Friday, April 28, 2006

telat lagi

bismillahirrahmanirrahim

Kali ini, alloh SWT menetapkan afoe untuk terlambat.
Pagi ini, afoe keluar dari rumah pukul 07.55 (jam kantor=jam kamar), kali ngeliat di jam biasa/normal seperti yang terpasang di dinding ruang utama rumah maka akan terlihat bahwa saat itu masih pukul 07.40.

Begitulah,afoe berjalan cukup cepat, apalagi memang afoe termasuk orang yang bisa berjalan ce[at dan biasa jalan cepat.

Dalam hitungan 3 menit afoe telah berada di warung nasi lengko "Kanyut'.
Keadaan warung cukup ramai, lantaran Jum'at ini anak-anak SMA yang dekat warung mulai masuk kembali.

SePekan yang lalu anak-anak SMA kelas III ujian, sehingga kelas I dan II diliburkan.
Berbeda sekali dengan sekarang, banyak anak-anak SMA berseragam pramuka yang bergelayutan di warung itu.
Bising, ribut,dan ramai oleh celoteh khas mereka.

Afoe duduk di meja luar.
Bagian dalam warung telah penuh oleh pembeli baik dari SMA maupun orang umum lainnya.
Alhamdulillah 2 menit kemudian afoe bisa masuk ke dalam.
Pesan lengko, teh manis dan segera melahapnya.
Afoe harus menyantapnya secepat mungkin.
Afoe bukan type orang yang bisa makan pelan, bawaan perut ini selelu saja cepat kenyang.
Ujungnya kalau makannya lambat seperti yang dicontohkan rasul malah akan membuat makanan tersisa atau bahkan nyaris utuh.
Alhamdulillah, 1/2 porsi lengko telah afoe habiskan. Hebat.


Afoe bayar dan segera kabur ke jalan seberang.
Berhenti dan nunggu angkutan kota.
Nunggu super lama.
6 menit persis afoe baru bisa naik angkutan.
6 menit= 1 jam saja.
Begitulah dari dulu menunggu adalah saat terlama dan menjemukan.
Khatta afoe sudah mengisinya dengan murojaah hafalan al qur'an.

Angkutan melaju menyusuri rute seperti hari kemarin dan kemarin dan kemarinnya lagi.
16 menit tepat afoe turun di depan perkantoran.
Berjalan kaki dan alhamdulillah menemui monitor siap pakai.
Afoe jalannya Internet dan segera mengisi adddress dengan link absen.
"Anda terlambat 3 menit"

alasan:......

Tampilannya sungguh tidak memberikan toleransi sama sekali.
Afoe sudah berusaha tapi tetap terlambat.
Jadi kurang semangat.
Afoe isi kolom alasan: "Angkutannya lama banget".

Moga aja manajemen bisa memahaminya.
Besok? insya Alloh tidak lagi.

Wednesday, April 26, 2006

Selamat lahir Sang putri

bismillahirrahmanirrahim



Senin, tanggal 24 April 2006.
Pagi² sekitar pukul 09.30m ada sms masuk ke HP afoe.

Seperti biasa,afoe segera buka sms itu, siapa tahu pemberitahuan dapat hadiah undian.

" Alhamdulillah, telah lahir putri kami yang pertama dengan selamat jam 6 pagi, do'akan yahh.."

begitu isi sms itu.

Tertera disana nomor yang afoe kenal.
Kenal banget. Akh bahtiyar.


Wah, ini mah lebih dari sekedar menang hadiah undian.

Yahh kawan afoe yang bernama Bahtiyar telah berhasil mewujudkan salah satu cita²nya menjadi seorang Abi.

Permulaan peran Abi telah ia jalanin.
Seorang putri pertamanya telah lahir dari rahim istrinya.
Afoe sangat bahagia.
Dia begitu meni'mati pengasuhan terhadap anaknya.

Padahal 3 pekan yang lalu beliau dan istri baru saja bersedih dengan kehilangan dana persiapan bersalin.
Dana yang cukup besar untuk ukuran keluarga yang baru berdiri 8 bulan lebih.
afoe juga prihatin mendengar berita itu dari bahtiyar.

Alhamdulillah, kini putri yang ditunggu telah lahir ke dunia dengan selamat.
Insya Alloh mendapatkan berkah dari alloh swt menjadi anak yang sholekha.

Amin.

Ane akan nyusul akh...
:)




Telat

bismillahirrahmanirrahim

Astaghfirullah.

Rabu ini afoe telat masuk kantornya.
Meski 12 menit tapi cukup merisaukan hati.
Paling tidak keterlambatan ini mengurangi predikat kerja afoe.
tapi yang lebih penting adalah memberikan yang kurang baik pada teman-teman dan juga boss afoe.

Usaha yang afoe lakukan pagi ini cukup baik.
Afoe berangkat pukul 07.57 WIB, mampir warung untuk makan pagi.
kemudian langsung berangkat melanjutkan perjalanan ke kantor.

Dari sinilah keliatannya pangkal keterlambatan afoe.
Angkutan kota yang biasanya cepat, hari ini begitu lambat.
Lambat jalannya dan lambat pula datangnya.

Hingga pukul 08.25, afoe baru bisa berada di atas angkutan.
Afoe hanya pasrah, semoga angkutan yang afoe tumpangi berjalan agak cepat.
tapi ini angkutannya siapa?

Dia pelan, karena harus menunggu para penumpang lain muncul.
Hanya satu penumpang yang menambah beban angkutan selama berada dalam angkutan itu.

Alhamdulillah, afoe selamat meski predikat telat tetap afoe dapat.

Insya Alloh hari mandatang tidak akan ada lagi kata telat.amin.

Thursday, April 20, 2006

Wabah ScramBle

bismillahirrahmanirrahim

Masya Alloh, ada sebuah wabah baru yang melanda ruang Finance dan CS ini.
Wabah yang hingga kini masih menggejala tak terbendung begitu kawan² duduk di depan komputer.
Setiap hari, usai absen ada saja kawan yang mulai scramble=an demi mengejar point.
Kenapa harus pagi²?

Karena jika pagi, peserta yang aktif sangat sedikit bahkan tak jarang hanya sendirian.
Keuntungan sendirian( peserta sedikit) adalah leluasa dalam berpikir dan mengetik.
Apalagi jika pertanyaannya sulit, atau leluasa mengetik jika jawabanya adalah mudah.
Jangan dikira, peserta Scramble mampu mengetika jawaban kurang dari 7 detik.
Luar biasa cepatnya.
Padahal jawaban² yang dikehendaki adalah bahasa inggris atau bahkan kata yang panjang.

Sedangkan afoe yang masih amatiran, tak kuasa membendung laju peserta lain yang pintar sekaligu puya keterampilan mengetika 10 jari dengan kecepatan luar biasa.
Untuk itu, afoe menyiasati ikutan Scramble pada pagi hari.
Sekarang rangking afoe sudah 9.
Padahal hari kemarin 8.

Sampai kapan yahh, Scramble ini akan bertahan menjadi game favourite kawan²?

Wednesday, April 19, 2006

Keluar Rumah

bismillahirrahmanirrahim

Suasana mendadak mencekam, usai kawan² pulang dari DPD.
Tak seperti 400 hari lebih afoe menempati rumah tua itu.

Kali ini benar² merinding bulu kudu Afoe, rasa cemas menyelimuti.
Tak bisa konsentrasi.

Jam di dinding terlihat pukul 21.30 lebih.
Afoe masuk rumah.
Rasa merinding belum juga hilang.

Afoe beranikan diri untuk melawan perasaan ini (perasaan/atau sedang dikuasi jin).
Afoe ke kamar mandi, wudhu dan kabur kembali ke ruang tengah.
Afoe cari sebuah kotak kecil. Tak ada.

Afoe hampiri kamar afoe, terlihat kotak kecil itu tenang diatas meja kamar.
Afoe ambil, terbuka dan segera dibaca.

Kotak kecil itu adalah mushaf qur'an Madinah.
Dimulakan dengan taawudz, afoe kuatkan untuk membacanya.
Aneh, tak bisa konsentrasi.
Sepanjang detik selalu saja ada perasaan bayangan/sosok yang mengawasi.
Hanya satu ayat, tilawah afoe kandas.
Benar-benar mencekam malam itu.

Malam semakin larut.
Pukul 22.30 afoe keluar dari rumah.
Afoe masukan sarung, baju koko, hp, dompet, makanan kecil, air, walkman, kaset, parfum, mushaf qur'an, charger hp, dan buku ke dalam tas baru.
Tak sempat dirapikan atau dilipat dahulu.
Tergesa-gesa sekali.

Afoe cari kunci pintu utama.
Waduh, kemana kunci itu?
Kenapa disaat genting seperti itu, kunci menghilang.
Padahal barusan Afoe pegang.
Alhamdulillah, setelah terengah-engah, ketemu juga kunci itu.
Kunci itu masuk ke dalam kerumunan barang-barang yang afoe masukan dalam tas tadi.
Afoe matikan lampu ruang tengah, dapur, kamar.
Hanya lampu di ruang tamu dan halaman yang tetap menyala.

Afoe kunci pintu, keluar halaman, menutup pintu gerbang dan berjalan menjauh dari rumah tua itu.

Serem.
Afoe cari becak, tanpa menawarnya lebih dahulu.
Alhamdulillah sekarang sudah diatas becak.
Meski pelan,namun pasti becak itu telah semakin menjauhkan dari rumah itu.

haghhhh....

Tuesday, April 18, 2006

Antara OutBond dan makan-makan ? (3)

bismillahirrahmanirrahim

Afoe kembali menghampiri kawan² yang masih asyik berkerumun untuk membicarakan aksi outbond pagi itu.
Mereka tetap semangat meski peserta tak kunjung bertambah.
Afoe dekati parkiran motor.
Mengambil salah satu deretan paling kanan, motor Supra Fit (milik mas Wawan).

Afoe nyalakan mesinnya dan segera menuju panturan untuk mengantarkan eko pulang ke rumahnya.

Perjalanan lancar.
Eko segera naik minibus jurusan Pemalang-Tegal.
Ada rasa kecewa, kenapa Eko ngga mau ikutan dalam OutBond pagi itu.
Eko pulang.

Afoe kembali ke PAI.

Teman-teman benar² telah siap untuk mengelola peserta outbond.

Afoe yang mendapatkan game II harus rela mengampu game III juga.
Akh tedy membukan Outbond dan meneruskan dengan game I, berupa "ball ta'ruf".

Seluruh peserta yang mendapakan lemparan bola wajib mengenalkan diri dengan ditambahi hoby serta makanan dan minumana kesukaanya.
Suasana telah cair, sesuai tujuan game I yakni mencairkan dan mengeratkan tai ukhuwwah antar peserta.

Game II berupa tiup balon.
Dalam permainan ini, afoe bagi peserta dalam 4 tim.
Terdiri dari tim Cerdas, Sukses, Tangguh,dan Tangkas, satu tim terdiri antara 2 - 5 orang.

Masing-masing tim dibekali balon dan tali rafia sebanyak anggota tim.
Balon ditiup sebesar-besarnya kemudian diikat pada kaki kanan/kiri menggunakan tali rafia.
Ada beberapa tim yang kesulitan, terutama tim yang terdiri dari keluarga dengan jumlah kecil (balita) lebih dari 3 orang.
Sehingga peran bapak sangat dominan. Bapak² harus lebih rajin untuk meniup balon.

Setalah semua tim terpasang balon di salah satu kakinya, maka afoe "pertarungkan" mereka.
Tim Cerdas melawan tim Tangguh, sedangkan tim Sukses harus mengalahkan tim Tangkas.

Pertandiangan sangat seru.
Seru karena riuh rendah suara anak-anak yang menjerit lantaran diserah musuhnya.
Ditambahkan suara ibunya yang tak kalah nyaring.
Begitu pula dengan bapak-bapaknya, tak tanggung untuk bersuara.
Nyaris seperti kerusuhan tahun 1998 silam.
Bedanya yang diperebutkan sekarang adalah bolon² bukan kekuasaan.

Pemenang adalah tim yang paling banyak balon dengan kondisi utuh.
Game ini dimenangkan oleh tim Cerdas dan Sukses.
Mereka mengantongi nilai lebih banyak dari lawan² mereka.

Game II adalah mengeluarkan 8 lidi dari dalam botol.
Keliatannya game ini mudah, tapi ternyata ada syaratnya mengambilnya.
Peserta dilarang menyentuh botol sama sekali.
Jika tersentuh maka dinyatakan GAGAL.

Sebagian dari peserta agak kebingungan, lantaran tidak diperkenankan untuk menyentuk botol.
Mereka berpikir keras, termasuk berdoa agar Alloh mengeluarkan lidi dari dalam botol.

Ada juga tim yang kreatif (karena sering ikut Outbond), menggunakan bantuan air.
Air yang diambil dari genangan disekitar lokasi Outbond mereka tuangkan perlahan.
Lidi-lidi itu memang terangkat dan mudah untuk diambil, karena lidi akan menyembul keluar.
Dan begitulah kunci game II itu.
Tim Cerdas lagi² memimpin pertandingan.

Takut juga !

bismillahirrahmanirrahim

Malam Senin berlalu lama sekali.
Teman yang ditunggu tak kunjung datang. Keliatannya teman itu lebih asyik di rumah, belakangan diketahui teman afoe sedang menderita diare hingga kesulitan untuk silaturahim ke afoe. Pulsa di hpnya juga habis, tak ayal alasan syar'i tak sempat disampaikan.

Afoe nyalakan TV untuk menghilangkan keheningan yang semakin larut dalam dinginnya malam.
Kesenyapan menyergap afoe, aneh kantuk tak kunjung datang.
Afoe lihat jam di dinding ruang tengah menunjukkan pukul 22.15 WIB.
Afoe pastikan diri konsentrasi melihat tayangan film di salah satu stasiun tv swasta.
Acara film perang kolosal, cukup menyita otak untuk mencerna isinya.
Sekali lagi afoe lihat jam dinding.
Kali ini afoe putuskan untuk beranjak ke tempat tidur.
Terpaksa dan dipaksa diri.

Afoe matikan tv, berjalan malas menuju kamar kecil yang terletak di sebelah kanan ruang tamu.
Kamar mungil dengan isi yang berjubel.
Mulai dari baju koko, hem, kaos, dan buku² yang sekarang lebih rapi.

Afoe rebahkan badan ini diatas matras egois (egois=cuman bisa untuk 1 orang, sebenarnya kalo dipaksa bisa nyampai 10 orang dengan cara digunakan sebagai bantal bukan sebagai kasur).
Meski sulit, terlelap juga mata ini menuju dunia tanpa balasan.

-------------

Bukan kepalang was-was hati ini, tak kala harus terjaga di tengah hari.
Jam dinding tetap santai meneruskan perjalanannya mengitari rotasinya.
Dia tidak peduli dengan Afoe yang terengah-engah menahan nafas.
Ada suara-suara aneh di atas atap kamar ini.
Persis disamping.

Afoe belalakan mata ke arah jendela yang hanya terbuat dari kawat nyamuk.
Tak ada sosok atau bayangan apapun.
Afoe kira itu adalah binatang malam yang sedang pesta.
Pesta karena manusia² sedang terlelap tidur.
Mereka tak tahu, atau mungkin sudah tahu bahwa sekarang afoe terjaga.
Serius mendenagrkan dan memperkirakan apa yang sedang dilakukan oleh mereka.
Dengkurannya mirip sekali dengan orang gemuk yang sedang tidur, meski lebih mirip dengan binatang besar yang buas.
Apa yahh?
Afoe sempat was-was atau lebih tepatnya takut.
Baru kali ada rasa ketakukan yang sangat.

Alhamdulillah, mata ini kembali tertutup setelah lelah berpikir yang tidak-tidak.
Dari mulai bayangan binatang buas hingga segerombolan jin yang sedang berpesta.
Tertidur sendiri.

Adzan I Fajar membangunkan afoe.
Aneh, setelah fajar datang perasaan takut dan cemas menghilang.
Afoe bahkan sholat malam tanpa harus menutup pintu.
Berani, bravo.

Shubuh dan kembali pada kondisi normal.



Thursday, April 13, 2006

Antara OutBond dan makan-makan ? (2)

bismillahirrahmanirrahim

So with me...afoe pun segera menghambur ke tepi laut.
Ngga sampai nyemplung, hanya memandang jauh air laut yang membiru.

Oh yahh Si Eko masih di anjuangan PAI.
Lagi ngapain yahh?
Waduh, segera dech afoe periksa apa yang sedang dilakukan.

Afoe berjalan menyusuri pasir pantai yang sedikit basah oleh air laut.
Naik ke anjungan PAI.

Berjalan lagi sambil mengawasi keadaan sekitar.
Tak banyak orang yang berada di anjungan.
Mungkin karena hari ini adalah hari senin, sehingga orang-orang yang berlibur tidak memilih PAI.

Afoe cari Eko.

Dia masih duduk di sudut anjungan menunduk, serius memperhatikan permukaan air laut.
Tepat dibawah anjungan PAI, nampak ikan² kecil berenang bersama-sama membentuk rombongan.
Afoe pergoki Eko yang sedang melakukan "pengamatan".

Dia agak kaget, tat kala afoe menyapanya untuk diajak sarapan.
Si adik Eko benar-benar meni'mati "pengamatan"nya.

Afoe dan Eko beranjak meninggalkan anjungan mencari warung nasi disepanjang bibir laut.

Akhirnya afoe hentikan langkah kaki di sebuah warung tenda.
Warung yang cukup besar dengan 2 orang penjaganya.
Warung itu menyediakan masakan lontong sayur khas kota Tegal.

KUPAT GLABED asli Randugunting.

Afoe pesan 2 porsi dengan tambahan sate ayam dan kerang.
10 menitan afoe berada disana.
Lahap, karena lapar.
Si Adik Eko pun demikian.
Malah dia nambah 3 sate ayam dan kerang.
Afoe bayar 2 porsi kupat glabed itu Rp. 9.500.

Lalu pergi.


(lanjut episode 3 :D)

Wednesday, April 12, 2006

Antara OutBond dan makan-makan ?

bismillahirrahmanirrahim

Bersama Adik Eko yang ngga mood sama sekali, afoe berangkat ke PAI (pantai alam indah) Kota Tegal jam 06.45 WIB.

Rencananya sih pukul 06.30 harus sudah sampai di PAI, namun afoe harus menunggu akh fatah yang tak kunjung hadir di rumah.

Eko mbonceng di belakang motor supra Fit, melaju pasti menuju PAI.
Sementara fatah dan satu orang kawan lain berada 50 meter di depan motor afoe.
Mereka juga menuju PAI untuk membantu pelaksanaan OutBond.

Tiba-tiba di gerbang PAI, de eko minta turun.
Dia ingin pulang sekali ke rumah.
Entah apa yang ada dibenaknya?

Apakah yang akan dilakukan di rumah?
Hari itu kan libur nasional maulid nabi muhammad SAW.
Atau memang dia sudah bosan banget dan ingin tidur, mengingat tadi malam hanya tidur beberapa jam dan bangun pun agak pagi dari baisanya.
Kata dia sih, biasanya dia bangun jam 5 malah bahkab lebih.

Afoe bujuk ia, dan alhamdulillah mau.
Dengan perjanjian jam 8,afoe harus mengantarkannya ke pantura.
Afoe hanya ingin dia mengetahui apa itu Outbond?
afoe ingin memberikan gambaran kegiatan afoe, teman² afoe ?
Juga menambah pengetahuan padanya.

Afoe lanjutkan laju motor menuju PAI.
Digerbang berhenti sejenak membayar tiket 2 orang dan biaya parkir Rp. 2.500

Masuk dan bergabung bersama kawan-kawan yang sudah hadir sejak pukul 06.30 pagi.
Afoe ajak di adik Eko ke anjungan PAI, palng tidak wajahnya yang cemberut terus menjadi agak "sumringah".
3 menitan afoe teman adik eko dianjungan.
Selanjutnya afoe kembali bergabung dengan tim outbond untuk koordinasi terakhir.

Ada sekitar 8 pemandu akhwat dan 4 trainer ikhwan.
Sementara peserta outbond yang 50 orang belum hadir semuanya.

Kata tim akhwat insya Alloh pukul 08.00 semua peserta akan hadir semua.
Memang jika afoe lihat, beberapa peserta yang sudah hadir memilih untuk bermain dahulu di laut dari pada harus duduk di aula menunggu outbond dimulai.

Terasa lama benar waktu berjalan, sementara matahari pagi mulai serius memancarkan sinarnya.
Panas juga yah matahari pagi di tepi laut.

(bersambut ke episode 2...ada urusan..)

Materi ngga sesuai, atau pesertanya yang ngga sesuai?

bismillahirrahmanirrahim

Sekian lama, afoe mengaji bersama dengan murobi. Tausiyah demi tausiyah terluncurkan dari seluruh peserta halaqoh.
Materi-materi dan diskusi membahas masalah umamt dan penyelesaiannya terus bergulir hingga kini.

Tak terasa bertahun-tahun lamanya mengalami tarbiyah membentuk jatidiri Islam.
Kawan-kawan nampak puas dengan pemaparan murobi, bahkan seringkali mereka penasaran tentang implementasinya dalam kehidupan hingga mereka tak ragu untuk bertanya, menambahi, komentar dan dialog membuat kajian semain hidup.

Riak halaqoh ternyata belum mampun menyentuh keresahan seorang kawan peserta halaqoh.
Dia yang satunya² masih terjun di dunia kampus mendambakan materi-materi penyemangat perjuangan dan memicu ide-ide gemilang hanya bisa diam dengan suguhan materi orang dewasa.

Memang benar hampir selama beliau ikut dengan kelompok afoe materi-materi yang diberikan oleh murobi adalah tentang keluarga.

Potensi keluarga, sikap seorang muslim terhadap orang lain, dan lain sebagainya.
Tak pernah sedikitnya dunia kampus tersentuh.

Menurut afoe, kawan liqo itu sunggu dilematis.
Dilain sisi, pserta liqo adalah orang pekerja semua sehingga sulit menyamakan medaniyah dakwah yang dihadapi.
Belum lagi kawan² tabriyah yang sekampus juga tersebar dibeberapa kelompok halaqoh.

Kalo dia gak gabung dengan kelompok Afoe maka bisa-bisa dia akan nganggur tarbiyahnya.

Entahlah, tadi sore ketika afoe ketemu dengannya, dia hanya "muak" dengan meteri-materi yang diberikan pada peserta halaqoh.

Bagaimana dengan kajian ntar malam?

semoga semakin baik.

Hp-ku error ma error

bismillahirrahmanirrahim

Sejak senin tanggal 10 April 2006 tepat ketika Si adik Eko bersilaturahim ke rumah Hp- afoe mendadak eror.

Tak ada penyebab pasti Hp itu menjadi eror.
Jatuh? Engga.
Dilempar? Engga.
Kecemplung air? Engga.
Kesetrum?Engga.
Dipinjam?Engga.
Digadaikan? Engga, afoe masih punya uang kok :)
Dijual? Mana ada yang mau mahal, paling juga ditawar 5rb perak.Enak aja !!!

Tuh kan ngga ada penyebab pasti.

Afoe utak-atik (ngga sih, hanya distel, mati, distel lagi, mati lagi) Hp itu.
Tak ada perubahan, tetap eror.

Gimana ngga eror, tombol on/off hanya berfungsi untuk ON saja. Sementara fungsi OFF hilang.
Lebih eror-nya lagi adalah, bahwa semua tombol angka 1-9 dan 0 serta tanda kres dan bingtang kini beralih fungsi menjadi tombol Off.

Jadi kalo Hp itu dihidupkan, kemudian afoe tekan salah satu tombol angka maka segera Hp akan ShutDown.

Begitu pula tombol menu dan daftar nama mutasi ke tombol Off.

Dari senin hingga selasa, terdapat 8 sms yang masuk yang tak bisa afoe buka sama sekali.
Afoe mengetahui delapan karena tertera di layar monitor Hp itu 8.
Entahlah isi SMS itu apasaja?

Moga aja bukan sms dari Si Adik Eko atau dari murobi ane yang penting-penting.

:((

Kapan bener yahh?

Alhamdulillah, tadi pagi ane serahkan Hp itu ke akh subkhi.
Kali aja dia bisa benerin.

Ktunggu kau Hp, jika tak kunjung bener maka riwayat kau akan termuseumkan.









Asem, kecut, atau apek?

bismillahirrahmanirrahim
Pagi yang indah, cerah, dan ceria tak afoe dapatkan hari ini.

Begitulah seolah dunia tidak mendukung afoe.

Tragedi pertama adalah para penumpang di Angkutan Kota II.A.
Benar² masih pagi, saat itu kemungkinan jam 08.10 karena afoe sampai kantor jam 08.28 (jarak antara kantor dan rumah kurang lebih 15 menitan).

Afoe naik angkot itu, seorang wanita dan seorang bapak berada di koridor utama, sementara seorang yang lain menami sopir yang agak gendut itu.
Sekarang penumpang ada 3 orang di belakang dan 1 orang di samping sang sopir.

Mobil berjalan pelan menunggu penumpang-penumpang lain muncul.
Keliatannya sopir itu banyak rezeki pagi ini.
Baru 1 menit (kurang lebih 100 meter), segerombolan anak sekolah menghadangnya.

4 anak SMA berduyun memasuki pintu angkot yang berukuran 0.80 x 0.70 m.
Satu-satu menempatkan diri di jok hitam angkutan.
2 orang menghadap afoe, 2 orang yang disamping kiri afoe.

Mulailah trauma itu, bau asem, atau kecut atau malah apek menyeruak di ruang angkota yang tidak lebih luas dari kamar mandi di rumah.

Untung jendela angkutan masih bisa berfungsi untuk digeser.
afoe buka selebar-lebarnya untuk menyerang aroma kecut itu.

Wah, anak-anak SMA itu masih remaja tapi sungguh dahsyat kerjanya, sehingga keringat menganak sungai di bajunya.
Tak ayal aroma kecut itu tercipta begitu kentalnya.

Alhamdulillah afoe saat itu baru selesai mandi, pakai parfum non alkohol, tapi sayang aromanya terlalu lembut (strawberry) sehingga kalah bersaing dengan kecut itu.

Besok-besok duduklah ditepi pintu.
Meksi harus meni'mati aroma kecut pertama kali, tapi waktunya takkan lama, karena pembawa kecut akan berada di bagian belakang yang akan diserang oleh aroma wangi dari bantuan udara pintu.

Lebih bagus lagi kalo duduk disamping sopir, tapi apakah sang sopir juga ga kecut?

Ah, bagusan pakai parfum yang agak keras, seperti davidof,hugoboss,cempaka, seribunga, atau yang lainnya yang khas ikhwan.
Biar penumpang lain gantian kelenger.



lihat saja besok kamis.

Tuesday, April 11, 2006

Angkutan dan Orang Tua (2)

bismillahirrahmanirrahim


Alhamdulillah. urusan bank usai sebelum jam 15.00

----_____-----


Afoe pusatkan pada beberapa pembeli yang masih asyik bercengkrama dengan
penjualan.

Tiba-tiab mata afoe tertuju pada sosok perempuan.
Perempuan tua namun tetap kokoh.
Nyaris seperti Mbah-nya.

Rambutnya yang memutih, terburai dari jilbabnya yang sederhana.
Ditanganya terjinjing kresek hitam dengan belanjaan yang sederhana pula.
Tidak nampak lelah atau pun letih.
Yang ada hanyalah semangat hidup.

Afoe merenung sesaat, membayangkan kembali sosok Mbah-nya Afoe yang telah
1 tahun lebih menghadapa Alloh SWT.

Ada rasa menyesal, kenapa dulu semasa hidup tidak sungguh mengabdi padanjya.
Afoe sering keluar/meninggalkan rumah bahkan sampai kontrak, padahal di
rumah beliau butuh.

Tak tahulah, semoga Alloh memberikan ni'matNya pada Mbah-nya afoe di alam
baka.
Mengumpulkannya bersama orang-orang soleh.
Amin ya rabbal alamin.

Angkutan dan Orang Tua

bismillahirrahmanirrahim

Memburu waktu untuk berangkat kerja, afoe menggunakan jasa angkutan A.II.
Maklum hingga kini afoe belum berani membeli motor,meski kredit.
Terlalu beresiko untuk menanggung hutang selama 2 tahun.

Seperti hari-hari sebelum Jum'at ini, angkutan itu tak terlalu penuh.
Mungkin karena jam kerja, sehingga tidak banyak yang menggunakannya.
Sebagian besar penumpang akan menumpuk pada jam-jam keberangkatan sekolah
dan pasar.

Afoe naik angkutan.

Muter-muter menyusuri rutenya, angkutan itu merayap (asli merayap, pelan
banget).
Terus-terus, hingga sampai pada pasar tradisional Martoloyo.

Rute angkutan yang melewati samping pasar martoloyo, membuat semakin
rayapan rodanya tambah merayap.

Gegap gempita transaksi pasar yang menjadi angkutan pelan,juga penumpang
lain harus esktra hati-hati atau akan mengalami suatu hal yang tidak
diinginkan.

Lalu-lalang pembeli yang berlomba untuk mendapatkan barang dengan harga
yang memuaskan menggangu perhatian afoe.
Afoe yang duduk di tepian angkutan, membuat leluasa untuk memandang ke luar.


to be continue..... (mau ke bank...)

Friday, April 07, 2006

Nasi Goreng, " Datanglah"

bismillahirrahmanirrahim


Setelah tragedi makan siang beberapa waktu lalu di warung langganan, sekarang kalo mau makan jadi susah.

Padahal warung itu adalah warung termurah, terdekat, dan cukup sesuai dengan selera afoe.
Sayang banget, hingga siang ini Afoe belum menyambangi warung itu.
Alasannya: tragedi ayam bakar !!!

Dan efeknya, nyaris satu kantor memblack list warung itu.
Aduh jahat banget yahh afoe.
Harusnya Afoe ngga menceritakan tragedi itu.
Afoe nyesel.

Siang ini, afoe kembali kelaparan luar biasa, kelaparan karena belum bisa makan siang.
Padahal sekarang sudah pukul 13.30.
Bingung mau makan dimana?

Makan di Restoran? mahal !
Makan di warung lain? Jauh.

Tunggu punya tunggu, kali aja ada kawan yang mau keluar untuk makan siang.
Tak ada.

Afoe putuskan untuk pesan nasi di Restaurant.
Mungkin kalo ukuran harga restoran sih ngga mahal,
Namun kalo untuk ukuran afoe, mahal lagi.

Afoe pesan nasi goreng, harganya Rp.5.000
Afoe harus rela, membayarnya meski kadang terlalu mahal-terutama- kalo sdang banyak pengeluaran.
Kalo tidak banyak pengeluaran, tetap saja afoe merasa itu harga yang mahal dibandingkan dengan harga di warung langganan.
Rp. 5.000 udah dapat ayam bakar/ goreng tuh, dan tentu saja dapat teh manis. Murahkan?

Alhamdulillah, nasi goreng itu datang juga.
Lapar yang menyangat, tiba-tiba hilang.
Nyaris seperti angin lewat.
Berkali-kali afoe ucapkan hamdalllah, sebagai tanda syukur.

Tiba-tiba afoe teringat dengan suadara-saudara yang kurang beruntung.
Mereka kelaparan.
Bukan hari ini, tapi sejak kemarin atau bahkan sejak kemarinnya lagi.

Ya Alloh, maaf afoe jika masih tertawa puas diatas penderitaan hambaMu yang lain.

Insya alloh afoe akan lebih baik .

Nyam-nyam, nasi goreng telah afoe kunyah.
Nyaris habis, dan kini tersisa 1/6 bungkus, untuk Afoe habiskan menjelang ashar.

Insya Alloh.

Sulit juga yah jadi Seorang Kakak

bismillahirrahmanirrahim


Biasanya sih Afoe yang akan diam, jika ada kakak disamping.
Tapi kali ini beda, adik Afoe yang diam.
Diamnya juga ngga tahu, adakah sesuatu yang terjadi dengan adik Eko.

Si Adik memang tipikal pendiem, tapi masa sepanjang perjalanan ke masjid untuk sholat Jum'at diam terus.

Akhirnya malah Afoe yang ngga sabar melihat gelat itu.
Afoe tanyain, kenapa Eko diam?

Jawabnya singkat banget," Ngga papa, mas".

Yah, afoe berusaha percaya tidak ada sesuatu yang terjadi dengannya.
Lagian Eko udah besar kok, 19 tahun jalan.
Umur yang ngga perlu dikhawatirkan berlebihan.

Ah...naluri kakak terlalu berlebihan melekat pada Afoe.

Sebenarnya sih pengin diajak ngomong, mumpung ketemuan.
Maklum tiap hari kita beda tempat tinggal, agak jauh lagi.
Cuman sms dan telp yang bisa menghubungkan dengan Si Adik.
Sayang sinyal disana pelit banget.
Kalo pun ada cuman 1 tingkat, seringnya malah ngga ada.

Jika Afoe telp, rasanya ngga enak,
Ganggu terus...berisik.
Padahal disana suasananya tenang.
Hingga akhirnya afoe pilih sms.
Dan sms pun ngga tahu sampainya.
Sampai atau cuman nggantung di server-nya.

Wallahualam.

Yang jelas, afoe berusaha sabar.

Susah juga yahh pengin jadi kakak yang baik.




Thursday, April 06, 2006

Banyak-banyak malah Khawatir

bismillahirrahmanirrahim
Setiap kali afoe menulis blogs ini sebenarnya ingin sekali mengisinya dengan penuh serta panjang hingga "kasak-kusuk" di pikir Afoe tertuang semua.

Pernah afoe menulisnya hingga panjang banget, sekitar 25 menit.
Namun hilang begitu saja karena listrik mati, padahal tulisan belum sempat ter-upload di Blogs.

Ah, bikin orang gemes saja.
Nulis sedikit sayang,nulis panjang-panjang malah hilang.

Bingungkan...

Akhirnya untuk sementara ketika afoe nulis blog dan sudah panjang makan afoe copy-kan ke mail dan segera afoe kirim.
Jika ditengah tulisan mati, afoe tinggal mbuka e-mail dan mengcopykan kembalai ke blogs.
Sepeti blogs ini. Afoe copykan ke e-mail.

Alhamdulillah,listriknya tidak mati lagi.
Padahal barusan (sebelum nulis blogs ini) listrik mati selama 3 menitan.

afoe kan segera upload, atau kan mengalami nasib yang sama dengan penulisan blogs-blogs sebelum ini.

Yuh

Bisa, Tidak Yah ???

bismillahirrahmanirrahim


Alhamdulilah saat ini afoe sudah mempunya 4 ponakan.
3 Ponakan perempuan sementara 1 orang laki-laki.

Keadaan saat ini adalah ponakan-ponakan yang dekat Afoe itu perempuan, sedangkan yang laki-laki berada di luar kota.
Memang benar kalo ada waktu cuti, maka afoe akan kesana.
Ponakan laki-laki lebih nakal dari uyang perempuan.
Anehnya,,,,,aneh ngga yahh.

Afoe mengharap mempunyai adik laki-laki lagi.
Bagaimana mungkin, Ibu dan Bapak saja sudah tidak ada lagi.

Ah, ngawur kali yahh.
Makanya ketika bertemu dengan ABG atau anak kecil yang manis, baik, nurut, cerdas, bersih, rasanya ingin meminta saja dari orang tuanya.

Tapi kalo ngeliat yang sebaliknya, maka untuk meliriknya lagi Afoe merasa enggan, Apalagi kalo harus mengambilnya :P

Dan saat ini, afoe benar-benar merindukan hadirnya seorang adik laki-laki.
Alhamdulillah, Alloh menjawabnya.
Hadirlah, si kecil Eko Prayitno.
Meski sudah ngga tergolong kecil, Eko mampu memberikan pemenuhan kehausan seorang Kakak terhadap adiknya.

Bisa, tidak yah....? kalo suatu saat Afoe akan meminta ijin kepada mama untuk tinggal bersama Eko.
Tapi bukan afoe yang ikut Mama, melainkan Eko yang tinggal bersama Afoe.

Yahh itu yang menjadi ganjalan hati afoe saat ini, bisa, tidak, Yah?...

Pasti Alloh mempunyai jawabanya.
Afoe akan menunggu, meski lama.


Samudera Kehidupan

bismillahirrahmanirrahim


Mengarungi Samudera Kehidupan
Kita Ibarat Para Pengembara
Hidup Ini Adalah Perjuangan
Tiada Masa Tuk Berpangku Tangan


Setiap Tetes Peluh Dan Darah
Tak Akan Sirna Ditelan Masa
Segores Luka Di Jalan Alloh
Kan Menjadi Saksi Pengorbanan


Allahu Hoyatuna
ArRasulu Qudwatuna

Alqur'anu Dusturuna
Aljihadu Sabiluna
Almuati Fi Sabilillah Asma Amanina

Allahu Adalah Tujuan Kami
Muhammad Teladan Kami

Alqur'an Pedoman Hidup Kami
Jihad Adalah Jalan Juang Kami
Syahid Di Jalan Alloh Adalah Cita-cita Kami Tertinggi


....

Urgensi ber-AMAL

bismillahirrahmanirrahim
Halaqoh pekan pertama di bulan Rabiul Awwal 1427 H berlangsung di tempat Afoe.

Sedari ba'da maghrib, afoe sudah was2,bahkan sejak pagi.
Was-was karena Afoe kurang mood untuk memberikan tausiyah pada kawan2 liqo.
Ngga mood karena memang kondisi ruhiyah afoe kurang prima.
3 hari nyaris berturut-turut afoe ngga bisa qiyamulail secara sempurna.
Yang ada cuman 2 rakat tahajud dan 1 rakaat witir, minimalis banget.
Bahkan pernah dalam pekan kemarin, tidak qiyamulai sama sekali.
Afoe bangun pas banget waktunya.
Untuk bersih-bersih dan langsung pergi ke masjid lantaran adzan sudah berkumandang.

Malam itu, usai menyambut ketua2 DPD se Daerah Dakwah Lima, afoe membuka2 catatan masa lalu.
Terlihat disana (di dalam buku catatan) ada sebuah tulisan mengenai "Urgensi Amal".
Afoe yakinkan diri untuk menjadikan "Urgensi Amal" sebagai bahan tausiyah halaqoh malam ini.

Afoe baca, renungi dan berusah memahami kembali catatan itu.
Memastikan diri, menyiapkan diri dan terakhir berlatih menyampaikannya.

Pelan namun pasti, satu persatu kawan2 liqo berdatangan.
Akh Fatah menjadi tamu pertama malam itu.
Akh Tedy menjadi tamu kedua, selang 20 menit sang murobi- ustad rofi- hadir.

Liqoat sepakat dibuka, karena toleransi 15 menit telah berlalu dari pukul 20.
Akh Fatah memuimpin liqoat.
Tilawah menjadi agenda putaran.
Hafalan.

Dan sekarang giliran afoe untuk memberikan tausiyah.
"Urgensi Amal" benar-benar afoe sampaikan dengan hati-hati.
Amal adalah bukti cinta pada Alloh.
Orang2 yang cinta alloh maka dia akan berusaha beramal sesaui dengan pemahaman yang dimilikinya.
Orang-orang yang mengerti bahwa setiap berbuat kebajikan maka akan mendapatkan pahala atau keridhoan dari Alloh, tentu akan berusah sekuat mungkin untuk beramal.

Benar bahwa Syekh Sayyid Hasan Al-Banna menempatkan Amal sebagai rukun baiat ke 3, setelah rukun Al Fahm dan Al Ikhlas.

Subkhanallah, Alloh menilai hamba dari Amalnya bukan dari khalayalan.
Mari berlindung dari berkhayal panjang yang tidak pernah habis.

Sebuang ungkapan dari seorang bijak :
Kesuksesan bukan milik orang-orang yang hanya duduk dan bersantai-santai saja.
Kesuksesan juga bukan milik orang-orang kaya yang mempunya berlimpah harta.
Bahkan orang-orang yang memiliki pengetahuan luas dan tinggi tak akan bisa meraih kesuksesan.

Kesuksesan adalah milik orang-orang yang berAMAL.




Alhamdulillah, usai juga tausiyah ini.



Wednesday, April 05, 2006

Karang Mulya (2)

bismillahirrahmanirrahim

lanjutan karang mulya 1


Menunggu AngDes (Angkutan Pedesaan)

Kesabaran membuahkan hasil. Sebuah angkutan desa warna biru dipadu dengan warna kuning berhenti tepat di pertigaan Benteng Baru.
Beberapa penumpang yang bernasib sama (menunggu lama) memasuki angkutan itu.
Termasuk Afoe.

Seorang wanita muda, 2 anak pelajar, 1 petani (bisa dilihat dari bawaannya berupa pupuk tanaman) menemani Afoe menyusuri jalan aspal yang tidak semulus jalan kota.
Jalan itu menghubungkan wilayah Benteng Baru dengan Jatibogor.
Jika selamat sampai Jatibogor maka, afoe harus naik ojek/becak untuk sampai di Karang Mulya.

Angkutan Desa terus bergoyang², mirip dengan dokar merayap diatas jalanan aspal berlubang-lubang.
Meski lambat, alhamdulillah sampai juga angkutan itu di Jatibogor.
Afoe turun dengan membayar jasanya sebesar Rp. 2.500.
Penumpang lain, malahan sudah turun dalam perjalanan.
Angkutan itu sekarang nyaris kosong.
Hanya satu penumpang san sopirnya. Mereka duduk dalam ruang yang sama, bagian depan.

Afoe kabur menuju wartel (kebetulan saat SMA, afoe pernah silaturahim ke teman yang berada di Jatibogor).
Menenangkan diri dan mengatur strategi, bagaimana menjangkau Karang Mulya dengan safe.

Terus terang, afoe sudah lelah naik angkutan. Kalo harus jalan kaki kayaknya ngga mungkin.
Naik ojeg/becak, juga masih ragu harus turun dimana?

Masuk ke wartel. Menekan nomor rumah de Eko. Sayang telp di box 1 ngga bisa dipakai.
Afoe pindah ke boxtelp 2. menulangi hal yang sama. Alhamdulillah kali ini terdengar nada sambung.
Suara perempuan mengangkatnya, dia adalah adik De Eko.
Suara selanjutnya adalah suara aneh-lucu-, yah suara de eko.

Perbincangan kembali terbuka.
De Eko agak kaget, ketika mengetahui afoe sudah ada di perempatan Jatibogor.
Afoe berharap de eko bisa memberikan penjelasan seputar angkutan selanjutnya.
De Eko menyarankan naik ojeg atau becak, meski dia juga ngga tahu berapa tarifnya.

Keputusan terakhir, afoe minta De eko untuk menuju perempatan jatibogor dengan membawa sepeda. Sepeda motornya sedang dipakai ibu.

Afoe tutup gagang telp dengan imbalan Rp.300.
sambil nunggu afoe berbincang dengan pemilik Wartel.

Katanya (pemilik wartel), sebenarnya ada angkutan yang menuju karangmulya. Namun jumlahnya terbatas. Jarak tempuhnya jauh, sehingga butuh waktu berjam² untuk sampai ke Jatibogor.
Afoe pamit dan duduk di depan wartel.

Tiba² berhenti angkutan warna biru dengan garis silver.
Afoe ragu, apakah ini angkutan yang dimaksud oleh pemilik wartel?

Afoe beranikan diri masuk bersama 2 orang pelajar.
Di dalam angkutan hanya diam. Diam. Dan diam.
500 meter kemudian, salah satu pelajar (laki²) turun.
Tinggalah afoe dan seorang pelajar (perempuran), tentu saja bersama bapak sopir.

Sekali lagi,afoe buang malu untuk memulai perbincangan pada pelajar itu.
Diketahui pelajar itu bernama Pudji.
Afoe tanya, dimanakah pudji turun?
Sedikit lirih, Pudji menjawab pelan. Dia turun di desa Nyawakan RT.01 RW 01.
Wah, Nyawakan?
Rasanya kemarin² De Eko pernah menyebut kata itu.

Afoe kembali.
Apakah Pudji tahu letak masjid istiqomah? Masjid yang disampaikan oleh De Eko sebagai "patokan" rumahnya.
Pelajar itu hanya menggelangkan kepala.

Tiba² dia bereaksi.
"Mas, nyari sapa sih"? tanyanya pada Afoe.

Afoe jawab : " Saya mencari Eko. Eko prayitno lengkapnya. Dia lulus SMA tahun kemarin dan sekarang belajar di Astagina, mba kenal ngga?"

Sejenak pelajar itu berpikir seolah sedang memutar memori, mencari² jawaban pertanyaan Afoe.

"Oh Eko....yahh mas, aku kenal."
"Masjid istiqomah....aku tahu mas"
Jawabnya membuat afoe agak tenang.

"Ntar di depan, mas turun", jelas Pudji.

Afoe turun dan memberikan ucapan terima kasih pada Pudji juga sopirnya.

Senyuman hangat menyambut afoe.
De eko yang melihat afoe naik angkutan di tengah jalan segera menghampiri.

Subkhanallah, Afoe seneng banget berhasil silaturahim ke rumahnya.
Ketemu adik²nya juga ibunya.
Hanya bapak, dan kakaknya yang masih di luar negeri.

Adzan Ashar berkumandang. Afoe sholat berjamaah dengan Eko.
Sayang sholatnya di rumah, coba kalo di masjid. Kan lebih baik?
Gpp deh, kali lain insya Alloh di masjid.
"Muslim (orang islam laki²) kan wajid sholat fardhu di masjid."

Afoe ijin pulang, ketika jam dinding di rumah Eko menunjukkan pukul 17.00.
Diantar sampai Pantura dan berpisah disana.

Sedih....ngga bisa berbincang lagi hari ini.
Senang karena bisa ketemu dan silaturahim ke rumah Eko.

Insya Alloh persaudaraan ini menjadi penguat ibadah padaNYa. Amin.



Tuesday, April 04, 2006

Karang Mulya

bismillahirrahmanirrahim


Sabtu, 1 April 2006.

Kantor sepekat untuk cuti bersama. Aslinya sih cuti bersama hari Jum'at (sesuai keputusan bersama menteri) kemarin.

Agenda Sabtu seharusnya adalah renang bersama De Eko dan pa Imam.
Afoe yang belum lihai renang harus ditemani oleh pemandu. Ya pa imam itu yang akan menjadi pemandu renanya.
Si eko, meski bisa renang belum bisa Afoe biarkan berenang sendirian. Khawatir saja.

Sayang banget, Eko ngga bisa. Dia harus ke Brebes untuk menyelesaikan misi keluarganya. Tentu saja kalo sudah untuk keluarga Afoe ngga bisa mengungkitnya.

Pagi² afoe putuskan untuk nyecan foto mas wawan+oji+ dan Afoe.
Ada teman lama di Banjarmasin yang minta Foto itu.
Muter² sebentar nyari warnet yang nyediin scanner.
Alhamdulillah, dapat juga.
Meski harus sedikit berkeringat-Afoe pinjam sepedanya Didi, kasihan dia jalan kaki berangkat sekolahnya pagi tadi- Afoe berhasil membuat foto itu dalam bentuk file dengan ektensi jpg.

Dilanjutkan ke Counter Hp milik Akh Subkhi. Afoe beli nomor Simpati-teman yang dari Banjarmasin mau nelp, katanya biar murah- seharga Rp. 18.000. Jadi sekarang afoe punya 3 nomor Hp.
Afoe pulang kembali ke DPD meletakkan sepeda DIDI.

Hari semakin siang, afoe harus sampai di Warnet jam 10.
Alhamdulillah ada Pa Imam, beliau nganterin afoe sampai Warnet Mulya. :)
Afoe chatting dengan Yudhis-teman yang di banjarmasin- hingga pukul 12.00.
Beberapa hal bicarakan lewat YM, meski belum tuntas , afoe tetap memutuskan untuk menghentikan sementara Chattingnya.
Jam 13.00 Afoe harus sudah berada di SMA 1 Kramat untk mentoring Nasyid bersama kawan² Birru.

Benar saja, usai makan siang di warung becak Afoe bergegas pergi ke jalan raya.
Disana berbagai kendaraan lulu-lalang.
Sebuah mobil Carry warna biru muda mendekat ke Afoe, sesaat setelah lambain tangan afoe.

Afoe naik hingga jarak 1000 meter dari DPD.
Turun di perempatan Maya kota Tegal diteruskan minibus jurusan Pemalang-Tegal.
Perjalanan menggunakan angkuran ini cukup lancar meski nyaris merayap seperti ular.

Afoe berhasil menjangkau SMA 1 KRAMAT pukul 13.42-telat 42 menit- dengan bantuan becak sederhana.

Nampak, disana 2 orang personel birru sedang berbincang dengan seorang guru.
Afoe segera bergabung bersama mereka.
Yanuar dan Wawi berbincang mengenai kelanjutan dari mentoring nasyid.
Sementara pa Solikhin-kalo afoe ngga salah ingat- memberikan penjelasan singkat mengenai jadual dan mekanisme latihan nasyid berikutnya.
Afoe yang baru datang hanya menelan ludah, karena harus menyesal ngga bisa datang tepat waktu.
Mentoring sabtu ini ngga berjalan lancar. Siswa² sudah pulang terlebih dahulu.

Teman² birru (wawi dan Yanuar) dan afoe sepakat pulang.

Wah...masa Afoe pulang sih...Kan baru sampai.

Tiba² terlintas wajah imut si Eko kecil.

Afoe sampaikan kepada teman² Birru, bahwa afoe akan ke karang mulya.
Alhamdulilah Akh Wawi mau mengantarkan hingga wilayah Benteng baru ( afoe tahu setelah sampai disana dan bertanya pada warga), Yanuar langsung pulang ke rumahnya.

Motor hitam yang menghilang setelah akh Wawi ngebut meninggalkan afoe yang sedang berdiri menunggu angkot jurusan Benteng-Jatibogor.

Lama banget....
Tak ada tanda² bahwa angkuta yang ditunggu akan muncul.
Sekali² muncul bukan jurusan yang afoe tuju.
Sabar...

Afoe sempatkan untuk membeli makanan kecil dan pulsa -kartu mentarinya musti diisi-habis.



to be continue, mau makan dulu




Adikku yang Imut

bismillahirrahmanirrahim


Allahuakbar. KebesaranNyalah yang menciptakan alam semesta dan mengaturnya.

Dhuhur, Rabu 29 Maret 2006. Afoe berjamaah dengan salah seorang siswa kelas paket Intensif Astagina.
Dhuhur bersamanya mengingatkan afoe akan adik yang berada di jakarta (where are U, Riad?) sejak 8 bulan yang lalu.

Afoe selesaikan dhuhur dengan lega.
Afoe mulai taaruf dengannya.
Sosok kecil persis mirip dengan adikku.
Tampang imut dan gagah, lebih pantas disebut sebagai ABG.

Tersembul senyum lucu, selucu raut wajahnya yang memang akan selalu lucu (entah jika marah) tat kala silaturahim mulai terajut.

Sepanjang pembicaraan afoe selalu tersenyum.
Wah....si adik baru ku ini jadi merah raut wajahnya.
Dia malu, karena afoe selalu senyum bahkan tidak jarang tertawa kecil tanda geli.

Postur tubuhnya yang cukup dengan usianya membuat pembawaanya semakin gemesin.
Nyaris seperti adikku dech...

Tersebut cita² atau lebih tepat keinginan jangka pendek adik baru ku ini.
Si adik ingin menjadi seorang polisi.

Tahun yang lalu, Si adik pernah ngedaftar, sayang hingga tingkat pantuhir-penentuan ujian akhir-nama si Adik tak tersebut.

Makanya tahun ini Si adik bertekad akan mengulanginya dengan prestasi lebih baik tentunya. Amin deh....
Buktinya tiap hari Si Adik selalu lari² pagi.
Sekarang Si Adik juga belajar komputer, benar² sebuah usaha yang cocok.
Afoe do'akan, antum berhasil meraih cita². Amin Ya Rabbal Alamin.

Jam di dinding kantor terlihat pukul 14.00.
Afoe selesai perbincangan dengan Si adik.
Menuju warung depan kantor.
Makan siang.
Si Adik yang ternyata bernama EKO PRAYITNO undur diri untuk pulang ke rumahnya (Desa Karangmulya Suradadi RT 4 RW 6) sana.


Afoe lepas Eko dengan kegembiraan luar biasa.

Alloh kembali "mengganti" adik yang "hilang" di telan Jakarta dengan adikku yang imut, EKO.

De Eko....mari bersama menjalin indahnya ukhuwwah Islamiyah.



Wah, enak banget

bismillahirrahmanirrahim


Usai mbaca koran di ruang tamu, Afoe segera berkemas untuk menyelesaikan cucian yang sudah direndam dari jam 6 pagi tadi.

Pintu rumah afoe tutup dan kabur ke tempat pencucian baju.
Baru sedetik afoe meninggalkan ruang tamu, terdengar suara mesin motor.
Pelan dan lembut (kemungkinan besar motor yang merapat ke DPD adalah motor Honda, tapi siapakah gerangan dia?

Afoe buka hati², khawatir akhwat yang datang (afoe saat itu pakai sarung) pagi² itu.

Ternyata seraut senyum khas mengembang di bibir pengendara motor itu.
Yah, mas Wawan silaturahim ke DPD.

Tapi kenapa pagi² banget beliau datang ke afoe yahh?
Afoe mempersilahkan beliau duduk.
Dan afoe ijin untuk ngelanjutin cucian yang sudah "kangen" untuk dikucek.

Cek-cek....kucek...hingga bilasan 2 afoe jemur di tempat jemuran yang terbuat dari kawat² memanjang.

Afoe lanjutin bersih diri dan mengenakan pakai untuk segera berangkat ke kantor.
Saat itu jam dinding sudah menunjukkan pukul 07.45 WIB, 15 menit lagi jadual ngantor akan tiba. :)

Afoe minta diri untuk berangkat.
Alhamdulillah mas Wawan mau mengantarkan ke kantor.
Enak banget yahh...coba kalo tiap hari gitu.....gratis bo....

ah ngga ah, ntar malah ketergantungan .

Pokokknya pagi itu, afoe senang. Allah mempertemukan Afoe dengan mas Wawan yang sudah lama banget ngga ke DPD.

Alhamdulillah.