Showing posts with label taujih. Show all posts
Showing posts with label taujih. Show all posts

Wednesday, June 13, 2007

Dukung istri untuk berdakwah

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabil alamin. Allahummasholi ala muhamamd.

Memiliki istri yang sholekha adalah dambaan setiap orang, terutama seorang suami.

Afoe ucapkan selamat berbahagia jika istri antum termasuk golongan wanita yang sholekha mari menjaganya agar istiqomah dalam ketaatan pada Alloh SWT.


Afoe juga ucapkan selamat membimbing, jika istri antum belum bisa dikatakan sholekha.

Memang sholekha istri bukan hanya penilaian dari kita, tapi paling tidak kita menilainya dari sifat serta tingkah lakunya sehari-hari.

Seberapa besar perhatian seorang istri terhadap kondisi anak-anak dan anggota keluarga lainnya, sebesar itulah mungkin kesholekhan sang istri.

Kenapa mungkin? Karena kesholekhan seorang istri hanya diketahui secara benar oleh Sang Pemilik, Alloh SWT.

Sebagai seorang suami, marilah kita dukung sepenuh jiwa agar istri kita mampu berkarya untuk ummat.

Sesungguhnya banyak istri yang memiliki potensi besar untuk memberikan andil dalam dakwah.
Melahirkan generasi-generasi terbaik pengganti kepemimpinan Islam.
Mendidik dan menjaga anak² dari kejahiliyahan.
Siapa lagi yang akan mendukungnya, jika bukan kita para suami.

Sebut namanya dalam untaian do'a di tengah malam kepada Alloh SWT.
Harapkan pada Alloh, agar melimpahkan kekuatan dan pertolongan pada istri kita yang lelah dan letih berdakwah.

Pagi hingga malam, bahkan hingga pagi lagi, sepak terjang sang istri sangat tinggi.
Disaat anak-anak asyik bermain, maka istri sibuk menyiapkan makanan, baju, dll.
Ia juga sibuk menyiapakan bahan-bahan untuk kajian intensifnya.
Me-murojaah hafalannya untuk disetorkan di tengah halaqohnya.

Isti sholekha itupun masih harus menyiapkan perbekalan suami untuk kerja di malam hari karena shift kerjaan yang menuntutnya.

Ditengah malam, sang istri berjaga pada anak-anaknya dari nyamuk dan kehausan.
Ia masih menguasakan diri bermunajat memohon ampunan pada Sang Rabb.
Mohon maaf atas kekhilafan karyanya terhadap keluarga dan ummat hari ini.
Ia juga masih kuat memohonkan ampun pada Alloh atas kekhilafan suami dan keluarganya.
Hingga matanya indah berkaca air bening.
Sejenak matanya terlelap dalam keheningan malam, hingga kokok ayam jantan membangunkannya.
Sebelum fajar, istri sholekha itu telah ber"tempur" di medannya.
Dapur nan sederhana.
Wajahnya memancarkan keseriusan, seoah dia sedang menyiapkan bekal perang bagi anak-anak dan suaminya.

Subkhanallah, maafkan suamimu yang tak bisa memberikan kebahagiaan, selain berusaha menjadi suami yang sholeh.

Ingatlah wahai istriku, peluh dan penat yang kau rasakan adalah ujian yang akan mengantarkan kita semua berkumpul di JannahNya. Insya Alloh amin.

Insya alloh suami ini rela, berpeluh panas terik matahari untuk mencari rezeki halal dari Alloh demi keberkahan keluarga.

Wahai istri yang sholekha, doaku senantiasa menyertaimu. Amin


Friday, May 25, 2007

Yang Baru Yang Tidak Tahu

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin
Allahuma sholi ala muhammad.

Ikhwahfillah rakhimakumullah, syukur kita panjatkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan ni’matNya.
Sholawat dan salam kita haturkan pada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang konsisten di jalan dakwah hingga yaumul akhir.

Ikhwahfillah Al Izza

Pada kesempatan ini, ijinkanlah berbagi dengan antum semua tentang sebuah fenomena kehidupan. Dari penyampaian ini diharapkan, para ikhwah mampu mengambil ibroh.

Ikhwah fillah,

Tersebutlah seorang pekerja bernama Putri ( bukan nama sebenarnya). Dia menempati posisi baru yang telah ditawarkan sejak lama oleh managament perusahaan tempat ia bekerja.

Sesungguhnya Putri adalah pekerja yang baik, karena prestasinya yang telah lama mengabdi maka perusahaan memilihkan dia amanah yang berhubungan dengan keuangan.
Basicnya sebagai seorang guru/pengajar membuat dia segera beradaptasi dengan lingkungan keuangan yang ia kunjungi setiap kali akhir bulan untuk menerima gaji.

Kini Putri, benar-benar menjadi bagian dari keuangan bahkan lebih dari itu, ia juga diamanahi beberapa administrasi para custumer perusahaanya. Pendek kata, amanahnya banyak.

Ikhwahfillah al izza,

Walaupun prestasi Putri sangat baik, namun lingkungan dan amanah kerja yang baru membuat banyak warna tersendiri. Dia begitu jujur terhadap pekerjaan, semestinya memang begitu.

Mari kita lihat kejujuran yang dapat “menghancurkan” reputasinya selama ini.
Tugas Putri yang utama adalah mengurusi customer terutama dalam hal penagihan iuran bulan jasa.
Perusahaan tempat Putri bekerja menjual jasa, yang mengharuskan para pelangganya membayar beban pemakaian jasa sebelum jatuh tempo (tanggal 20/bulan).
Tidak semua pelanggan jasa yang dikelola Putri mematuhi aturan yang diberikan.
Ada hal-hal yang sering disampaiakn pelanggan perusahaanya sehingga mendapatkan keringanan untuk menunda pembayaran bulanan.
Mulai dari pendapatan sepi hingga kesibukan pelanggan membuatnya lupa untuk membayar tagihan jasa.

Jika sang Putri memahami bahwa keterlambatan customernya dalam membayar jasa bulanan adalah sebuah keadaan negatif, mungkin Putri akan berbuat lain.
Tapi begitulah Putri yang jujur, dia melaporkan saja semua keadaan pelanggan-pelanggan jasa perusahaan kepada atasannya.

Hasilnya Sang atasan kecewa, hingga akhir bulan, banyak tagihan-tagihan jasa yang belum dibayarkan oleh para pelanggan.

Aneh memang, Sang Putri tetap jujur, ia tetap melaporkan semua keadaan pelanggan-pelanggan jasa perusahaan dengan apa adanya. Dan tetap Sang Atasan kecewa, menganggap bahwa Putri belum sanggup mengerjakan tugasnya dengan baik.

Itulah Putri, sosok pekerja langka yang tetap memegang kejujuran ditengah persaingan kerja dengan rekan-rekannya.

Subkhanallah, akan Putri bertahan dengan kejujurannya?
Ataukan terglelincir dalam kedustaaan demi karirnya?

Wallahualam.

Thursday, May 10, 2007

Sabar yah, 1+1 = tetap 2

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil alamin. Sholawat dan salam mari bersama kita haturkan pada Rasulullah SAW.

Berbahagialah para pemuda yang telah berniat dan memenuhi seruan Alloh untuk Menikah. Sungguh pernikahan adalah ibadah mulia yang syarat dengan ujian.
Bermula dengan menguatkan niat di hati untuk menikah, mempersiapkan pernikahan dan menjalani kehidupan pasca akad nikah itu sendiri. Semua harus dengan kesungguhan dan hati yang bersih.
Alhamdulillah, jika banyak ikhwah yang telah turut memperlancar acara pra dan in akad nikah, insya Alloh Alloh berikan keberkahan rezeki mereka.

Kehidupan pasca akad nikah adalah kehidupan yang sesungguhnya. Artinya keterbukaan atas sifat² yang dahulu ada dalam masa taaruf benar² akan dilihat dan dirasakan.

Sekarang adalah ujian kesabaran terhadap beberapa sifat dan perilaku dari pasangan kita yang belum pernah bersama dalam setiap detik kehidupannya.
Benar, pasangan suami istri adalah kumpulan dari 2 orang individu atau lebih yang memiliki hati berbeda-beda.
Bisa saja satu pendiam, satunya peramah.
Satunya temperamental, satunya lagi berhati luas, seluas samudra.

Subkhanallah, maha suci alloh yang telah menciptakan manusia dengan sempurba.
Perpaduan sifat² suami dan istri menjadi hal yang memang ajaib. Artinya hanya kekuasaan Alloh yang mampu membuat skenario demikian.
Bagaimana mungkin seorang suami/istri menyayangi pasanganya padahal tak banyak kenal sebelum pernikahan.
Masih ingat dengan proses pernikahan dan pernikan imam Syafii?
Tak kenal sama sekali, tapi sungguh alloh SWT maha adil memberikan yang terbaik bagi hambaNya mulia.

Maka, ketika salah seorang dari kita menginginkan wanita sholekha, tak usah sungkan memperbaiki diri.
Awas niatkan semuanya untuk alloh, bukan untuk diri sendiri.
Insya alloh


Tuesday, March 20, 2007

Pengin Setengah Mati

bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil alamin wa sholawatu ala rasulillah. Sesungguhnya kehidupan manusia tak lebih dari tumpukan keinginan-keinginan.Mulai dari urusan perut hingga ruhiyah.Semua manusia menginginkan agar kebutuhan dan kehendaknya terpenuhi. Ikhwah fillah rakhimakumullah. Ingat kembali tujuan utama manusia diciptakan oleh Alloh, Sang Pemilik segala urusan.Alloh menetapkan bahwa kita semua dicipkatan untuk beribadah pada Sang Kholik.Jadi tak ada pilihan lain bagi manusia selain ibadah, meski ada penyimpangan oleh nasfu menjadi manusia yang kufur. Dalam sebuah perjalanan ke ibukota Indonesia, penulis mendapatkan kesempatan untuk berbagai dengan seorang bapak 2 anak.Sejenak kita ikuti kisah hidup bapak ini.Dia menikah pada usia 25 tahun, 3 tahun kemudian Alloh titipkan padanya seorang anak laki-laki.Mereka mengasuhkan hingga besar, pada usia 15 tahun, anak laki-laki ini memiliki adik. Adik yang dititipkan oleh Alloh adalah adik laki-laki.Kin bapak dan istrinya membesarkan 2 orang anak laki-laki.Penulis bertanya : " Senangkah bapak memiliki 2 orang anak laki-laki?Bapak menjawab : " Iyah, anak adalah titipan dari Alloh untuk kita didik menjadi anak sholeh" "Apakah bapak tidak menginginkan anak perempuan, apakah lagi saat ini anak bapak dua-duanya laki-laki?Istri bapak masih mungkin untuk mengandung lagi kan? " lanjut penulis.
" Insya Alloh masih, mas". Jawabnya agak sedih. Kemudian sang bapak berusaha tegar dan melanjutkan lagi jawabannya pada penulis.
"Setelah kehamilan terakhir, dia harus operasi, hasilnya setiap kali hamil berakhir dengan keguguran, kasihan istriku. Padahal untuk memulihkan kondisi setelah keguguran perlu waktu yang lama." " Saya sangat berharap dapat memiliki anak perempuan, Saya ingin setengah mati ".

Kali ini penulis lebih konsentrasi pada kalimat terakhir yang terucap dari sang bapak.
Ingin setengah mati.
Apa sih sebenarnya yang dimaksud keinginan setengah mati?
Penulis memberanikan diri untuk menyimpulkan kalimat Ingin Setengah Mati.
Keinginan setengah mati adalah : Keinginan yang akan terpenuhi dengan pengorbanan yang super tinggi plus resiko tinggi pula.

Dilihat dari kasus bapak itu, maka dapat diambil sebuah simpulan.
Ketika sang bapak ingin memiliki seorang anak perempuan, maka ia harus mau dan mampu menjalani ujian hidup berupa keguguran atau bahkan kematian dari sang istri lantaran tak kuat menahan beban hamil atau mendapatkan keduanya (anak dan istrinya) meninggal dunia.
Benar-benar sebuah keinginan setengah mati.

Penulis yakin, sanag bapak akan tetap berusaha mendapatkan amanah anak perempuan dengan sekuat hati mempersiapkan segala kemungkinan.

Wallahualam.

Friday, March 16, 2007

Mengetahui Khilaf orang lain

bismillahirrahmanirrahim

Awalan, mari memuji Alloh SWT, karena Dia-lah yang berhak mendapatkan pujian.
Yang telah memberikan hidayah pada kita semua.
Yang memberikan pula rasa kasih dan sayang antara kita.
Amin.

Kedua, mari bersama kita panjatkan do'a pada Alloh SWT, agar senantiasa sholawat dan salam tercurah atas Rasulullah SAW, melimpah pada keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang istiqomah di jalan Alloh SWT.

Ikhwah fillah rakhimakumullah.

Menjadi orang yang mengetahui kesalahan orang lain adalah sebuah amanah.
Amanah untuk menjaga kekhilafan itu agar tidak diketahui orang lain.
Kekhilafan yang dilakukan sengaja ataupun tak disadari mesti kita jaga.
Cukup menjadi konsumsi diri sendiri, kemudian tak membawa pada forum pergaulan kita atau kita disebut sebagai orang yang menelanjangi fulan di tengah-tengah ummat. Bukankah itu ghibah?
Naudzubillah mindzalik.

Seseorang yang khilaf, biasanya mengalami beberapa hal :

Tawazun tak berjalan

Seorang fulan tak mampu mengimbangi diri dengan akhlakul karimah lantaran desakan² hawa nafsu yang besar.
Fulan menjadi kasar, beringas, bahkan dalam tataran tertentu menjadi "musuh" bagi dakwah.
Sang fulan lupa peran yang sesungguhnya menjadi da'i bagi diri sendiri dan ummat.
Ke-jumudan ini juga bisa disebabkan lantaran kontrol dari hati yang kurang peka.
Faktor lain adalah perhatian kita terhadap seorang yang kurang bahkan tidak ada sama sekali.
Seringnya kita asyik dalam peningkatan diri, sementara ikhwah disekitar kita bahkan disamping kita pelan-pelan rapuh dan hilang dari peredaran.

Sesungguhnya dalam hal ini, sang fulan membutuhkan kembali siraman ukhuwah dari kita.

Tarbiyah Dzatiyah tak optimal

Buah dari tarbiyah yang kita lakukan adalah tarbiyah Dzatiyah itu sendiri. Seorang akh mampu bertahan dalam derap dakwah yang kompleks manakala ia mampu mempertahankan dan meningkatkan tarbiyah dzatiyah.
Tarbiyah dzatiyah adalah membina diri sehingga mampu istiqomah dalam setiap amal Islam.
Tidak dipungkiri jika seorang akh yang pada kondisi terjaga dalam sifat khas keikhwahan, disaat yang lain seorang akh dapat terjangkit virus kefuturan.
Futur ini memang seperti virus, dia mampu menjalar kepada setiap aktivis, terlebih pada aktivis yang angin-anginan. Tak tahan cobaan dan godaan-pujian-.

Ikhwah fillah al izza

Amanah ini juga berarti menjadi peluang pertama bagi diri untuk bercermin agar tidak melakukan hal yang sama.
Mengerti bahwa khilaf yang dilakukan seorang akh bukan tak mungkin juga akan/pernah menimpa kita.
Mungkin kadanya yagn beda, ringan ataukan jauh lebih berat dari yang dialami oleh akh ini.

Kita berdo'a semoga khilaf itu dijauhkan dari diri.
Kemudian pada akh, kita memberikan tausiyah sebagai bukti ukhuwah, berharap dia kembali pada jalan lurus.