Monday, August 28, 2006

Mas Fauzi menikah

bismillahirrahmanirrahim

Tak terkira bahagianya mendengar kabar mas Fauzi akan menikah tanggal 27 Agustus 2006, dan malam ini afoe segera bersiap menyambangi tempat akad nikah yang tertera di undangan.
Di dalam jajaran rumah yang dilalui oleh Gang No. 3 Kelurahan Kalinyamat Kulon Kota Tegal, afoe menemukan sebuah rumah yang telah anggun dengan dekorasi yang meriah.
Afoe pastikan itu adalah rumah mempelai putri yang akan menikah dengan mas fauzi.
Tak ada keraguan untuk melangkah mendekat dan masuk ke dalam halaman rumah itu.
Afoe parkirkan motor di pelataran rumah tetangga yang masih agak kosong.
Afoe melangkah, menemui front liner, memberikan salam sambil berjabat tangan dengan mereka.
Seorang tua memberikan senyuman hangat.
Yah afoe kenal orang itu, dia adalah abu chaer, Sang Ayah dari mempelai putri.

Kaki ini terus melangkah masuk ke dalam halaman rumah, mata ini berusah menangkap senyuman hangat lain.
Senyuman dari 2 orang ikhwah yang sangat akrab dengan Afoe.
Beliau adalah pa Priyambodo-kakak ipar dari akh Fauzi, sedangkan satunya adalah akh Samsul adik dari Mba Sumiati-mempelai putri.
Afoe duduk disamping mereka, berbincang menunggu acara akad nikah yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

Adzan Isya telah usai dikumandangkan dari mushola dekat rumah mempelai putri, dalam 5 menit berikutnya mempelai putra diarak ke arah mushola diiringi rebana dan rombongan keluarga, include Afoe.
Mempelai pria duduk dengan tenang, meski sesekali menghela nafas panjang tanda tegang.
3 menit berikutnya mempelai putri masuk ke mushola dengan posisi dibelakang mempelai pria, jarak mereka cukup jauh dihijab oleh tamu-tamu pria.

Sang wali niikah, Abu Chaer memilih untuk menyerahkan kuasa menikahkan anaknya kepada pengadilan agama Islam, dalam hal ini dikuasakan pada KUA.
Dialog penyerahan kekuasaan pun terjadi antara walinikah dengan penghulu.
sejak itulah kekuasaan telah berada di tangan penghulu.

Mas Fauzi masih dingin menunggu eksekusi kelajangannya.
Masih dengan komat-komat menghafal lafadz ijab qobul dalam bahasa arab, mas Fauzi sesekali melirikan matanya pada Afoe, tanda ingin sekali berbicara.
Afoe kesulitan untuk mendekat, karena sekelilingnya ada saksi-saksi dan petugas KUA, afoe hanya memberikan senyuman dan anggukan kepala sebagai isyarat, agar mas Fauzi tenang.
Penghulu mengangkat Microphone, dan membuka acara akad nikah.
Menikahkan mas Fauzi dengan mba Sumiati.

"Qobiltu nikahaha wa.........bla..bla..bla.....-afoe lupa-belum bisa-" lafadz yang disampaikan oleh mas Fauzi dihadapan petugas KUA dan seluruh hadirin, tentu saja di hadapan Alloh SWT untuk menerima pernikahannya dengan mba Sumiati.

Status mas Fauzi kini telah lebih mulia, MENIKAH.
Hitungan detik, alloh telah memberikan amanah baru seorang istri yang sholekha.

Barakallahulaka barokallah alaika Wajama'a baina kuma fikhoiri.

No comments: