bismillahirrahmanirrahim
Obyek wisata pantai randusanga terletak di kabupaten brebes.
Sayang sekali, lokasinya yang mudah dijangkau tak diimbangi dengan panorama yang ada.
Kondisi memprihatikan, kalo tidak boleh dibilang jelek.
Hamparan tanaman pelindung pasir meranggas, rumput² kering, kolam untuk kapal dayung pun kering.
Belum lagi hamparan pasir laut dibiarkan tanpa ada sentuhan penghijauan.
Entahlah, sebenarnya pantai ini sedang dalam perbaikan atau memang sejak dulu seperti itu.
Ahad, lalu 26 Nop 2006 adalah pertama kali Afoe berkunjung kesana.
Sejak dulu memang afoe sering mendengar tentang pantai ini.
Mulai dari koran lokal hingga berita dari kawan yang pernah datang langsung ke pantai Randusanga.
Satunya² yang bagus menurut Afoe adalah mushola yang bersih.
Tentu saja musholanya kecil, kira menampung 40 orang sekaligus imam, ditambah dengan fasilitas MCK yang lumayan banyak.
Selebihnya ngga bikin betah.
Bawaannya ingin pulang.
Letaknya yang cukup jauh dari jalan raya...(afoe lupa ngitung, ±10 dengan menggunakan mobil kecepatan 40km/jam).
Afoe sih berharap pantai ini sedang dalam perbaikan, afoe lihat ada papan yang sama persis dengan papan-papan yang dipasang di setiap ada proyek pembangunan. Afoe ga begitu jeli melihatnya.
Hanya tertera anggarannya, lupa lagi berapa jumlahnya.
Afoe berada di pantai ini dalam rangka memenuhi undangan PKS yang sedang mengadakan Olah Raga Bersama.
Afoe bertugas meliput dan mengabadikan segala moment disana.
Sekali lagi afoe lupa memfoto keadaan pantainya.
Tapi yakinlah, semua peserta kegiatan Olah Raga Bersama pasti ingat tentang rumput dan pantai yang memprihatikan.
Monday, November 27, 2006
Sesuai Fikriyahnya
bismillahirrahmanirrahim
Hampir setiap hari afoe melakukan silaturahim, alhamdulillah Alloh memberikan kesempatan untuk menyambung persaudaraan kepada manusia yang lain.
Dari silaturahim ini afoe dapat menyimpulkan 2 karakter manusia.
Yang pertama adalah manusia yang selalu membicarakan hal-hal kasat mata saja, nyaris tanpa pernah menyentuh nilai ukhrowi.
Pembicaraannya tak jauh dari kehidupan sepintas, laki-laki, makanan, film, belanja, pakaian, senam, musik, pekerjaan, motor, pacar, rumah, kontrakan, martabak, susu, permen, buah, anggur, apel, klengkeng, jeruk, emas, bahan pakaian, warna biru, coklat, bunga melati, telp, pulsa, hp, uang, bank, dan semuanya, gosip.
Rasanya kok nyesal, manakala rasa sakit dan mati menjelang.
Rasanya kok ketakutan, ketika ujian melanda manusia ini.
Tak ada persiapan ruhiyah, tak ada latihan jiwa untuk menghadapi hal-hal tak kasat mata.
Hingga saat ini mereka masih bertahan dengan segala ragamnya,
Manusia yang kedua adalah segolongan insan yang setiap detiknya dipenuhi dengan dakwah.
Hari-harinya hanya ada sebuah cita untuk mati syahid atau hidup mulai diatas keberkahan dari Alloh SWT.
Setiap bertemu kelompok manusia type ini pembicaraan adalah perbaikan diri, keluarga, dan umat.
Agenda pun seabrek, nyaris tak pernah ada agenda yang mendadak. Semua tersusun rapi, meski sesekali harus bergerak cepat untuk memenuhi agenda menyeru manusia pada kebaikan.
Tangisan dan kebahagian melanda mereka.
Siang mengaung laksana harimau, malam mereka merintih, mengadu pada rabbnya.
Dua manusia diatas adalah sebuah gambaran dari fikriyah (pemikiran) yang ada pada dirinya.
Manusia yang kedua adalah diseru sedangkan manusia yang kedua menyeru.
Mari cerdaskan diri kita dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.
Dakwah (menyeru pada kebaikan) laksana orang menanam padi.
Orang yang menanam padi selalu dibarengi dengan tumbuhnya rumput.
Kalau rumput adalah hal-hal yang kasat mata (duniawi), maka dia akan turut serta pada manusia-manusia yang menyeru pada ajaran Islam.
Sebaliknya jika kita hanya menanam rumput (bahkan tak sengaja menanam) jangan berharap akan ada padi yang tumbuh diantara rimbunan rumput.
Kupersembahkan untuk :
Rekan-rekan kerja yang setiap pagi(baru berangkat) ngerumpi tentang aktivitas sebelum berangkat.
Aktivitas belanja tadi malam, sore, main ke rumah saudara, nonton film, makan di restaurant, sampai dengan keluarga, dan saudara.
Indahnya jika semua aktivitas kita adalah dalam rangka ibadah pada Alloh.
Mari menanam padi...(lho.....)
Hampir setiap hari afoe melakukan silaturahim, alhamdulillah Alloh memberikan kesempatan untuk menyambung persaudaraan kepada manusia yang lain.
Dari silaturahim ini afoe dapat menyimpulkan 2 karakter manusia.
Yang pertama adalah manusia yang selalu membicarakan hal-hal kasat mata saja, nyaris tanpa pernah menyentuh nilai ukhrowi.
Pembicaraannya tak jauh dari kehidupan sepintas, laki-laki, makanan, film, belanja, pakaian, senam, musik, pekerjaan, motor, pacar, rumah, kontrakan, martabak, susu, permen, buah, anggur, apel, klengkeng, jeruk, emas, bahan pakaian, warna biru, coklat, bunga melati, telp, pulsa, hp, uang, bank, dan semuanya, gosip.
Rasanya kok nyesal, manakala rasa sakit dan mati menjelang.
Rasanya kok ketakutan, ketika ujian melanda manusia ini.
Tak ada persiapan ruhiyah, tak ada latihan jiwa untuk menghadapi hal-hal tak kasat mata.
Hingga saat ini mereka masih bertahan dengan segala ragamnya,
Manusia yang kedua adalah segolongan insan yang setiap detiknya dipenuhi dengan dakwah.
Hari-harinya hanya ada sebuah cita untuk mati syahid atau hidup mulai diatas keberkahan dari Alloh SWT.
Setiap bertemu kelompok manusia type ini pembicaraan adalah perbaikan diri, keluarga, dan umat.
Agenda pun seabrek, nyaris tak pernah ada agenda yang mendadak. Semua tersusun rapi, meski sesekali harus bergerak cepat untuk memenuhi agenda menyeru manusia pada kebaikan.
Tangisan dan kebahagian melanda mereka.
Siang mengaung laksana harimau, malam mereka merintih, mengadu pada rabbnya.
Dua manusia diatas adalah sebuah gambaran dari fikriyah (pemikiran) yang ada pada dirinya.
Manusia yang kedua adalah diseru sedangkan manusia yang kedua menyeru.
Mari cerdaskan diri kita dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.
Dakwah (menyeru pada kebaikan) laksana orang menanam padi.
Orang yang menanam padi selalu dibarengi dengan tumbuhnya rumput.
Kalau rumput adalah hal-hal yang kasat mata (duniawi), maka dia akan turut serta pada manusia-manusia yang menyeru pada ajaran Islam.
Sebaliknya jika kita hanya menanam rumput (bahkan tak sengaja menanam) jangan berharap akan ada padi yang tumbuh diantara rimbunan rumput.
Kupersembahkan untuk :
Rekan-rekan kerja yang setiap pagi(baru berangkat) ngerumpi tentang aktivitas sebelum berangkat.
Aktivitas belanja tadi malam, sore, main ke rumah saudara, nonton film, makan di restaurant, sampai dengan keluarga, dan saudara.
Indahnya jika semua aktivitas kita adalah dalam rangka ibadah pada Alloh.
Mari menanam padi...(lho.....)
Saturday, November 25, 2006
Renang bareng para ikhwah


bismillahirrahmanirrahim
Sesuai jadul kepanduan, maka kegiatan renang dilakukan setiap sabtu pagi pukul 06.00-08.00.
Seperti hari ini, pagi² betul afoe mengikuti renang.
Alhamdulillah afoe menjadi peserta yang datang kali pertama.
Karena letak kolam renang yang dekat DPDa, diaman afoe tinggal disana.
Kemudian mas Wawan yang berboncengan dengan afoe, dilanjutkan dengan Ali Mubarok.
Tunggu punya tunggu tak datang jua ikhwah lain.
Akhirnya Afoe, mas wawan dan pa ali mubarok nyebur duluan ke kolam renang.
Suasana kolam yang masih sepi membuat kami leluasa bergerak.
Lagi pula tak begitu malu lantaran tak bisa.
Dari tiga orang, yang paling bagus renang dan kuat adalah pa ali mubarok.
Sabtu ini saja dia mampu renang mengelilingi kolam sebanyak 5 kali, sedangkan afoe dan mas wawan sekali saja sampai di perbatasan kolam renang yang besar sudah tersengal-sengal tenaga dan nafasnya.
Kami bertiga tak berenang lama. Pukul 07.00 tepat kami selesaikan, mandi dan rehat sejenak di tempat duduk penunggu.
Banyak agenda yang harus diselesaikan usai renang, dari mulai perkerjaan rumah tangga, mengantar anak-anak sekolah sampai bekerja di kantor masing-masing.
Insya Alloh pekan depan akan lebih banyak dan lebih lama renangnya.
Paling tidak, renang yang rutin akan membuat badan sehat dan mendapatkan pahala sunnah Rasulullah Muhammad SAW.
Oh yahh untuk tiket umum (langsung beli di loket hari itu) Rp. 7.000 sedangkan untuk tiket langganan cukup Rp.4500 dengan jumlah pembelian satu bendel atau sebanyak 100 tiket.
Saran afoe untuk semua ikhwah yang hendak renang dianjurkan untuk masuk ke kolam renang pada pagi hari sebelum anak-anak sekolah datang jam 06.00-07.00 atau sekalian siang pada saat anak-anak sekolah telah pergi sekitar pukul 09.30.
Pastikan pula hari yang dipilih bukan hari libur, sebab jika libur maka sepanjang hari akan penuh dengan anak-anak dan orang-orang yang renang atau sekedar basah-basahan.
Satu lagi, usahakan bawa makan sendiri dari rumah atau beli di luar.
Sebab jajanan di kantin kolam renang cenderung mahal, lagi pula kalo pagi jarang buka :P
Tuh kan salah-salah kita bisa pingsan kehausan dan kelaparan.
Sebenarnya di depan kolam renang yang afoe pakai ada 2 warung makan langganan.
Satu warung super murah ( lantaran sebagian besar-85%) pembelinya adalah tukang becak, sisanya pelajar dan orang umum.
Warung yang lain lebih banyak dikunjungi oleh pembeli dari kalangan karyawan dan pelajar.
Harganya lebih mahal meski tak semahal harga jajanan di kantin kolam renang.
Untuk lebih hemat lagi , akhsan kita bawa dari rumah.
Jajanan yang tepat untk dibawa renang : kacang kulit, gorengan, pilus, molen, wafer, dan jajanan kering.
Air yang dibawa bisa dipilihkan air teh manis hangat, susu sapi rasa coklat manis hangat, atau juga air bening.
Jangan lupa membaw peralatan mandi (sabun, shampho, pelembab, dan handuk) makin lengkap makin baik, tentu makin repot bawanya...masa mau renang bawa kosmetik, meja rias dan cermin segala ......? repotkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)