Friday, August 11, 2006

Reruntuhan

bismillahirrahmanirrahim

Tidak jarang afoe melakukan pekerjaan seperti ini.
Kalo pun dulu harus kerja keras, insya Alloh itu adalah berupah {ada pamrih,:) }, kali ini afoe dan kaka ipar harus banting tulang untuk membersihkan puing-puing dari reruntuhan rumah yang direhab.
Bagian ruang tamu dan kamar depan dibongkar, lantaran bagian utama (belakang) rumah telah diperbaiki dan layak untuk dihuni.
Nampak batu-bata dan semen tentu saja air telah menyatu dalam bongkahan² besar dan kecil.
Tangan ini mendadak kuat, otot² menegang, keringat bercucuran, tubuh pun panas.
Setengah hari full, Afoe dan kakak berjibah kutai dalam terik matahari.

Sementara itu, "upah" yang besar terbayang di benak afoe.
Upah yang tidak bisa didapat dari orang lain. Kasih dan sayang dari keluarga pada Afoe.
Upah yang kali berbentuk makan siang nan lezat.
Menu istimewa khas penduduk kampung bersahaja, Nasi putih panas, sayur asam segar, ikan pindang goreng, tempe goreng, tahu, lalapan hijau dan teh manis yang telah tersedu.
Subkhanallah.

No comments: