Friday, May 25, 2007

Yang Baru Yang Tidak Tahu

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin
Allahuma sholi ala muhammad.

Ikhwahfillah rakhimakumullah, syukur kita panjatkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan ni’matNya.
Sholawat dan salam kita haturkan pada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang konsisten di jalan dakwah hingga yaumul akhir.

Ikhwahfillah Al Izza

Pada kesempatan ini, ijinkanlah berbagi dengan antum semua tentang sebuah fenomena kehidupan. Dari penyampaian ini diharapkan, para ikhwah mampu mengambil ibroh.

Ikhwah fillah,

Tersebutlah seorang pekerja bernama Putri ( bukan nama sebenarnya). Dia menempati posisi baru yang telah ditawarkan sejak lama oleh managament perusahaan tempat ia bekerja.

Sesungguhnya Putri adalah pekerja yang baik, karena prestasinya yang telah lama mengabdi maka perusahaan memilihkan dia amanah yang berhubungan dengan keuangan.
Basicnya sebagai seorang guru/pengajar membuat dia segera beradaptasi dengan lingkungan keuangan yang ia kunjungi setiap kali akhir bulan untuk menerima gaji.

Kini Putri, benar-benar menjadi bagian dari keuangan bahkan lebih dari itu, ia juga diamanahi beberapa administrasi para custumer perusahaanya. Pendek kata, amanahnya banyak.

Ikhwahfillah al izza,

Walaupun prestasi Putri sangat baik, namun lingkungan dan amanah kerja yang baru membuat banyak warna tersendiri. Dia begitu jujur terhadap pekerjaan, semestinya memang begitu.

Mari kita lihat kejujuran yang dapat “menghancurkan” reputasinya selama ini.
Tugas Putri yang utama adalah mengurusi customer terutama dalam hal penagihan iuran bulan jasa.
Perusahaan tempat Putri bekerja menjual jasa, yang mengharuskan para pelangganya membayar beban pemakaian jasa sebelum jatuh tempo (tanggal 20/bulan).
Tidak semua pelanggan jasa yang dikelola Putri mematuhi aturan yang diberikan.
Ada hal-hal yang sering disampaiakn pelanggan perusahaanya sehingga mendapatkan keringanan untuk menunda pembayaran bulanan.
Mulai dari pendapatan sepi hingga kesibukan pelanggan membuatnya lupa untuk membayar tagihan jasa.

Jika sang Putri memahami bahwa keterlambatan customernya dalam membayar jasa bulanan adalah sebuah keadaan negatif, mungkin Putri akan berbuat lain.
Tapi begitulah Putri yang jujur, dia melaporkan saja semua keadaan pelanggan-pelanggan jasa perusahaan kepada atasannya.

Hasilnya Sang atasan kecewa, hingga akhir bulan, banyak tagihan-tagihan jasa yang belum dibayarkan oleh para pelanggan.

Aneh memang, Sang Putri tetap jujur, ia tetap melaporkan semua keadaan pelanggan-pelanggan jasa perusahaan dengan apa adanya. Dan tetap Sang Atasan kecewa, menganggap bahwa Putri belum sanggup mengerjakan tugasnya dengan baik.

Itulah Putri, sosok pekerja langka yang tetap memegang kejujuran ditengah persaingan kerja dengan rekan-rekannya.

Subkhanallah, akan Putri bertahan dengan kejujurannya?
Ataukan terglelincir dalam kedustaaan demi karirnya?

Wallahualam.

No comments: