Friday, August 10, 2007

Taubat Yah !

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Alloh masih memberikan kesempatan pada kita untuk tetap bersua via web-blog ini.

Ikhwah fillah, sebelumnya AFoe mohon do'a, agar Alloh SWT memberikan yang diminta hamba-Nya ini.

Sungguh Afoe dalam keadaan yang kurang cerdas.

Diberikan kesempatan tak bisa memanfaatkannya.

Alhamdulillah ada para ikhwah yang turut mengontrol Afoe.

Ikhwah fillah,,,,Kamis ini Afoe merasakan sebuah sensasi dari ketakutan.

Rasanya tertinggal atau bahkan ditinggal oleh sebuah pihak kebaikan.

Pihak yang tentu saja berafiliasi dengan Sang Rabb.

Afoe begitu ketakutan akan prestasi amal harian yang menurun drastis.

Sebuah perkataan ulama, bahwa jika kita masuk surgapun itu lantaran karena rahmat Alloh SWT, padahal seseorang telah beramal banyak sesuai perkiraanya.

Lalu, bagaimana dengan Afoe yang tak banyak berbuat baik????

Kamis itu Afoe hanya bisa menyesali.

Berazzam dalam hati akan memperbaiki.

Alhamdulillah, ketakutan ini masih ada obatnya. Ketakutan seorang hamba yang masih memiliki nafas di dalam tubuhnya, sehingga kesempatan taubat insya Alloh masih terbuka luas.

Afoe merasakan penurunan maknawiyah yang begitu tajam. Ngga pede sama sekali.

Maka, ketika Afoe mendapatkan amanah untuk menyampaikan kisah Perang Hunain, afoe nyaris tak sanggup.

Tak pantas, seorang manusia dengan amaliyah yang turun drastis berbicara di depan orang-orang sholeh.

Dengan mengucap basmalah, Afoe yakinkan diri untuk semakin baik. Mungkin inilah adalah iqob (hukuman) yang harus Afoe lalui untuk repairing diri.

Semoga tidak terulang lagi.

Ikhwah fillah..

Sejenak kita renungkan perkataan murobi Afoe.

"Sangatlah wajar jika manusia mengalami penurunan."

Kalimat ini seakan menjadi pembelaan/ pembenaran atas apa yang menimpa Afoe saat ini. Ada angin segar yang tiba-tiba meniup wajah muram ini. Manusiawi.

Renungkan pula perkataan murobi Afoe berikutnya.

"Di masa kholifah Umar bin khotob,terjadi usaha meluaskan Islam ke negeri Syam. Sayangnya usaha ini menemui kegagalan terus menerus. Kemudian sang komandan lapangan meminta agar pemerintah umar mengirimkan 1000 tentara lagi untuk membantu perluasan Islam.

Apa yang dilakukan Umar? Apakah ia mengabulkan permintaan sang komandan perang?

TIDAK. Umar langsung turun ke medan jihad dan kemenangan gemilang diraih oleh pasukan muslimin.

Lihatlah, begitu dahsyat Umar ia setara dengan kekuatan 1000 tentara."

Mulanya, umar mengumpulkan tentara muslim yang tersisa. Umar mengadakan tausiyah dan muhasabah.

Kata Umar : Apakah diantara pasukan ini ada yang berbuat kemaksiatan? walau kecil?

Jawab Tentara: Tidak ada.

Umar : Meski menyingung perasaan kawan lain tanpa sengaja?

Para tentara : Tidak ada.

Umar : Apakah ada amalan-amalan Islam yang ditinggalkan?

Tentara : Tidak ada.

Umar : Apakah ada amalan sunah yang ditinggalkan?

Tentara : Tidak ada.

Kemudian seorang tentara mengatakan bahwa dia dan teman²nya belum ( meninggalkan) bersiwak.

Mendengar itu, Umar memerintahkan pasukan untuk menebang pohon siwak dan bersiwak dengan kayunya.

Ketika para tentara muslim bersiwak inilah, seorang penintai pasukan musuh melihatnya.

Ia seperti melihat pasukan muslim yang sedang kelaparan dan buas.

Ia mengira, siwak itu adalah taktik muslim untuk mengasah gigi.

Bagaimana mungkin pasukannya menghadapi pasukan muslimin yang kelaparan dan buas itu.

Pengintai kembali ke negerinya dan menyampaikan pada pasukannya tentang kebuasan pasukan muslimin.

Berita ini menyurutkan semangat musuh, hingga kaum muslimin berhasil menduduki negeri Syam."

___________________________

Afoe meneteskan air mata, seakan apa yang disampaikan Umar terucap pada Afoe.

Dakwah ini akan macet, jika ada diantara du'atnya melakukan kemaksiatan.

Afoe merasakan penurunan amaliyah yaumiyah diri menjadi penyebab kemunduran prestasi dakwah.

Sungguh Afoe menyesal.

Semoga alloh berikan limpahan rahmatNya. Amin.

No comments: