
Tentu dengan beberapa ikhwah yang kurang setuju.
Namun kini telah sepakat, setelah melihat kriteria² diatas. Alhamdulillah.

DPD PKS Kota Tegal, harus ekstra bekerja, nyaris seperti mau pemilu besar saja.
Semua tenaga, materi dan waktu tersita untuk persiapan.
Harapan besar terpancar dari hasil MUSDA I Tegal Juni mendatang.

Semoga alloh SWT memberikan berkah.Amin.

Masku udah transfer

bismillahirrahmanirrahim


Alhamdulillah, Alloh SWT kembal memberikan rezeki pada mas ku yang ada di jakarta.
Bahkan tak seperti bulan² sebelumnya Masku langsung transfer ke rekening BNI syariah Afoe.
Memang telah terjadi kesepakatan bahwa masku akan ikut membantu angsuran motor yang akan afoe ambil.
Seharusnya bulan ini afoe ngambil motor, namun sayang uangnya telah terpakai untuk rehabilitasi rumah bapak di kampung. hiks².....

Sedih dan senang juga bangga, uang habis tapi rumah diperbaiki.
Namun jadual memiliki motor secara kredit jadi tertunda.

Masku itu bernama Lukman, dia kerja sebagai florist di hotel Borobudur Lapangan Banteng Jakarta.

Oh yah, satu masku lagi juga seharusnya transfer tapi sampai sekarang belum.
tak tahu, masku yang satu ini ngga punya rekening tabungan satupun.
Dulu pernah buka, tapi sayang hangus lantara tidak pernah diisi.
Dia lebih suka menyimpan uangnya dalam dompetnya.
Wah kini dompet telah membesar, afoe pernah liat waktu ke jakarta.
Bahkan di lemarinya juga ada ceceran uang kertas satuan besar (rp. 50rb/100rb.)

Bulan ini masku yang ini (Mudi namanya) berarti harus 2 kali transfer, mengingat bulan kemarin dia ngga transfer.
Wah, semoga dana untuk ngambil motor segera terkumpul.

Afoe sangat butuh motor untuk mobilitas dakwah.

Hari ini aja, afoe harus membagi undangan MUSDA I PKS Kota Tegal kepada tokoh² masyarakat dan kader di wilayah barat kota Tegal.
Wilayah yang banyak (kurang) dijangkau oleh ikhwah² kota.

Semoga berhasil. Amin ya rabbal alamin.


Wednesday, May 24, 2006

Pelihara kebiasaan baik

bismillahirrahmanirrahim

Memelihara kebiasaan baik memang sangat susah. Asli susah.
Memelihara kebiasaan baik butuh pengorbanan yang besar.
Niat, dana, waktu, ilmu, tenaga, dan sebutan pengorbanan lain yang tak tertulis.

Pagi ini afoe mentraktir kembali teman SMA dulu.
Afoe ketemua beliau di sebuah warung dekat SMA I Tegal.
Warung tempat afoe sarapan (warung ini cuman buka sampai siang) jika hendak berangkat kerja.

Aris, teman lulusan STAN yang sampai sekarang menunggu surat panggilan dari dinasnya.
Sudah 6 bulan ini nyaris tak ada aktivitas selain hidup sebagai anak orang tua.
Tak ada toko, bengkel, kampus ataupun kantor untuk bekerja.
Bangun, tidur, makan, dan main²...itu saja.
Aris mulai merasakan kejenuhan dengan dunianya sekarang.

Dulu waktu SMA begitu banyak tugas yang harus dikerjakan (SMA I Tegal, terkenal dengan jutaan tugas siswa), baik sendiri maupun berkelompok, sehingga tak ada waktu tuk santai barang sejenak.
Kecuali yang mau nilainya anjlog.

Aris turun dari motor Impressanya (wah afoe kalah, meski dah kerja belum punya motor lagi...:( ). Parkir dan bergegas masuk ke dalam warung.
Dia ga tahu, kalo Afoe dari tadi memperhatikannya.

Pandangannya tertuju pada afoe. Kaget, Senyumpun beradu manis.
Menyapa, memberikan kabar, dan sarapan bersama.

Beberapa informasi afoe gali darinya.
Keluhan untuk bekerja meluncur.
Juga kehilangan kesempatan selama 6 bulan ini untuk perbaikan.
Awal ketika Aris lulus dari STAN ingin sekali mengambil kursus komputer.
Namun khawatir jika ditengah waktu ada panggilan penempatan.
Ada sedikit penyelesan, setelah 6 bulan ini berlalu, malah ga ada apa².
Mungkin kalo dari awal sudah mengambil kursus, sekarang sudah mendapatkan ijasahnya.

Afoe sarankan kembali agar Aris berani mengambil resiko.
Sekarang daftar, khatta ditengah perjalanan ada panggilan penempatan kerja, terpaksa deh berhenti. Gitu.

Wallahualam.
Mungkin sekarang dia sedang memikirkan tentang keputusannya.

Ito Kawan " baru "

bismillahirrahmanirrahim

Target untuk memberikan jalan menuju hidayah Alloh pada Ito, kawan “baru” afoe masih terus diusahakan.
Ito adalah kawan lama ketika Afoe masih berada di kontrakan jalan Srigunting.
Bersama mas Wawan, afoe pernah menyaksikan Ito sholat jamaah di mushola samping kontrakan.
Sebuah pemandangan langka, dimana seorang pemuda masih mau untuk sholat fardu berjamaah. Meski kalo diukur yahh masih taraf wajar. Alasanya sholat yang Ito lakukan adalah sholat maghrib. Dimana hampir semua mushola/masjid akan penuh dengan jamaah pada saat waktu maghrib. Sepertinya sholat maghrib itu angker. Kalo tidak sholat yahhh dosa (emang benar sih, dosa).

Afoe dan mas Wawan menilai lain untuk kasus Ito. Penilaian rajin tetap afoe sematkan pada Ito.
Maka tidak ada alasan Afoe untuk berhenti mengajak Ito pada jamaah ini.
Kebiasaan buruk yang masih melekat pada Ito begitu susah untuk dihilangkan.
MEROKOK dan BERKHALWAT.

Hanya Alloh saja yang bisa mengubahnya.
Sebagai teman, sahabat, dan juga saudara Afoe ingin berusaha untuk ambil bagian dalam perbaikan hidupnya.
Ada sebuah harapan yang cukup cermerlang.
Ito berusaha tidak meninggalkan sholat. Sebuah point yang patut dicatat dengan garis bawah.

Ito kutunggu peranmu pada ummat dalam dakwah panjang ini. Insya Alloh.
Allahu akbar.

Tuesday, May 23, 2006

Pegel Linu

bismillahirrahmanirrahim

Selama 2 hari ini afoe "dipaksa" kerja "rodi" di rumah.
Kerja dalam rangka rehabilitasi rumah warisan orang tua.
Memang tak banyak yang afoe kerjakan untuk merehab rumah ini.
Hanya mengangkat genteng dan bata ke dalam rumah.
Tuh kan ringan?.....

Kata sapa?
Kalo kata tukang batunya sih iya.
Lah wong mereka sudah terbiasa.
Sepuluh² genteng dan bata afoe angkat ke dalam.
Subhanallah, berat banget nih bata dan genteng.
Pada angkatan pertama sih tak terasa apa², persi ngangkat 1 buah laptop.
Lama² kelaman, tangan² mulai lecet.
Ibu jari berdarah.
Keringat benar² mengucur deras. Layaknya hujan.
Suhu badan meninggi, panas banget.
Kaos yang afoe kenakan seperti baru diangkat dari rendaman baju. Bedanya ini keringat.
Sama seperti tukang² itu.

Matahari menyingsing ke barat.
Menandakan waktu ashar tiba.
Afoe rehat, begitu pula dengan seluruh tukang batu.
Afoe tunaikan ashar.
Sejenak makan makanan kecil dan segelas teh manis khas Tegal.

Kembali genteng diangkat, sementara bata telah selesai.
Keringat mengucur lagi, membasahi seluruh tubuh.

Alhamdulillah genteng telah terpasang di atas sana.

Sunday, May 21, 2006

Mampir sebentar

bismillahirrahmanirrahim

Menjelang pulang ke rumah, afoe sempatkan mampir ke warnet depan rumah kontrakan.
Tadinya sih afoe mau pulang langsung. Tapi keadaan emosi yang ga stabil membuat hati ngga tenang untuk pulang
Afoe ingin menuangkan semua yang ada di otak ke dalam blog ini.
Paling tidak ini tidak membebani orang lain.
Yah jika afoe sampaikan pada orang lain khawatir bisa menjadi beban pikirannya. yahh gimana?

Pagi ini seharusnya/sebaiknya Afoe hadir dalam liga keadilan di Lapangan BI Taman Sejahtera Kota Tegal.
Keadaan badan yang capai ditambah dengan keadaan semangat yang turun membuat kemalasan bersarang di dada.
AFoe juga punya cucian yang sebaiknya dibersihkan sebelum matahari membakar kulit.
Cucian beres, afoe ngacir keluar untuk pulang ke kampung.

Di kampung sana menunggu pekerjaan rumah yang tidak sedikit.
Dari mulai bersih² hingga menempatkan beberapa barang pada tempat semula, atau sekedar memberikan saran tempat yang pas untuk barang² itu.
Rumah afoe yang dikampungkan sedang direhab.
Hari ini sudah memasuki tahap penyelesaian.

afoe musti segera pulang.

Dah yahh.

Mengapa Mesti nunggu TUa

bismillahirrahmanirrahim


Selasa Pagi 16 Mei 2006


Afoe menumpang angkutan kota A.II menuju tempat kerjaan.
Alhamdulillah tidak terlalu lama menunggu angkutan ini. Tidak seperti
hari² kemarin. Lebih cepat.

Angkutan A.II telah penuh dengan penumpang.
Sebagian bapak² yang akan berangkat kerja.
Beberapa peralatan bengkel dijinjing seorang bapak.
Sementara soerang bapak² yang lain asyik merokok menunggu tujuaanya sampai.

2 Orang bapak² lainnya tak bisa afoe nilai, penampilannya biasa saja.
Tidak jelas mau kerja atau sekedar pergi² di pagi hari.

Tujuh menit afoe adaptasi di dalam ruangan angkutan kota mungil itu.
Asap rokok dari dua penumpang bapak² cukup menyesakkan pernafasan. Apalagi
angkutan kecil itu penuh dengan penumpang.

Afoe buka ventilasi mobil.
Alhamdulillah, kesegeran segera terasa, udara pagi menyelinap diantara
penumpang.

Di sebuah gang jalan perintis kemerdekaan, nampak seorang wanita tua
menunggu sabar angkutan ini menepi.

Sopir yang punya mata lebih tajam, memastikan angkutan benar² berhenti.
Wanita tua mulai ramai mengisi ruang angkutan.
Tenaganya yang sudah lemah menambah riuh rendah seluruh penumpang.
Sebagian sepakat untuk memberikan nasihat "HATI-HATI, MBAH".

Termasuk saya, meski tak keluar suara. Hanya hati yang ini berucap.
Wanita tua duduk di jok belakang sopir persis.
Gaya orang yang sudah dilumrahi orang banyak terlihat.
Dia memberikan nasihat balik kepada seluruh penumpang.
Wah, seperti ceramah ustad saja.
Semua penumpang diam dan mendengarkannya, sesekali senyum bahkan tawa
terdengar dari para penumpang.

Satu yang paling Afoe ingat adalah, keinginannya untuk meminta "ampun"
pada seluruh penumpang angkutan.
Semua penumpang yang ada di bagian belakang angkutan disalaminya.
Dia minta "ampun", sepertinya dia merasa bahwa umurnya tidak akan panjang
lagi.
Luar biasa.

Afoe sempat berpikir, mungkin jika Alloh memberitahukan kapan matinya,
maka afoe pun akan melakukan hal yang sama. Meminta maaf dari seluruh
manusia sejagad.

Astaghfirullah.

Thursday, May 11, 2006

Terjebak

bismillahirrahmanirrahim

Awal hingga akhir Mei 2006, ada agenda kelurga yang sedang dilakukan.
Rehab rumah warisan yang diberikan bapak dan ibu tempo hari.

Rumah yang kini telah rata dengan tanah sedang mengalami perbaikan untuk mendirikannya kembali.
Alhamdulillah, bulan lalu keluarga telah menjual sawah seharga 35 Jt.
Sayang memang, uang yang 25 Jt telah diambil orang sehingga keluarga hanya menerima Rp.10 jt.
Dari Rp. 10jt, afoe mengambilnya Rp.2 jt untuk biaya kuliah, DP motor dan angsuran kuliah.

Pembanguna mulai berjalan dengan permulaan pembelian bahan bangunan berupa tanah pasir, semen, bata, batu, dan kayu serta genteng.
Bahan² utama itu telah datang sepekan sebelum proses rehab dimulai.

Semua bahan bangunan dibelikan dengan sisa uang sawah sebesar Rp. 8jt oleh kakak.
Sedangkan kayu reng (tempat bersandar genteng) dibelikan oleh afoe.

Inilah jebakan yang pertama yang afoe rasakan.
Mula² kakak meminta afoe untuk mencari tahu harga kayu di kota.
Afoe segera mencarinya. Kebetulan di samping kantor ada toko yang berjualan kayu bangunan.

Setelah mendapatkannya segera afoe sampaikan ke kakak di kampung.
Kali ini, kakak minta kayu dibeli dahulu dengan uang Afoe dan akan diganti kalo afoe ke rumah di kampung.
Begitulah pesan yang afoe ingat betul darinya.

Afoe beli dan memerintahkan tukang becak untuk mengantarkan kayu² itu ke rumah.
Total harga kayu Rp. 408.000 + ongkos becak Rp. 15.000 = Rp. 423.000

Kenapa ini disebut jebakan?
Ya karena ternyata uang gantian kayu tak bisa afoe ambil.
Bagi sebagian orang uang Rp. 423.000 adalah kecil, tapi bagi afoe sangat besar.
Nyaris separuh dari gajjian berbulan² afoe selama ini.
Jebakan karena, ini adalah urusan keluarga dan afoe tak bisa menghindar.
Apalagi uang sudah keluar.

Jebakan karena afoe adalah satu² saudara yang memungkinkan untuk mengeluarkan uang.
Apalagi pernah afoe sampaikan pada Kakak bahwa afoe punya uang yang akan digunakan untuk biaya kuliah, DP motor, dan pernikahan.

Ya Alloh, afoe yakin ada hikmah dibalik ini.
Afoe begitu terpojok dengan masalah keluarga.
Sedangkan keluarga belum bisa membantu lagi urusan afoe.
Tabungan terkuras.

Sabarlah.

Tujuh Menit Lebih

bismillahirrahmanirrahim

Kamis ini, afoe benar² harus sabar.
Sabar yang merupakan bagian dari iman, harus afoe lalui pagi ini.
Pagi benar afoe memulainya.

Sabar yang kesekiaan kalinya harus afoe jalani.

Kesabaran kali ini adalah untuk sebuah penantian terhadap Angkutan Kota yang tak kunjung datang.
Pagi ini afoe tak kesiangan ke luar dari rumah.
Lihat saja pukul 07.45 afoe sudah keluar rumah.
Menurut perhitungan dan kebiasaan, maka bisa dipastikan afoe tidak akan telah menuju tempat kerja.
Namun kebiasaan dan perhitungan itu meleset semua.

Usai makan di warung langgan yang hanya membutuhkan waktu 5 menitan, afoe segera beranjak ke tempat pemberhentian angkutan kota.
Saat itu jam di Hp afoe menujukkan pukul 08.14 menit.

Tentu saja afoe telah menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk berjalan kaki dari rumah ke warung, makan di warung dan perjalanan menuju tempat pemberhentian angkutan kota.

Terus menunggu dan menunggu.
Hingga jam telah menapaki pada menit 7.
Sekarang pukul 08.21
9 Menit lagi jam di kantor akan merah saat afoe memasukkan ID dan password absen.

Entahlah apakah bisa Angkutan Kota ini menembus jalanan kurang dari 9 menit?
Kayaknya mustahil, apalagi sejak afoe menaikinya, Angkutan Kota memilih pelan menunggu penumpang lain bermunculan di ujung gang yang berhadapan langsung dengan rutenya.

Meski pelan, namun pasti Angkutan Kota ini benar² menuju tempat kerjaan afoe.
Alhamdulillah kini afoe sudah turun darinya.
Berjalan cepat dan masuk kantor.
Afoe lihat orang² yang standby di tempat masing².
Bahkan tempat afoe juga ditempati oleh rekan kerja.

Afoe cari komputer yang siap untuk menerima ID dan password absen.
Ada di depan di ruang Customer Service.
Wah sayang internet kali ini tidak mendukung afoe untuk tidak telat.
Jam di monitro komputer sudah menunjukkan pukul 08.36 pertanda jelas merah.
Afoe harus tetap absen, paling tidak waktu keterlambatan tidak banyak.

Afoe segera naik ke ruang server,kali aja disana ngga mati.
Sama saja.

Afoe nunggu.
Pukul 09.01, afoe baru berhasil memasukan ID dan password absen.
Afoe telat.

Tuesday, May 09, 2006

Selamat Lahir, pangerangku.

bismillahirrahmanirrahim

Sabtu pagi tanggal 6 Mei 2006, alhamdulillah telah lahir bayi laki-laki mungil di rumah sakit kardinah.
Wajahnya yang mungil, lembut, putih dan manis seperti abi-nya persis.
Wah...abinya aja cakep banget, anak juga dong.

Pangeran baruku telah lahir.
Bersih dan nggemesin.
Begitulah wajah² anak manusia yang baru lahir.
Tak ada kebencian dan kedengkian.
Yang ada adalah kejujuran, kemanisan dan kebersihan.

Wahhh, subkhanallah.

Allhu Yang Maha Perkasa memberikan keturunan yang baik.
Insya Alloh menjadi pangeran yang sholeh.

Diberi nama siapa yahh?

tunggu saja.

Bersilaturahim ke Kota Wali (3)

bismillahirrahmanirrahim

Masih dalam rangka menunggu akh Yanuar datang ke DPD, afoe sempatkan diri untuk sarapan di warung depan.
Warung langganan yang setiap hari menjelang berangkat kerja afoe kunjungi.
Karena semangat lapar, afoe mampu menjangkau warung makan itu dalam waktu 5 menit dengan jalan kaki tentunya.

Rasa lapar yang menambah kelahapan makan pagi kali ini.
Menu sayur asem dan ikan goreng yang benar² panas turut andil membuat suasana semakin riuh dengan suara renyahnya daging ikan goreng.

Lahap dan segera habis.
Keringat segar merentas di seluruh tubuh.
Terutama dari bagian kepala dan wajah, basah oleh keringat pagi itu.
Afoe bersihkan nasi sayur asam dan minum teh manis yang tersaji.
Afoe bayar, kabur menuju rumah.

Kaos oblong ini semakin basah saja dengan keringat yang masih rajin turun dari atas kepala, juga pori².
Alhamdulillah, sambil jalan keringat menguap oleh angin pagi yang masih sejuk.
Sampai rumah bergegas afoe ke belakang, buka kaos dan benar² meni'mati angin segar yang melintas disana.
Sekitar 10 menit afoe menghilangkan rasa panas di badan ini.
Selebihnya afoe memandangi langit nan biru dan pohon² kenanga yang berdiri menjulang tegar dari belakang rumah tetangga.

Pelan dan pasti keringat telah hilang.
Afoe ke kamar mandi, wudhu.
Ganti baju bersiap berangkat ke Cirebon.
Sekarang sudah jam 09.50, mestinya sebentar lagi akh Yanuar datang ke DPD.
Baju batik warna biru dan perak afoe kenakan.
Dipadu dengan celana hitam bersepatu hitam kaos kaki cukup menambah rapi penampilan hari itu.

Suara khas motor Akh Yanuar membubarkan konsentrasi berkostum.
Setelah memakai parfum non alkohol dan menyisir rambut, afoe berhambur keluar menyambut akh Yanuar.
Berbincang dan sepakat berangkat ke terminal bus Kota Tegal memilih bus menuju kta Wali CIREBON.

Akh Yanuar memang cukup lihai dalam mengendarai motor.
Meski pernah dulu jatuh lantaran kecepatannya yang tak terbendung.
Kali ini pun sama. Ngebut.
Tak ayal, terminal bus kota Tegal telah tersambangi dalam 7 menit.
Waktu yang sangat singkat. Afoe aja ngeri mboncengnya.
Motor Supra Fit dikandang dalam tempat parkir umum terminal.
Helm dan kunci pengaman motor telah terpasang sebagaimana mestinya.
Nomor identitas parkir telah diterima.

Pangkalan Bus Coyo
Pangkalan bus Coyo sudah ramai oleh penumpang.
Tak tahu siapa mereka, apakah benar² penumpang bus Coyo atau penumpang bus lain atau bahkan warga terminal yang lalu-lalang mengais rejeki disana.

Afoe mendekat ke kasir pemesanan tiket, setelah bertanya harga dan konsultasi dengan akh Yanuar, Afoe pesan 2 tiket @Rp.13.000.

Bus Coyo berangkat pukul 11.00 WIB.
Setelah 1 jam 30 menit, bus Coyo telah berada di kota Cirebon.
Afoe dan Yanuar turun di perempatan rajawali kota Cirebon.
Naik angkutan D6 turun di Islamic Center Kabupaten Cirebon.

Ait....tunggu, ternyata kita aslah Gedung, seharusnya Gedung Islamic Center Kota Cirebon bukan kabupaten Cirebon.

Usai Dhuhur , afoe dan Akh Yanuar melanjutkan perjalanan dengan Angkutan GP menuju Islamic Center Kota Cirebon.
Alhamdulillah, kegiatan lomba nasyid belum memulai.
Masih ada waktu untuk makan siang.
Afoe dan akh Yanuar memilih makan ketoprak dipinggir alun² kota Cirebon.
Rasa sama seperti di kota Tegal, tak ada yang beda.
Yang beda hanya tempat dan bahasa meski tidak banyak.

Pukul 13.00, lomba mulai.
Afoe dan yanuar menjadi salah 2 juri dari 4 juri lainnya.
Perlombaan berakhir pukul 17.35.

Afoe dan Yanuar pamit pulang ke Tegal.
Diiringi hujan deras, bus ADI LANCAR mengantar afoe ke kota Tegal.
Amin, Selamat.




Monday, May 08, 2006

Bersilaturahim ke Kota Wali (2)

bismillahirrahmanirrahim

Sambungan...

Untuk mengisi waktu nunggu, Afoe menyesuaikan kostum.
Kesepakatan dengan akh Yanuar, afoe harus mengenakan kaos warna hitam.
Kaos hitam yang afoe cari masih berada di tempat baju kotor.
Afoe putuskan memakai baju batik yang baru dibeli dari bos.

Setelah memastikan pas, afoe lepas dan gantung kembali di tempatnya.
Jam 10.00 Yanuar akan ke dpd jemput afoe.
Sekarang jam menunjukkan pukul 08.00




Bersilaturahim ke Kota Wali (1)

bismillahirrahmanirrahim

Sabtu, tanggal 6 Mei 2006, Afoe "mbolos" ngga masuk kerja.
Awalnya sih ingin masuk kantor dahulu, kemudian jam 11.00 cabut ke luar.
Sayang kawan² kurang senang jika Afoe melakuklan itu.
Afoe memang sering ijin di tengah kerja (terutama Sabtu) untuk memenuhi undangan.
Sekali lagi sayang mererka belum memahami apa yang dilakukan afoe diluar sana.
Dengan berat hati afoe ijin kerja hari Sabtu ini.

Jadual ke Cirebon memang masih lama.
Afoe harus nunggu lama banebt.

(bersambung)


Wednesday, May 03, 2006

Bangun Rumah, tunda cita²

bismillahirrahmanirrahim
Mulai hari ini tanggal 3 Mei 2006, rumah peninggalan orang tua afoe direhabilitasi.
Meski tidak banyak membuat perubahahan pada penampilan rumah itu, namun telah menelan biaya yang cukup banyak.

Dana dari penjualan sawah tempo hari telah habis untuk membeli material.
Pasir, batu, semen dan kayu serta telah terbeli.

Biaya yang akan ditanggung berikutnya adalah pembayaran tukang batu yang berjumlah 4 orang.
Kira-kira dana pembayaran tukang batu berkisar Rp. 3.150.000.
Padahal saatini kas rehabilitasi rumah tinggal 1.5 jt.
Sehingga tadi malam afoe harus merelakan diri untuk melepaskan uang Rp. 2.000.000 sebagai tambal lubang biaya tukang.

Sedih dikit, karena uang itu akan digunakan afoe untuk DP kredit motor.
Dengan diambilnya uang itu, maka afoe harus menunda kredit motor hingga nyaris 1 tahun depan.
Entahlah, jika alloh memberikan keluasan dan keberkahan rezeqi mestinya sangat bisa untuk membeli motor, khatta harus kredit.

Kemudian cita² untuk menikah juga kandas, lantaran modalnya terserap ke biaya persiapan motor.

Saat ini afoe sedang konsentrasi untuk membeli motor.
Bagaimanapun juga, mobilitas afoe yang sangat tinggi tidak bisa menggantungkan pada orang lain terus.

Malu, dan tidak enak membuat orang susah.
Untuk sementara jika ada kegiatan afoe lebih banyak nebeng dan memakai becak atau angkutan umum.

Besar banget pengeluarannya.
Insya Alloh Afoe berusaha untuk lebih hemat.

YA Alloh, berkahilah umurku.
YA Alloh, berkahilah rezekiku.
YA Alloh, berkahilah anak²ku.
Amin