Thursday, June 22, 2006

Mabit di rumah Ade Eko (IV-selesai)

bismillahirrahmanirrahim

Tadi malam cukup melelahkan, meski hanya nonton pertandingan sepok bola piala dunia.
Afoe bangun pas shubuh.
Agak nyesel ngga bisa tahajud :(
Afoe bergegas ke belakang untuk sikat gigi, dan bersih² dan wudhu, ngantri.
Ada mas Adi yang sudah lebih dahulu bangun (dia mah tidur duluan tadi malam).

10 menitan afoe baru bisa menghadap Alloh dalam sholat shubuh.
Sementara itu Eko dan adik²nya menyusul sholat shubuh.

Tilawah.

Mata afoe masih ngantuk ketika Adi mengajak olah raga. Males banget, dingin lagi.
Dengan terpaksa afoe ikuti ajakan Adi.
Muter² kampung, jalan kaki. Dingin bangetttttt.
Afoe aja ngga bisa meregangkan tangan, selalu terlipat ke badan ini untuk mengundang kehangatan walau tak datang.
Hingga pukul 07.00, afoe dan Adi rehat.

Sebentar kemudian ibu dan mba Ismi menyiapakan sarapan pagi untuk afoe dan semua.
Telur goreng, mie diongseng dan kerupuk menjadi lauknya.
Wah enak, sayang afoe sedang kurang nafsu untuk makan.
Hasilnya? afoe makan sedikit sekali.
Ga pa pa yahh, yang penting afoe makan gitu.

Makan pagi terlewatkan.
Rehat kembali untuk menurunkan nasi dan lauknya di perut ini.
30 menit kemudian afoe mengajak Adi untuk mengunjungi waduk yang ada ditengah sawah.
Meski sekarang sedang tak berair, afoe sungguh ingin sekali melihat rupanya.
Paling tidak bisa afoe jadikan wawasan bahwa di Karangmulya ada waduknya.

Dengan mengendarai sepeda, afoe dan adi bergegas ke arah persawahan.
Tepatnya di selabah timur desa karangmulya.
Terhampar ribuan hektar sawah menghijau, sesekali ada kebun dan pabrik penggilingan padi.

Dalam jarak 100 meter dari arah kampung, afoe dan Adi sudah berhasil menyambangi sebuah kubangan kering. Itulah waduk karangmulya yang sedang tak berari.
Hanya bekasnya saja yang menggambarkan cukup besar daya tampungnya.

Terbayang keindahan jika sedang penuh dengan air.
10 menit afoe berada disana.
Lalu pulang. Rehat.
Wah di rumah Ade Eko, afoe banyak banget rehatnya.
Dari mulai datang hingga pagi ini.

Jam 10 afoe bercanda² bersama keluarga eko. Sesekali menonton TV, baca buku dan tertawa ringan. Hingga dhuhur. Tuh lama banget di dalam rumah.
Sebenarnya sih bosan, tapi mau apalagi, di laur panas.

Usai sholat dhuhur dan makan siang, afoe berencana ingin tidur siang.
Mumpung sedang libur gitu lho.
Tak semudah yang diminta.
Si Adi malah mengajak ngobrol.
Akhirnay afoe pun terbawa kedalam pembicaraan orang dewasa.
Nikah, itu yang menjadi thema sentral.
Afoe sampaikan bagaimana mengawalai pernikahan secara Islami. dan bla...bla...
Lama banget deh pembicaraan di atas tempat tidur itu.
Mata afoe yang ngantuk jadi terbuka lagi, sekarang yang dirasakan adalah sakit kepala.
Puyeng, lantaran tidur tak tertunaikan.
Menejelang ashar, si Alfi (adiknya Eko) mengajak makan rujak.
Afoe yang memang hoby makan rujak segera beranjak dari tempat tidur, meski harus menahan pusing menuju teras rumah.
Nampak disana Adi, Dede, alfi sudah memulai dahulu.
Afoe cukup kaget, lantaran rujak yang afoe bayangkan adalah makanan yang terdiri dari : Sayuran (kangkung, kacang panjang, taoge, timun, dll) di padu dengan sambal kacang atau mungkin sambal asem.
Yang ini mah aneh, rujaknya terdiri dari buah-buah yang dibebek halus.
Salah paham.
Usut punya usut, yang namanya rujak di desa karangmulya yah seperti itu, terdiri dari buah² yang dibebek halus dengan campuran sambal kacang.
Sementara rujak yang terbuat dari sayur punya sebutan sendiri : LOTEKAN. sedih deh.
Afoe terpaksa menikmatinya dengan perasaan bingung.

Ashar berkumdang.
Afoe mandi untuk menghilangkan kantuk dan lelah.
Ashar, berbincang sebentar, untuk bersiap pulang ke kota Tegal.
Ada perasaan berat untuk meninggalkan rumah eko.
Disini afoe marakan adanya ikatan keluarga yang cukup kuat.
Afoe merakan kasih yang dari seorang ibu. Wah seneng banget deh.

Pukul 16.30, afoe pamitan. Sedih memang,
tapi foe harus pulang, masih banyak agenda yang harus dikerjakan di kota.

Terima kasih untuk semunya yahh...moga alloh membalasnya dengan yang lebih baik.
Amin.

No comments: