Monday, November 27, 2006

Sesuai Fikriyahnya

bismillahirrahmanirrahim

Hampir setiap hari afoe melakukan silaturahim, alhamdulillah Alloh memberikan kesempatan untuk menyambung persaudaraan kepada manusia yang lain.

Dari silaturahim ini afoe dapat menyimpulkan 2 karakter manusia.
Yang pertama adalah manusia yang selalu membicarakan hal-hal kasat mata saja, nyaris tanpa pernah menyentuh nilai ukhrowi.
Pembicaraannya tak jauh dari kehidupan sepintas, laki-laki, makanan, film, belanja, pakaian, senam, musik, pekerjaan, motor, pacar, rumah, kontrakan, martabak, susu, permen, buah, anggur, apel, klengkeng, jeruk, emas, bahan pakaian, warna biru, coklat, bunga melati, telp, pulsa, hp, uang, bank, dan semuanya, gosip.
Rasanya kok nyesal, manakala rasa sakit dan mati menjelang.
Rasanya kok ketakutan, ketika ujian melanda manusia ini.
Tak ada persiapan ruhiyah, tak ada latihan jiwa untuk menghadapi hal-hal tak kasat mata.
Hingga saat ini mereka masih bertahan dengan segala ragamnya,

Manusia yang kedua adalah segolongan insan yang setiap detiknya dipenuhi dengan dakwah.
Hari-harinya hanya ada sebuah cita untuk mati syahid atau hidup mulai diatas keberkahan dari Alloh SWT.
Setiap bertemu kelompok manusia type ini pembicaraan adalah perbaikan diri, keluarga, dan umat.
Agenda pun seabrek, nyaris tak pernah ada agenda yang mendadak. Semua tersusun rapi, meski sesekali harus bergerak cepat untuk memenuhi agenda menyeru manusia pada kebaikan.
Tangisan dan kebahagian melanda mereka.
Siang mengaung laksana harimau, malam mereka merintih, mengadu pada rabbnya.

Dua manusia diatas adalah sebuah gambaran dari fikriyah (pemikiran) yang ada pada dirinya.
Manusia yang kedua adalah diseru sedangkan manusia yang kedua menyeru.

Mari cerdaskan diri kita dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.
Dakwah (menyeru pada kebaikan) laksana orang menanam padi.
Orang yang menanam padi selalu dibarengi dengan tumbuhnya rumput.
Kalau rumput adalah hal-hal yang kasat mata (duniawi), maka dia akan turut serta pada manusia-manusia yang menyeru pada ajaran Islam.

Sebaliknya jika kita hanya menanam rumput (bahkan tak sengaja menanam) jangan berharap akan ada padi yang tumbuh diantara rimbunan rumput.

Kupersembahkan untuk :

Rekan-rekan kerja yang setiap pagi(baru berangkat) ngerumpi tentang aktivitas sebelum berangkat.
Aktivitas belanja tadi malam, sore, main ke rumah saudara, nonton film, makan di restaurant, sampai dengan keluarga, dan saudara.
Indahnya jika semua aktivitas kita adalah dalam rangka ibadah pada Alloh.
Mari menanam padi...(lho.....)

No comments: