Monday, November 28, 2005

Kembali, afoe merentas niat

bismillahirrahmanirrahim

Senin dini hari pukul 01.35, afoe terlibat dialog hebat dengan mas Wawan.
Beliau mulai memberanikan diri menyentuh afoe dengan tauisiyah yang meledak².
Kemandirian adalah tuntutan dia pada afoe.
Dia berharap afoe bisa merubah segala kebergantungan dengannya.
Afoe terus membantah dengan berbagai dalih.
Benar² panas suasana saat itu.
Sesekali disentak dengan nada tinggi, juga isak tangis.
Sentakan dan tangisan yang hanya terdengar oleh 4 daun telinga ini dan tentu saja Alloh beserta makhluk lain yang Ia kehendaki.

Menikah adalah salah satu solusi menuju kemandirian.
Adanya istri akan menjadikan seseorang berusaha mati²-an untuk mandiri.
Kalo awalnya dia adalah sosok yang giat bergantung, maka insya Alloh kebergantungannya sirna perlahan atau bahkan seketika saat nikah.

Sepanjang sisa waktu di dini hari terus mengalirkan sentakan² kecil dan aliran air mata dari 2 pasang bola mata Afoe.
Rasa tak sanggup masih menggelayut pada Afoe.
Bisakah afoe hidup mandiri?
Padahal jelas, mas wawan tidak akan meninggalkan afoe jauh.
Dia hanya berharap afoe bisa mengurangi ketergantungan dengannya.

afoe rentas niat menikah dalam hati.
Pekan lalu, murrobi juga menanyakan tentang biodata Afoe lengkap.
Sempat terbesit, afoe tidak akan bisa berkutik dengan calon yang ada.
Artinya, kriteria yang afoe ajukan akan sia² saja.....
Semoga afoe salah Ya Alloh..
Bahwa hak seorang ikhwan untuk mengajukan kriteria dapat dilakukan, dan Alloh lah yang akan memenuhi dari akhwat yang Ia ajukan.




No comments: