Monday, December 04, 2006

Ternyata, jauh !

bismillahirrahmanirrahim

Ba'da maghrib, afoe dan mas melaju meninggalkan pusat kota Tegal menuju Objek Wisata Waduk Cacaban Kab. Tegal.
Langit nampak mendung dengan udara yang lumayan dingin.
Motor terus bergerak kencang menembus malam yang semakin kelam.
Suasana Kab. Tegal memang sangat berbeda dengan Kota Tegal.
Disana lebih banyak pohon² yang ditanam di pinggir jalan, dengan sebagain tanah yang kosong.
Hanya sesekali terdapat pusat keramaian, seperti di pasar Banjaran, terminal Slawi, dan pasar Slawi.
Lainnya sepi.

Apatah lagi ketika mulai kawasan perumahan Pangkah, jalanan sepi hanya terlihat sinar lampu motor yang saling beradu pandang. Keadaan ini semakin mengeringikan ketika melwati kawasan persawahan.

Tak ada cahaya sedikitpun. Bintang tak berkilau. Alhamdulillah motor ini masih baru, sehingga cahaya lampunya mampu menerangi jalanan, minimal sejauh mata lampu memandang.

Adzan isya berkumandang, tak kala Afoe dan Mas Wawan masuk ke dalam pintu Gerbang I waduk Cacaban. Lampu tak ada. 100 meter ke depan terdapat mushola. Mungkin dari mushola inilah suara adzan tadi dikumandangkan. Kami berhenti sejenak menunaikan sholat Isya bersama penduduk setempat. 15 menitan kami berada disana. Kemudian melanjutkan perjalanan.

Dengan percaya diri yang tinggi, karena bekal jawaban dari penduduk sekitar bahwa kami berada pada jalan yang benar menuju Cacaban.

Benar, meski was² melanda, kami akhirnya menemukan tempat kegiatan para mahasiswa Universitas Panca Sakti (UPS) Kota Tegal.

Parkir dan segera mengisi mereka dengan taujih yang telah dipesan pagi tadi oleh panitia.

Afoe dan mas Wawan pulang ke rumah pukul 22.30.

Alhamdulillah. selesai.

Jauh juga yahhh Waduk Cacaban.

Saturday, December 02, 2006

5 1/2

bismillahirrahmanirrahim

Afoe berlindung dari segala yang sia-sia yang tidak mendatangkan nilai ibadah pada Alloh SWT. Jum'at kemarin nyaris 5 /1/2 jam afoe berada di rumah akh Ghozal untuk latihan nasyid.Sesuai kesepakatan pekan lalu, maka latihan akan dimulai pukul 17.00. Afoe datang kurang dari jam itu.Usai kerja, mandi dan langsung kabur menuju ke rumah Gozal.Rumah masih tertutup, mungkin karena letaknya yang dipinggir jalan besar sehingga pintu dan jendela selalu tertutup menghindari debu masuk ke dalam rumah.

Tak apalah, afoe menunggu di halaman. Toh ada juga orang-orang yang sedang lewat sejenak duduk di halaman rumah Akh Gozal.

Afoe baru memasuki rumah, tat kala Gozal membukakan pintu.Duduk dan menunggu kawan² yang lain.

Hingga menjelang maghrib tak ada tanda-tanda akan datang peserta lainnya.Sedih dikit sih, semoga mereka dalam keadaan baik dan dalam perjalanan ke rumah Gozal.Afoe putuskan sholat maghrib di masjid sebelah bersama orang-orang sekitar. Dzikir dan sholat ba'diyah Maghrib.AFoe lihat Akh Yanuar ada disalah satu barisan sholat. Alhamdulillah sekarang sudah ada 3 orang.Pukul 18.30 semua kawan birru telah datang.Acara latihan dibuka dengan tilawah dan tausiyah( 5 musuh Islam ; Hawa Nafsu, Syetan, Kafirun, Munafiqun, Dajjal) oleh tuan rumah.

Beberapa pengumuman disampaikan, salah satunya adalah penampilan birru tanggal 24 Des 06 di gedung korpri kab. Tegal.

Latihan selesai pukul 21.00 dilanjutkan rehat di warung Sate Sari Mendo.

Pukul 22.30 benar-benar selesai.

Friday, December 01, 2006

Maradun Nafs

bismillahirrahmanirrahim

Bergaul dalam lingkungan halaqoh, mengharuskan afoe berbagi dengan anggota.
Kebetulan posisi afoe adalah sebagai pembimbing, makanya ada sedikit persiapan lebih dibanding para a'dho lainnya.

Pertemuan ke-5 dengan kelompok fosirot, afoe sampaikan talaqi dengan membahas Maradun Nafs,
Maradun Nafs adalah sebuah diskusi menarik seputar Problematikan Moral.
Ada 6 problematika yang masih dihadapi oleh ummat Islam, yaitu :

1. Adamus Sajaah (kehilangan keberanian)

Kondisi ummat yang jauh dari sifat keberanian menegakkan kebenaran illahi di dalam diri dan orang lain.
Ada gejala, ketakukan yang luar biasa, manakala ummat ingin menampilkan jati diri sebagai seorang muslim.
Selain pemahaman yang lemah, juga karena adanya konspirasi kekuatan di luar ummat Islam yang memang memberikan nuansa menakutkan bagi ummat Islam yang lemah iman.
Tindakan pengucilan, tuduhan teroris, sok suci, sampai dengan tidak yakinkan seorang muslim terhadap dinn-nya yang telah disempurnakan oleh Alloh SWT.
Lihat banyak orang muslim yang enggan mengucapkan salam, kemudian berjabat tangan.
Bukankah salam adalah sebuah doa antar muslim agar saling selamat dalam rahmat Alloh SWT?

2. Adamus Tsabat( Hilangnya keteguhan pendirian)

Sesungguhnya Alloh murka kepada orang-orang yang mengatakan apa yang tidak ia kerjakan (al ayat).
Menyedihkan memang, ketika ada oknum "ulama" yang berkoar-koar kesana kemari, lalu tindakannya jauh dari apa yang diharapkan oleh Islam.
Kebersihan yang dicintai oleh Alloh SWT nyaris menjadi sebuah doktrin yang mlempem.
Mari kita tengok negeri kita yang mayoritas muslim, bahkan menjadi negeri terbesar kaum musliminnya di seluruh dunia kotor. Kotor negerinya, kotor pula perilaku para oknum pemimpinnya.
Predikat korupsi masih saja melekat pada negeri ini.

Dalam perkataan orang kampung (tegal) :" Jarkoni, Ngajar Ora Nglakoni, (memberikan pelajaran tapi dirinya tak melakukan).
Berapa banyak anggota-anggota DPR yang katanya wakil rakyat harus tinggal di hotel prodeo lantaran melakukan tindakan penyelewengan uang negara. Entahlan sengaja atau tidak.

Sepatutnya kita doakan para ikhwah yang sekarang sedang berada di mihwar parlement.
Sungguh ujian mereka sangat berat.
Tidak pula kita lupakan para ikhwah di lini yang lain juga harus Tsabat (teguh) dalam keramain kerakusan dunia.
Semoga Alloh memberikan pendampingan pada mereka dan kita semua. Amin.

3. Adamus Dzikrullah

Dalam Al Qur'an Al Hasyr ayat 19, difirmakan oleh Alloh agar kita tidak menjadi hamba yang lalai pada Alloh, sebab Alloh akan melalaikan pula dia dengan dirinya sendiri, itulah orang-orang yang fasik.
Sebagian besar ummat Islam, begitu sulit untuk senantiasa merasa bahwa dia sedang diawasi oleh Alloh.
Pada hati orang-orang yang tertaut dengan Alloh, akan merasakan bahwa dia sedang diawasi oleh Alloh SWT, sehingga segala tindakannya akan diikhtiyar sebaik mungkin. Untuk hasilnya tentu Alloh-lah yang berhak memvonis.

Saat bahagian, senang dan ribuan ni'mat Alloh yang menggembirakan hati, manusia begitu sulit untuk mengingat Alloh. Berbeda jika yang ia dapatkan adalah ujian, Alloh akan selalu ia sebut.
Sebuah keadaan oportunis, mengenal Alloh tat kala ia butuh, tak kala ia sedang menderita.
Naudzubillah.

4. Adamus Sabr

Kesabaran adalah sebuah sifat mulis yang sangat mahal. Setiap hari selalu saja ada berita-berita mengerikan, kejahatan dan tindakan asusila. Motif mereka beragam dari masalah perut hingga karena ego.
Lembutkanlah hati-hati kita dengan senantiasa dzikir menyebut nama Alloh, membaca Al Qur'an dan mempelajari sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Pelaku-pelaku tindak kriminal dan sebagainya belum bisa memanajemen egonya.
Kemarahannya yang meluap-luap diinvestasikan dalam tindakan brutal.
Muslimin adalah manusia-manusia yang menahan amarah dan membersihkan dari hatinya tak ada dendam.
Yang ada justru kemauan hati untuk berusaha menjadikan diri dan orang lain menjadi manusia yang selalu memperbaiki diri menuju taqwa.

5. Adamul Al Ikhlas

Sulit memang membersihkan hati kita dari hal-hal yang merusak.
Namun marilah kita berusaha mendekat dengan orang-orang sholeh dan majelis ilmu. Paling tidak akan ada yang mengingatkan manakala jalan kita oleng. Halaqoh menjadi sebuah sarana yang cukup baik.
Pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan semata dalam rangka beribadah Alloh.
Upah, gaji, hadiah, bonus,dll menjadi pengiring otomatis yang kita dapatkan.
Orientasi utama adalah hari panjang (akhirat) sehingga benar-benar hati dalam melakukan aktivitas.
Dunia adalah sarana efektif menuju akhirat.
Orang-orang yang komitmen mendapatkan kehidupan lebih baik di negeri akhirat pastikan akan mendapatkan dunia.
Seorang dokter mengobati pasien, tentu dia akan mendapatkan pahala dari Alloh manakala ikhlas mengerjakannya. Boleh jadi malah mendapatkan penghargaan dari pasiennya berupa harga jasa dokter.

Sementara itu sangat sulit bagi orang-orang materialisti.
Dia akan senantiasa kehausan akan dunia, sementara kehidupan yang sesungguhnya terabaikan.
Ibarat orang yang menanam rumput, rasanya mustahil ada padi tumbuh diantaranya.
Tidak dengan sebaliknya, menanam padi maka akan tumbuh sedikit terkadang banyak rumput yang menghiasi.

6. Adamul Iltizam

Kemajuan teknologi tidak selamanya membuat manusia semakin manjadi baik Kemerosotan moral menjadi semakin dalam tat kala akhlak terpuruk.
Ummat Islam lupa bahkan tidak sadar jika Islam adalah ajaran yang solusif. Ajaranya lengkap.
Sayang, manusianya jauh dari itu.
Urusan perjodohan dia serahkan kepada mesin.
Cukup sms ke nomor-nomor tertentu, maka garisan hidupnya "mengikut" hasil reply-an.
Ketika mesin mengatakan tidak cocok, maka hatinya pun demikian.
Urusan keuangan, pekerjaan , bahkan nasib ia gantungkan pada ramalan-ramalan yang jauh dari nilai-nilai Islam.

Alloh sungguh murka benci dan tidak mengampuni pada hamba-Nya yang menduakanNya.

Semoga kita terlindung dari kemunduran² moral

Sehingga kebangkitan Islam tidak jauh.