Tuesday, February 20, 2007

Free for Palestine

bismillahirrahmanirrahim

Perjuangan para ikhwah terus bergulir. Darah terus mengalir membanjiri bumi para anbiya.
Nyawa melayang menemui hidupnya yang kedua, hidup penuh keni'matan abadi dari Alloh SWT.

Ikhwah fillah rakhimakumullah.
Bagaimana tindakan kita yang berada di luar palestina-Indonesia-?
Ikhwah yang cerdas tentu tidak akan bingung berpartisipasi membebaskan bumi palestina dari cengkerama yahudi-Israel.
Ribuan bahkan jutaan cara dapat diperbuat meski sangat kecil dampaknya.
Bukankah yang kecil dan kontinue lebih baik dari pada besar dan sekali?

Ikhwah fillah, program yang diselenggarakan oleh jamaah kita insya alloh masih dan akan tetap berlaku hingga Palestina dapat tegak, bersih dari noda-noda Yuhudi.
One Man One Dollar, insya Alloh tetap efektif memberikan tetesan bantuan pada saudara-saudara kita disana.
Hal lain yang dapat dilakukan oleh ikhwah di luar Palestina adalah dengan berdo'a.
Do'a bagi perjuangan ikhwah menegakkan risalah Alloh SWT di bumi kiblat pertama ummat Islam.

Langkah berikutnya adalah dengan membangun citra baik bagi perjuangan para ikhwah disana.
Marilah kita luruskan opini masyarakat dunia tentang sebutan teroris yang benar.
Luruskan bahwa para ikhwah yang sedang berjuangan menjag kesucian Al Aqsa bukanlah teroris, melainkan para mujahid pembela negaranya, pembela Islam.
Teroris sesungguhnya adalah Yahudi-zionis Israel dan oknum amerika serikat yang membantai anak-anak dan perempuan.
Teroris sesunggunnya adalah zionis Israel dan anteknya yang memenjarakan anak-anak di bawah umur dan menjatuhkan hukuman melebihi dari umur manusia.

Belajarlah bahasa internasional -bahasa arab, juga bahasa musuh-musuh Alloh- bahasa Inggris.
Jaga diri dalam keimanan yang tinggi, fisik yang prima dan kecerdasan yang mumpuni.
Berangkat ke medan jihad, membasmi musuh-musuh Alloh.
Do'aku bersamu selalu.

Insya alloh, kita akan ketemua disana, di bumi para syuhada, Palestina.
Bertemu muka atau pun bertemu dalam keadaan beku jasad ini.
Semoga Alloh senantiasa memberikan pertolongan bagi perjuangan panjang ini.

Saturday, February 17, 2007

Count Down

bismillahirrahmanirrahim

MengingatNya dalam setiap keadaan adalah salah bentu kesyukuran hamba pada Sang Kholik.
Seperti Rasulullah yang senantiasa berdzikir pada Alloh di setiap keadaannya.
Kita jugakan? Insya Alloh. Amin.

Ikhwahfillah rakhimakumullah.

67 hari menjelang pernikahan sedang dilalui oleh seorang pemuda.
Negosiasi dengan pihak keluarga akhwat telah dilakukan, hasilnya tidak bisa menikah dalam waktu dekat.
Sabarlah wahai para pemuda yang sedang mengumpulkan kekuatan menapak keberkahan.
Inilah bukti kebesaran dari Alloh SWT.
Antum diuji kembali untuk sabar dalam menunggu.
Ini bekal untuk antum, melatih komunikasi dan kesabaran terhadap orang lain (mertua,red).
Insya Alloh kegelisahan, kesusahan dan kesabaran antum bukan tanpa atsar.
Insya Alloh semua jerih payah antum adalah membawa wangi surga.Amin.
Jadi tak ada sia dalam setiap langkah pemuda muslim.

Dalam masa menunggu ini, manfaatkan sebesar-besarnya untuk memantapkan tekad, menyalakan jiddiyah islamiyah, dan tetao membersihkan hati dari godaan syetan. Dzikir pada Alloh menjadi senjata panglima diri.

Lebarkan sayap silaturahim, hunjamkan ilmu keluarga, asah hati dengan kesabaran, luaskan cakrawala dengan khasanah Islam.
Tegakkan dinn dalam diri dengan sholat khusyuk.
Warnai malam-malammu dengan do'a terpanjat, tersungkur lemut dalam sujud, larut dalam untai lisan yang basah oleh kalimat-kalimat thoyibah.
Jadikan siangmu memerah oleh peluh tubuhmu. Pastikan kaki dan tangan bekerja keras bersama seluruh karunai Alloh, hingga hari itu benar-benar menjadi hari keberkahan.

Keberkahan untuk memulai membuka lembaran dakwah baru.
Menyatukan dua kekuatan hingga melebur menjadi kekuatan dahsyat.
Mendobrak kemalasan dan melejitkan karya untuk ummat.
Kekuatan yang akan melahirkan ribuan kedahsyatan kekuatan-kekuatan berikutnya.
Kekuatan yang akan menjawab tantangan dakwah. Insya Alloh.

Ikhwah fillah wa bil khusus ya ma'syarol syabab.
Biduk pernikahan yang insya alloh dilalui itu, pastikan ditengahnya adalah mengagungkan Alloh dan RasulullahNya.
Tidak ada pembicaraan yang utama selain mereka hingga benar-benar menjadikan baeti jannati.

Amin.

Thursday, February 15, 2007

Kokoh dan Mandiri

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi wa sholawatu ala rasulilllahi SAW.

Salah satu profil seorang ikhwah yang terus dibenahi dan dibakar adalah Kekokohan dan Kemandirian.

Subkhanallah.
Kekokohan seperti gunung yang menjulang.
Memberikan kekokohan pula pada bumi untuk tetap tegak berada di antara angkasa raya.

Para ikhwah diharapkan menjadi muslim-muslim yang kokoh. Yang kuat dalam menghadapi tantangan dan rintangan dakwah. Sehingga tak akan goyah sedikitpun hatta orang-orang kafir menghalagi dengan berbagai macam cara. Bahkan dengan pedang terhunus di leher sekalipun.

Kekokohan ini memang perlu diasah terus. Ikhwah akan merasakan diri kokoh atau tidak setelah dia melewati ujain dari Alloh SWT.
Kekokohan hanya terbukti setelah ikhwah melewatinya. Tidak bisa kekokohan hanya pengakuan-pengakuan bangku kuliah dan kajian. Lebih dari itu harus melalui tahap pelaksanaan.

Dakwah yang memiliki sunnatullah sulit serta memiliki ke khasan tersendiri, yakni diperankan oleh orang-orang terpilih membutuhkan kekokohan luar biasa dari para dhuat.

Kemandirian yang tinggi juga "wajib" dimiliki oleh para ikhwah.
Ikhwah mestinya adalah muslim-muslim yang memiliki kemandirian.
Mandiri dalam segala bidang. Minimal jiwa mandiri.
Jiwa yang mandiri memberikan kekuatan pada para ikhwah untuk berusaha maksimal menyelesaikan misi dakwahnya sebelum meminta bantuan dari ikhwah lain.
Menjadi pengetahuan bersama, masing² ikhwah memiliki amanah-amanah yang tidak ringan, sehingga kemandirian seorang ikhwah diharapkan tidak menambah berat amanah ikhwah lain. Minimal mampu menyelesaikan amanah diri, kemudian melangkah pada amanah orang lain.

Jika setiap ikhwah memiliki kemandirian yang tinggi maka insya Alloh, amanah² berikutnya akan terselesaikan dengan baik pula.

Sinergisitas kekokohan dan kemandirian ikhwah menjadi pasangan yang serasi.
Kokoh dan mandiri itulah profil ikhwah yang harus dimiliki.
Perjuangan dakwah masih panjang.
Sematkanlah kekokohan dan kemandirian.

Monday, February 12, 2007

Kalau Sakit, terus Sendirian, Gimana Rasanya Yah ???

bismillahirrahmanirrahim

Mari istiqomahkan hati untuk tundu pada Alloh SWT.
Ikhlaskan diri mengikuti Rasulullah.
Sehingga gerak kita benar-benar dalam lingkup rabbaniyah.

Ikhwah fillah...sakit adalah sebuah ujian yang pasti akan dirasakan oleh semua insan.
Sakit juga banyak dikatakan sebagai penggugur dosa-dosa kecil.
Sakit seberapa kecilpun itu, harus dijalani dengan ikhlas.

Ikhwah fillah, yang afoe sampaikan adalah ketika seseorang sakit kemudian dia sendirian.
Misalkan my new father yang bekerja di tengah laut.
Begitu sakit demam, badan lemah, kepala pusing, tenggorokan sakit, mata kunang-kunang.
Sungguh sangat sulit untuk meminta bantuan pada orang lain.
Tangannya tak kuasa memegang gagang telfon yang tak jauh dari tempatnya terkulai.
Matanya tak jelas menatap angka-angka telp.
Mulutnya tak kuasa untuk berteriak meminta pertolongan.
Badannya tak mampu tergerak keluar.
Pasrah.

Alhamdulillah, alloh SWT tidaklah tidur.
Dia melihat hambaNya yang tergolek lemah.
Dia menggerakan hati seseorang untuk memasuki kamar mynew father dan segeralah dibawah ke dokter.
Alhamdulillah.

Begitulah orang-orang yang beriman yang senantiasa mendapatkan pertolongan dari Alloh.
Alloh cinta dia, dan dia pun cinta Alloh.

Saturday, February 10, 2007

Terbaik atau lebih baik

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah washolawatu ala Rasulillah SAW.
Wahai para pemuda bersegeralah dalam menikah.
Jika engkau miskin, Alloh akan membuat kaya.Amin.
Jika kau kaya, Alloh akan memberikan yang lebih.

Detik-detik penantiaan atas kesediaan seorang akhwat terhadap ikhwan adalah sebuah ujian.
Hanya pemuda sabar yang dapat melaluinya dengan baik.
Keadaan ini hampir meliputi para pemuda yang sedang dalam masa proses.
Ada ketakutan yang tidak pada tempatnya ( Ustad Ari dalam taujih, jum'at 9 Feb 07).
Maka marilah lewati semua proses dengan ketsiqohan mutlak pada Alloh.
Ketsiqohan bahwa jika proses ini lancar berarti Terbaik.
Namun jika tak lancar-ditolak- berarti Alloh sedang menyiapkan yang lebih baik lagi untuk kita.

Jadi selalu saja posisi kita dalam keadaan penuh dukungan dari Alloh SWT.

Proses penjajakan melalui mekanisme organisasi-jamaah- dapat menjadi alternatif terbaik untuk meminimalisir fitnah/kekecewaan bahkan insya Alloh dpat menghilangkan fitnah sama sekali.
Mekanisme syuro bainahum menjadi salah satu pemecah program munakahat, sehingga menikahnya seorang ikhwah jelas dalam kerangka dakwah.
Tidak jarang, seorang ikhwah dinikahkan dengan ikhwah lain yang berada di daerah sepi, dengan tujuan dapat memperluas akses dakwah.
Semoga alloh memberikan pasangan yang terbaik bagi para ikhwah.
Barakallahu fikum.

Kebaikan yang selam ini kita tanam, insya Alloh akan membuahkan hasil pada penerus-penerus rabbani.
Dia akan lahir dalam naungan qur'an dan sunnah, lantaran kedua orangtuanay bertekad mendidiknya dengan tarbiyah Islamiyah.
Ada semangat membara dalam keduanya bahwa pembangunan ummat setelah melejitkan diri adalah cemerlangnya keluarga.



Wednesday, February 07, 2007

Ini pelajaran buat pengendara motor

bismillahirrahmanirrahim

Semoga Alloh senantiasa memberikan limpahan keselamatan untuk kita semua. Amin.
Semoga pula kita senantiasa dapat meneladani Rasulullah melalui sunnah-sunnahnya. Amin

Ikhwati fillah.

Dalam perjalanan pulang dari riyadhoh Renang, ada kejadian memilukan, tepatnya di jalan depan SD Muhamadiyah 1 Kota Tegal.
Seorang remaja yang sedari asyik mengendarai motor "shogun" warna biru tiba-tiba terpelanting dari atas motor.
Sepeda motor meluncur miring karena tak ada sopir.
Menggelincir kencang sekitar 50 meter sampai akhirnya berhenti karena mesin mati dan menabrak pohon kecil di tepi jalan.

Setelah berhenti, maka mendekatlah pandangan ke motor dan pengendara.
Pengendaran yang masih remaja nampak luka di siku kiri, lutut kaki kanan kiri.
Mungkin perih sekali, tapi remaja itu berusaha menyembunyikan kesakitan.
Dadanya terlihat berdetak kencang, mungki karena jantungnya yang lebih kencang berdetak.
Tangannya bergetar seperti nada bicaranya.

Motornya cukup parah, terutama jika diperhatikan secara seksama.
Bensin tumpah karena motor miring.
Ujung stang sebelah kiri bengkok.
Standar berdiri dan miring juga bengkok.

Skotlet lecet²...

Ketika ditanya, apa yang menyebabkan terpelantingnya motor?
Semua hanya bermula dari gas motor yang tidak mau kembali normal.
Kemudian kepanikan yang melanda menyebabkan rem tangan dan kaki tak sempat dimanfaatkan.

Kepada seluruh pemilik dan pemakai kendaraan motor untuk mengecek terlebih dahulu gas motor.
Pastikan ia dapat mengecil kembali setelah gas dibesarkan.
Kemudian pastikan diri tetap tenang ketika gas tak mau kembali.
Rem belakang dan depan difungsikan.
Setelah berhenti, matikan saja motor dan cari bengkel terdekat.
Bawa motor kesana denagn dituntun atau naikkan becak/pick up.

Selamat bekerja.

Tuesday, February 06, 2007

Berserah Total

bismillahirrahmanirrahim

Pujian seluruh alam hanya untuk Alloh SWT, sholawat dan salam hanya untuk Rasulullah SAW. Semoga juga tercurah pada sahabat dan orang-orang yang istiqomah di jalan dakwah hingga yaumul akhir. Amin.


Ketaatan pada qiyadah telah terlaksana, proses munakahat sedang melaju.
Saatnya untuk berserah diri pada Alloh SWT, atas keputusan-Nya lewat syuro jamaah.
Penantiaan selama ini, insya Alloh akan segera terjawab usai proses ini.
Hanya do'a dan totalitas tawakal pada Alloh SWT yang diperlukan.
Menyusun rencana-rencana pun telah dilakukan, bahkan sebagian telah dan sedang dikerjakan.

Monday, February 05, 2007

Beasiswa 2007

bismillahirrahmanirrahim
Kesempatan untuk kita semua yang ingin mendapatkan bekal keterampilan lebih baik.
Silahkan dicoba masuk dalam link berikut ini : http://afoe.blogspot.com/2007/02/beasiswa-2007.html,
paling tidak kita semua akan mendapatkan informasi tentang beasiswa S1,S2,S3 dan lainnya.

Beasiswa ini berlokasi di luar dan dalam negeri.
Semoga Alloh mudahkan.
Jika salah satu dari antum ada yang mendapatkannya, mohon kabari yahh.

Selamat berkarya.

Saatnya pulang Kampung

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah. Asholatu ala rasulillah SAW.

Menjelang lebaran, maka ummat Islam/non Islam biasanya melakukan kegitan MUDIK.
Mudik yang begitu penting, hingga tiap tahun mereka melakukannya.
Dari alasan yang sepele sampai alasan-alasan penting.
Mudik untuk sekedar setor muka.
Mudik untuk menengok orang tua dan keluarga.
Mudik untuk membangun rumah, memberikan modal, menikah, dll.
Ada juga mudik yang hanya ikut-ikutan agar dibilang gaul, apa hubungannya.

Jakarta tiba-tiba lengan manakala penduduknya mudik.
Lalu lintas tiba-tiba setenang pedesaan.
Para majikan tiba-tiba meng-iba kepada para bawahannya agar tetap tinggal.
Dan kebaikan-kebaikan pun mulai tumbuh.

Ikhwah Fillah.
Sekarang, Jakarta basah kuyup oleh air hujan.
Banjir membuat Jakarta berwrna coklat.
Coklat semuanya.
Jalan aspal tak nampak, rumah tenggelam, sungaipun melebar menghempas tanah sekitar.
Korban berjatuhan.
Nyawa melayang menahan ujian Alloh dalam kedinginan.

Rasanya, sekarang menjadi saat tepat untuk pulang.
Pulang ke desa. Berlindung dari banjir.
Berbagi bersama keluarga, menyusun rencana.
Setor muka memberikan kabar selamat.
Pulang sajalah wahai korban banjit.
Ambil cuti/ijin.

Paling tidak, kita tidak menjadi beban orang lain.
Karena harus mengungsi dan menjadi bagian orang yang harus disantuni.
Itu adalah satu langkah terakhir.

Langkah ideal adalah menjadi soluser atas banjir.
Datangkan bantuan , bahu membahu mengeringkan Jakarta.

Do'a saja Tak Cukup

bismillahirrahmanirrahim

Mari kita panjatkan pujian pada Alloh SWT atas kebesaran dan limpahan karuniaNya.
Sholawat dan aslam untuk murobi utama, Rasulullah Muhammad SAW.
Juga pada sahabat, dan orang-orang yang istiqomah terhadap risalahnya. Amin.

Perjalan dakwah in semakin kompleks saja.
Sunnatullah, ada yang tergelincir,terperosok, terjebak dalam pertarungan antara al haq dan al bathil.
Ada pula yang senantiasa berupaya untuk tetap tegar, istiqomah dalam jihad islam.

Ikhwah fillah.
Kemenangan al haq (islam) jelas akan datang.
Sayangnya kita tidak tahu kapan dan dimana akan dimulai kemenangan itu?
Ustad Arif Awaludin, S.H., M.Hum dalam taujih ammah kepada seluruh pemuda Tegal menyampaikan : " Kemenangan Islam telah ditetapkan Alloh sejak dahulu, di dalam al-quran dan sejarah rasulullah.,
Adalah Rasulullah manusia agung yang dijamin terkabulnya doa' dalam setiap perang beliau selalu menyiapkan pasukkanya sebaik mungkin. Bahkan, Rasulullah tetap sabar dalam dakwah, meki harus dilempat dengan kotoran unta, cacian, dan fitnah yang melanda.
Sesungguhnya jika Rasulullah berdoa pada Alloh agar dimusnahkannya kaum kafir, pastilah Alloh mengabulkannya, namun Rasulullah tetap memilih berusaha dengan keras mewujudkan perjuangan hingga kemenangan dan kemuliaan menjulang. "

Ikhwah Fillah

Do'a adalah senjata kaum musliim yang tidak dimiliki oleh ummat lain.
Namun senjata ini nyaris tidak berfungsi tanpa kerja keras dari Sang Hamba.
Bukankah Alloh lebih suka melihat hambaNya bersusah payah mengejar kemenangan dari pada berpangku tangan, melamun menunggu keajaiban?
Bukankah Alloh yang berhak memberikan hasil setelah kita berusaha maksimal?
Bukankah Alloh telah memberikan bekal dan potensi pada kita untuk memulai?

Ikhwah Fillah Al Izza

Kemenangan senantiasa diberikan pada hamba-hambaNya yang telah maksimal bekerja.
Kemenangan hasil dan kemuliaan dalam kesyahidan itulah yang diberikan Alloh SWT.

Kalau sekarang berada di luar lingkaran perjuangan, maka marilah kita masuk di dalamnya.
Lingkaran perjuangan ini akan semakin besar sebanding dengan jiddiyah para jundinya.
Rasakan dan ni'mati manisnya perjuangan.
Bersabarlah dalam setiap getirnya.

Benar bahwa perjuangan ini sangat berat dan kompleks, hingga hanya orang-orang terpilih yang dapat mengembannya. Sampai-sampai Alloh memilih kembali dari orang-orang yang terpilih itu dalam orang-orang istiqomah. Allahu Akbar.

Coba perhatikan ucapan-ucapan orang yang berada diluar lingkaran dakwah.
" Gimana perjuangannya, kok Islam ga menang²?"
"Kok, negeri ini ga merdeka²?"

Ikhwah fillah, banyak sekali orang-orang yang menanti kerja keras kita.
Walau mereka masih berada dalam lingkaran perjuangan, namun mari kita berikan kesempatan pada mereka untuk bersuara.
Paling tidak ini adalah salah satu upaya semakin mendekatkan mereka pada lingkaran dakwah.
Agar mereka menjadi manusia yang mampu itsar terhadap saudaranya yang lain.
Agar mereka tahu bagaimana ni'matnya melakukan-melakuakn perbaikan di tengah bobroknya manusia.
Agar mereka mengerti , apa yang menyebabkan Islam tak kunjung bersinar.

Kepada saudaraku yang sedang tertatih melangkah membawa risalah Rasulullah pada ketinggian, tetaplah bersabar.
Tetaplah memberikan kerja-kerja terbaik.
Tetaplah melakukan pembinaan-pembinaan pada diri, keluarga, kawan, dan lingkungan.
Tetapkanlah dan azzamkan diri bersatu dalam dakwah hingga maut menjemput.

Do'a + Kerja = Kemenangan Gilang gemilang.

Saturday, February 03, 2007

Berangkat dari Niat menuju PERNIKAHAN berkah

bismillahirrahmanirrahim

Ba'da tahmid wa sholawat, semoga alloh senantiasa memberikan hidayahNya kepada kita semua, sehingga istiqomah menjadi hambaNya yang bertaqwa. Amin.

Begitu penting kedudukan niat, mestinya menjadikan niat sebagai awalan yang paling baik dan kuat.
Ibarat atlet yang akan melakukan lari marathon, maka ia harus memulainya dengan start yang baik.
Tujuan terbentang jauh di depannya.
Rintangan berupa persiangan dari lawan membuat sang atlet gigih menapaki arena dengan lari yang kuat, teratur dan bekerja sama.
Bersambut dengan kawan mengalahkan lawan menuju titik finish dengan kejujuran dan kesabaran.
Kecerdasan dan kearifan tetap berperan besar dalam kemenangan.
Kemenangan menuju titik finish dahulu, atau kemenangan yang lebih dari itu, menjadi juara umum.
Memberikan bukti bahwa tim mampu melewati finish dengan baik.
Memberikan bukti bahwa tim yang terdiri dari atlet² terbaik bergerak menyatu membangun kerjasama menyelesaikan misi, hingga kompetisi-kompetisi mendatang.

Menikah dalam lingkaran jamaah adalah sebuah pilihahan.
Karena menikah dalam lingkaran jamaah dapat membentuk sebuah sinergisitas seperti estafet.
Ikhwan dan akhwat adalah individu yang bekerja sama bersama jamaah merencanakan pernikahan.
Proses taaruf dan penjajagan serta penyelidikan adalah proses kerjasama tim.
Sementara lajnah munakahat menjadi wasit dalam proses ini.
Pernikahan adalah titik finish dari proses sebelum menuju titik-titik finis lainnya.

Masih banyak estafet lain yang menanti.
Membangun rumah tangga yang Islam, mendidik anak, mengatur ekonomi, menjadi masyarakat dan akhirnya menjadi ummat alam adalah estafet yang terpampang di depan.

Mari perbaiki niat dan langkah.
Bersihkan diri, dekatkan dengan Alloh SWT.
Sehingga Alloh SWT benar-benar berada dalam posisi mendukung kita.
Tak ada jalan yang merintang yang sulit untuk dilalui, manakala Sang Rabb menjadi the main of idea.
Kalaulah jalan yang merintang sulit, maka Alloh SWT akan tetap memberikan solusi-solusi yang luar biasa.
Tak terduga dan tak pernah terbayangkan tentang pertolongan alloh SWT.
Seribu ujian terlewatkan sebagai tarbiyah dzatiyah. Membentuk kepribadian muslim yang tangguh.
Mengukir peran untuk dakwah.

Niat suci menjadikan pernikahan sebagai ibadah pada Alloh SWT mengikat setiap aktivis sehingga tak akan jauh dari dakwah yang selama ini menjadi pekerjaan utamanya.

Barakallahulakum.

Untuk ikhwah yang sedang menanti hari bahagianya, tetaplah sabar.
Do'a semua ikhwah bersamamu, selalu terpanjatkan di setiap waktu.
Insya alloh, mantapkan hati menggapai keberkahan hidup.

Ummat cemas, menanti karyamu.
Lahirkanlah generasi-generasi qur'ani yang akan meneruskan risalah Alloh.
Menjadi pengemban estafet dakwah nan panjang ini.

Jadikan diri sebagai Abi yang mengayomi keluarga dengan cahaya Ilahi.
Jadikan diri sebagai Abi yang memberiakn teladan utama sehingga dakwah Rasulullah dapat kita jalankan.
Jadilah Abi yang menghindarkan keluarga dari panasnya api neraka.
Insya alloh, kita semua bisa.

Selamat Menuju pernikahan berkah. Amin.

Friday, February 02, 2007

Hakikat Keimanan

Bismillahirrahmanirrahim

Ketika Rasulullah Muhammad SAW berjumpa dengan sahabat Abu Al Arits, beliau bertanya : " Kaifa asbahta?"
"Bagaimana keadaanmu pagi hari ini?"

Lalu Abu Arits menjawab :" Asbahtu munkminin Haqiqon".
" Pagi ini saya dalam keadaan iman yang hakiki".

Rasulullah melanjutkan pertanyaannya : " Setiap sesuatu ada hakikatnya, dan perkataanmu bahwa engkau dalam keadaan iman yang hakiki, itu apa hakikatnya? apa buktinya? "

Abu Al Arits menjawab : " Hari ini saya tidak begitu berhasrat terhadap kenikmatan² dunia, saya melihat batu dan emas adalah sama. Malamnya saya bermunajat pada Alloh SWT, qyamulail, dan berdzikir, sedangkan siangnya saya menahan diri dengan puasa."

Hakikat keimanan adalah dekat dengan Alloh dengan melakukan ibadah padaNya

Berani Mengakui Kesalahan dan Bertaubat

bismillahirrahmanirrahim

Maha Suci Alloh Yang telah menciptakan alam beserta isinya dengan sempurna.
Maha Suci Dia yang telah mengutus Muhammad SAW kepada kita semua.
Semoga senantiasa tercurah salam dan sholawat atas Rasululllah.
Juga kepada para sahabat, keluarga, dan orang-orang yang senantiasa istiqomah berdakwah dalam jamaah yang rapi.

Mari beristighar bersama

“Astaghfirullahaladzim…..”. Layaknya Rasulllah yang tidak kurang dari 70 kali dalam sehari.

Padahal beliau adalah manusia yang Alloh jaminkan bebas dari dosa dan dibersihkan dari kesalahan, karena Rasulullah langsung ditarbiyah oleh Alloh.

Ikhwah Fillah Rakhimakumullah

Telah diciptakan oleh Alloh makhluk berupa manusia yang terdiri dari berbagai suku, ras dan bangsa.
Diantaranya adalah kita. Yup KITA diantara ciptaan Alloh.
Manusia adala tempanya salah dan dosa, sehingga pantaslah segera melakukan perbaikan-perbaikan manakala terjadi kekhilafan.

Kekhilafan bukan untuk ditutupi, tapi mari akui.
Sebuah kesalahan baik besar atau kecil adalah sebuah kemestian dari manusia.
Manusia terbaik adalah yang melakukan kesalahan kemudian bertaubat.
Tidak hanya mengakui akan kesalahan-kesalahan yang diberbuat, namun dengan sesungguh hati ikhlas menerima sanksi atau hukuman.

Hukuman yang diberikan adalah sebagai konsekuensi akan kesalahan yang diperbuat, tentu saja hukuman itu adalah adil berdasarkan syariat Alloh dan adil. Sedangkan bagi yang berwenang memberikan hukuman tidak diperkenan semena-mena, karena akibatnya tentu saja panjang. Baik di dunia maupun akhirat.

Hukuman ini juga hendaknya membuat jera, dan hati² bagi pelaku kesalahan dan ummat lainnya untuk tidak melakukan lagi. Meski tidak menutup kemungkinan hukuman yang diberikan masih berpihak pada rasa belas kasihan dan sayang.
Insya Alloh, kita berlindung kepada Alloh dari mengulang kesalahan-kesalahan fatal.

Keikhlasan men erima sanksi atas kesalahan merupakan salah satu bentuk taubat, hingga Alloh memberikan ampunan-Nya.

Sanksi yang diberikan hendaknya bukan untuk menyurutkan perbaikan-perbaikan diri seorang ikhwah.
Jangan sampai karena sanksi, sang Ikhwah malah kabur, bersembunyi dan menjadi naudzubillah bergabung dengan kebathilan.

Ikhwah fillah.

Dalam sebuah kisah teladan, dimana seorang wanita(Ghomidiyah, cmiiw) yang datang kepada Rasulullah kemudian menyampaikan bahwa dirinya telah hamil diluar nikah-zina.

Kemudian Rasulullah memerintahkan wanita itu untuk menunggu kelahiran dan memeliharanya hingga masa disapih-tak disusui lagi-.

Hingga bayi dalam kandungan lahir, disusui dan sampailah pada masa sapih (± 2 tahun).
Kemudian wanita itu datang kembali pada Rasululullah.
Wanita itu dirajam hingga meninggal.
Dalam peristiwa itu, terucap dari lisan Rasulullah Muhammad SAW, wanita ini dijamin Alloh masuk surga.

Subkhanallah. Allahu akbar !!!

Dapat kita ambil ibroh bersama, bahwa berani mengakui kesalahan dan bertaubat dengan kesungguhan hati, Insya Alloh akan mendapatkan pengampunan dari Alloh SWT.

Thursday, February 01, 2007

Jatuh Cinta setiap hari

bismillahirrahmanirrahim

Setiap hari aku merasakan hangatnya cinta dan kasih sayangnya. Setiap pagi aku mendengar panggilannya yang lembut. Aku hidup bahagia dalam pelukan cinta dan perhatiannya.
Ia tak pernah melukai hatiku, walau terkadang tanpa kusadari telah membuat hatinya terluka. Tapi goretan luka itu tak pernah ku lihat membekas dalam pancaran matanya yang penuh kasih sayang, dalam untaian kata katanya yang sopan dan dalam genangan air mukanya yang selalu jernih.
Tak heran bila aku tak sanggup lama lama berjauhan darinya. Tak heran bila aku merasa sulit untuk berlepas darinya.
Siapakah ia…?
Siapa lagi kalau bukan seorang wanita yang telah menyerahkan pengabdian hidupnya padaku. Seorang manusia yang dengan rela menerima segala kekurangan dan kelemahanku. Seorang wanita yang akan melahirkan untukku pejuang pejuang agama yang akan kudidik dengan tanganku.
Ia adalah isteriku tercinta yang telah kunikahi sejak 3 tahun yang silam. Kami menikah dalam usia yang masih muda. Umurku berjarak 4 tahun lebih tua darinya. Saat ini aku masih kuliah begitu juga dengan dirinya.
Dahulu, ketika melamarnya ada rasa bimbang yang bergantungan di taman hatiku. Apakah wanita yang kupilih dan kurasakan kemantapan setelah istikharah akan dapat membahagiakan diriku? Pertanyaan ini sering muncul dalam benakku.
Wajar memang karena ia masih kecil, belum memiliki bekal yang cukup untuk menyandang title sebagai seorang isteri dan ibu rumah tangga. Apalagi jiwa mudanya masih ingin berpetualang di arena kehidupan. Ingin terbang ke seluruh tempat, menyusuri lorong lorong waktu dengan membawa keinginan keinginan yang dinyanyikan jiwanya.
Tapi, semuanya kurasakan berubah setelah menikah. Apa yang aku khawatirkan dahulunya sangat jauh dari yang kudapatkan. Aku tidak pernah merasa terbebani dengan pernikahan. Aku semakin bahagia, hidupku semakin lebih terarah. Aku menjadi lebih bersemangat mewujudkan masa depan. Aku menemukan sebuah ketenangan yang selama ini kucari, sebuah kasih sayang tulus, sebuah belaian cinta yang lembut, sebuah ombak ombak kemesraan yang selalu bergerak dalam jiwaku.
Isteriku pandai menyenangkan hatiku. Ia pandai menghiburku. Aku tahu ia belum sempurna. Tapi hal itu terasa tak bermasalah bagiku.
Aku merasakan teguran lembutnya sudah cukup memberiku semangat, aku merasakan perhatian yang ia berikan sudah cukup memberiku kekuatan untuk menghadapi segala persoalan hidup. Aku pun merasa ringan ketika ia begitu sabar dengan segala keterbatasan dan kekurangan diriku.
Aku sangat bersyukur pada Allah yang telah mempertemukan kami. Semoga ini akan kekal hingga ke akhirat nanti.

Amin

dapat dibaca di : http://www.eramuslim.com/atc/oim/45bfde9a.htm