Monday, September 03, 2007

Pindah rumah Beneran !

bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr.wb.Alhamdulillah dapat berjumpa lagi dengan antum kembali.Ada sebuah kabar yang ingin Afoe bagi dengan antum semua, para ikhwah yang setia mengikuti kisah perjalanan hidup Afoe.Awal bulan September 2007 ini, Afoe dan istri memutuskan untuk pindah ke rumah baru. Sesungguhnya rumah yang lama masih bisa dihuni, tapi kalau ada rumah baru yang telah siap dihuni, Kenapa harus menunggu?
Lagian rumah yang lama (rumah dinas) sedang terlibat sengketa. Sengketa antara pemiilk tanah dan pemkot. Sebelum terjadi kejadian yang aneh-aneh, Afoe dan istri memilih migrasi ke tempat baru.

Sesunggunya sih bukan sengketa besar.
Hanya pemilik ingin menjual tanah yang diatasnya berdiri banguan milik pemerintah, sedangkan akhir 2008 ini, Pemerintah tak lagi membutuhkan bangunan itu.

Sekarang yang menghuni bangunan itu adalah Afoe dan istri. Mau tidak mau kami akan terlibat.
Harapan awal, afoe dan istri hendak membeli tanah dari pemilik dan membeli bangunan dari pemerintah.
Usaha kesana sudah dilakukan dengan serius, mulai dari lobi-lobi ke pemilik dan juga ke pemerintah.
Lampu hijau pembelian telah menyala hingga akhirnya padam setelah mengetahui kondisi sesungguhnya.
Bangunan yang insya alloh akan dapat dibeli murah secara lelang. namun gagal karena tanah pun tak bisa dibeli.
Ada sebuah kejanggalan terhadap kondisi luas tanahnya.
Tanah seluas lebih dari 500 meter kini hanya ada 200-an meter. dan itu adalah luas bangunan dan beberapa meter tanah yang tersisa di sekitarnya. Dimanakah luas tanah yang lainnya?
Entahlah....kondisi ini memaksa Afoe dan istri melobi kembali pada sang pemilik, bahwa luas tanah yang ada tidak sesuai dengan yang tertera di sertifikat tanah.
Sesungguhnya Afoe dan istri bersedia membeli tanah dari bangunan yang ada yakni 200 meter.
Sayang pemilik tak berkenan, dia ngontot agar Afoe dan istri membeli tanah seluas ± 500 meter.

Bagaimana mungkin?
Setelah menghitung-hitung terhadap kemungkinan kecil membeli tanah sesuai fakta, akhirnya kami berdua memutuskan mencari tempat tinggal baru.
Mulai dari ngekost sampai rencana ngontrak, bahkan pilihan nekad untuk kembali tinggal di ruamh mertua, coba diambil.
Selama 2 minggu afoe dan istri mencari informasi.
Informasi paling baik adalah adanya sebuah rumah mungil yang akan dijual.
Karena mungil, afoe kira harganya tidak akan mungkin terlalu tinggi.
100.000.000 itulah tawaran dari pemilik.
Lobi-lobi dan survei segera dilakukan.
Siang dan malam sampai siang lagi, lobi terus dicoba.
Harga terakhir diangka 85.000.000 bertahan tiga hari.
Kami harus mengalaah, dan membayar sejumlah yang diinginkan oleh pemilik.

Dan kini, rumah itu telah menjadi milik kami.
Afoe dan istri pindah kesana terhitung tanggal 2 September 2007 bertepatan dengan hari Hari Ahad, 19 Sya'ban 1428 Hijriah.
Semoga Alloh berkahi tempat tinggal yang baru ini.
Baiti Jannati.

No comments: