Friday, March 03, 2006

Setrika

bismillahirrahmanirrahim

Haghhhhhh.... (bisa bacanya ga?)

Tiga hari sejak Jumat yang lalu, Afoe harus cemberut lantaran selalu menemui tumpukan pakaian yang belum rapi.
Setrika afoe mati.
Tak tahu kenapa? Tiba² mati ti...

Hari pertama, afoe biarkan setrika itu tetap berdiri tegak tanpa afoe utak-atik.
Hari kedua, afoe nyalakan kembali setrika. masih seperti kemarin. Tanpa reaksi.
Hari ketiga, afoe pergi ke rumah Pa maskuri untuk meminjam Obeng.
Segera afoe buka setrika itu, afoe lihat beberapa kabel penghubungnya.
Nampak kabel² itu masih utuh, bagus dan tanpa cacat sedikitpun.
Bingung....,ada apa dengan setrika ini?

Afoe tutup kembali Kapnya dan afoe colokan lagi kabelnya ke arus AC PLN.
Sama. Mati.

Afoe periksa sekali lagi kabel panjang yang berwarna putih dan hitam-yang lebih mirip dengan selimut orang sakit atau bahkan lebih mirip dengan warna kulit binatang Zebra.
Terlihat disana ada bagian kabel yang menyembul keluar.
Afoe perhatikan seksama.
Ada dua kabel disana.
Kabel hitam dan biru.....(wah jadi ingat film² bom, kabel hitam atau biru yang dicabut?)

Pada kabel hitam terburai sedikit untai tembaganya.Apa ini yahh, penyebab setrikanya mati? Ah ngga tahu .....Yang jelas afoe harus segera merapikan tumpukan baju² yang mulai membuat pemandangan ngga enak.
sementara kabel biru utuh.

Afoe putuskan pulang ke kampung untuk pinjam sementara setrika disana.
Afoe siap, membungkus setrika rusak ke dalam tas kresek hitam.
Afoe nyalakan motor (motornya ini punya mas wawan) dan ngacir ke kampung.
Dalam hitungan 15 menit afoe sampai di sebuah rumah yang masih terlihat tumpukan bata² pada dindingnya.
Rumah itu adalah rumah afoe yang berada di kampung (sebelah barat terminal Tegal).
afoe masuk dan menyalami sejumlah orang² terdekat, pinjam setrika dan kembali ke kota. Afoe harus nyetrika. Begitu skenarionya.
Ternyata ngga seperti itu.

Usai menemui seluruh penghuni (ngga termasuk yang dedemit,jin, syetan,dll) afoe sampaikan maksud kedatangan ke kampung.
Afoe mau pinjam setrika.

Salah seorang penghuni rumah menunjukkan letak setrika.
Afoe mengambilnya sendiri.
Wah....kok setrika begini?
Kenapa setrika bisa "mangap"(seperti mulut membuka) bagian bawahnya?
Terus gimana makainya?

Kata mereka sih, setrika itu masih bisa dipakai yang penting hati² aja?
Enggah ah....emangnya afoe lembut banget nyetrikanya...?

Afoe segera pulang, karena setrika yang ingin afoe pinjam tidak jauh beda keadaanya dengan punya Afoe.
Bedanya adalah setrika afoe mati, sedangkan setrika di kampung sehat namun cacat.
Afoe tinggalkan setrika mati yang masih tenang di dalam kreseknya.

Salam, afoe haturkan dan kabur ke kota.

Dalam perjalanan afoe berpikir gimana caranya hari ini bisa nyetrika.
Atau paling tidak ba'da shubuh.
Terlintas, bagaimana kalo beli?
Yah beli saja.







No comments: