Friday, January 26, 2007

Dan Kebaikan pun harus Dijaga

bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi wabaraktuh

Mari kita panjatkan pujian hanya pada ALLOH SWT
yang menciptakan segalanya.
Mari pula kita berlindung kepadaNya atas segala tipu daya syetan.
Mohon ampun padaNya atas segala khilaf dan dosa.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada uswah kita,
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang
istiqomah berdakwah di jalan ALLOH SWT hingga yaumul akhir.
Insya Allloh kita diantaranya.
Amin.

Adalah Rasulullah, manusia yang maksum (terbebas dari dosa)
senantiasa memberikan tauladan nyata bagi ummatnya.
Manusia pilihan Alloh yang menjadi panutan ummat terakhir.
Rasulullah tak pernah berucap sebelum ia memahami benar.
Memahami benar yaitu mengerti yang diucapkan dan
mengamalkan yang diucapkan dengan sungguh-sungguh.

Saat Islam baru memasuki Mekkah, maka Rasulullah tidak tergesa-gesa
untuk memproklamasikan tentang din Islam.
Proklamasi bahwa diri dan sebagain kecil warga Mekah adalah MUSLIM.
Beliau menyampaikan pada para sahabat yang memiliki semangat tinggi
untuk merencanakan hingga matang.

Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk kembali
ke dusun-dusun mereka.
Di sana, Rasulullah mengharap mereka dapat
menyebarkan fiqroh dakwah pada keluarga dan masyarakat sekitar.

Rasulullah tahu, proklamasi yang tergesa-gesa
akan membahayakan dakwah ini.

Dakwah ini akan menemui hal-hal yang semestinya dapat dihindari.
Kebaikan dalam dakwah mesti dijunjung tinggi hingga kemenangan Islam
akan menjulang.

Mari kita ingat pula, ketika Abu Hudzaifah diberi amanah Rasulullah
untuk menyusup ke dalam pasukan kafir Qurasy, yang terjadi dalam perang
parit/khondak.
" Kum Ya Abu Hudzaifah". "Bangunlah wahai Abu Hudzaifah".
Maka beliau segera berangkat ke tempat musuh dan menyusup kesana.

Antum tahu resiko orang menyusup ke dalam pertahanan musuh?
Yup, Tertangkap dan kemungkinan untuk digantung mempunyai peluang
yang sangat tinggi.

Rasulullah adalah murobi yang sungguh jeli membaca kemampuan mad'unya.
Hudzaifah adalah mad'u yang cerdas dan jauh dari sifat tergesa-gesa
apalagi membangkang.

Dalam penyusupannya, Hudzaifah melihat Abu Sufyan yang merupakan
pimpinan pasukan kafir quraisy lengah dalam kelelahan.
Sejenak terlintas dalam benak Hudzaifah untuk mencabut belati dan
membunuh Abu Sufyan.
Pikir pendek dia, kalau pemimpin sudah mati,
maka pasti pasukannya akan menyerah.

Hudzaifah segera beristighfar....dia ingat pesan Rasulullah.
"Antum menyusup dan lihat bagaimana keadaan musuh".
Sama sekali tak ada perintah untuk membunuh atau yang lain.

Satu ujian berat telah Hudzaifah lewati.

Ternyata ujian dari Alloh tak hanya sampai disitu.
Alloh kembali menguji Hudzaifah dengan ketakutan.

Abu Sufyan yang pemimpin kafir quraisy juga cerdas.
Dia mampu merasakan dan memperkirakan
kalo pasukannya telah disusupi oleh orang.
Dia memerintahkan pasukannya untuk apel/berbaris di tanah lapang
membuat lingkaran besar.
Masing² prajurit berjabat tangan dengan prajurit kanan kirinya,
kemudian memerintahkan mereka menanyakan nama² prajurit
sebelah kanan-kirinya.

Allahu akbar.
Dengan cerdas Abu Hudzaifah ikut dalam barisan itu.
Berjabat tangan dengan para prajuti kafir, dan diluar dugaan
dia yang memulai terlebih dahulu taaruf itu,
sehingga ia tidak ditanya tentang namanya.
Cerdas.

Kalo saja yang diutus adalah sahabat Umar,
insya Alloh Abu Sufyan telah mati bersimbah darah.
Kalo saja yang diutus adalah sahabat Abu Bakar,
Insya Alloh dia terkonang sebagai penyusup
karena bergetarnya tangan di tengah himpitan musuh.

Di kemudian hari, ketika terjadi Futuh Mekah,
ternyata Abu Sufyan adalah orang yang pertama kali
membukakan kemenangan Mekkah.
Subkhanallah, saat itu pula Abu Hudzaifah
beristighfar dan semakin beriman.
Ada skenario Alloh dalam perjalanan hidupnya.

Ikhwah fillah.

Dalam setiap detik hidup ini, mari kita maksimalkan untuk memupuk
dan menjaga kebaikan yang telah kita buat.
Amaliyah yang insya alloh baik ini,
akan menjadi pengundang rahmat Alloh SWT.
Bukankan hanya rahmat Alloh yang
menyebabkan kita menjadi penduduk surga.
Sementara amal kita sungguh jauh dari dosa yang kita buat.
Astaghfirullahal adzim.

Mari bersama kita jaga kebaikan yang telah Alloh tetapkan, karena :

1. Keyakinan bahwa setiap perbuatan mendapatkan balasan dari Alloh SWT.

Keyakinan seperti ini harus senantiasa ditumbuhkan kembangkan.
Sekecil apapun kebaikan yang kita torehkan akan mendapatkan pahala dari Alloh SWT.
Begitu pula dengan noda yang terciptakan oleh kita,
akan mendapatkan dosa disisi alloh SWT.

2. Yakinkan diri bahwa setiap kita punya makna.

La Tahzan akhi wa ukhti.
Sungguh setiap yang diciptakan Alloh SWT memiliki manfaat.
Apalagi manusia yang diciptakan sempurna olehNya.
Sebaik-baik Insan adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.
What ever yang kita perbuat, akan memberikan efek bagi orang lain,
lingkungan dan sekitarnya.

Coba kita perhatikan pada keluarga kita.
Kalo kita berperan sebagai anak, maka efek kita ternyata besar sekali.
Alhamdulillah jika kita menjadi anak sholeh.

Lah...kalau sebaliknya, maka pengaruh kita akan membawa diri,
keluarga, masyarakat bahkan negara rusak.

Anak yang menjadi pecandu narkoba, dan kemaksiatan lainnya
akan menggerogoti harta orang tua.
Juga kesehatan diri yang semakin turun.
Warga resah, lantaran takut anaknya ikut-ikut dengan
apa yang kita lakukan.
Orang tua berang, lantaran anaknya menjadi pecandu.
Mereka kecewa ternyata anaknya tak sholeh.

Kawan² kerja ayah kita menilai bahwa didikkanya tak becus.
Lihat saja kita yang semakin hari semaki buruk saja.
Negara kita menjadi gerah,
karena dicap sebagai negara dengan anak muda
pencandu narkoba terbesar didunia.

Dan banyak sekali hal yang akan kita
dapati manakala kita berperan negatif.

Marilah bersama menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama.


Wallahu alam bishowab.

salam,
afoe
081548011503

No comments: