Monday, January 29, 2007

Pemuda Itu

bismillahirrahmanirrahim

Lantunan Al Qur'an terdengar dari "toa" yang terpasang di puncak kubah masjid At-Thoharah.
Suasana Ahad itu masih sangat tenang, ceria pagi jelas terpampang dari pemandangan taman dan kebun di depan rumah-rumah warga sepanjang jalan Cempaka.

Sementara itu, tergesa dua orang pemuda berganti kostum batik menuju sumber lantunan Al Qur'an.
Wajah dua pemuda itu mendadak merah muda, lantaran malu melihat ratusan orang telah duduk rapi memenuhi masjid At-Thoharoh. Benar² penuh oleh jamaah yang telah lebih dahulu hadir.
Menunduk sambil sesekali mendongakan kepala mencari celah tempat duduk.
Dua pemuda itu harus bisa mendapatkan tempat duduk, lantaran pagi itu adalah saat penting menyangkut keadaan pemuda yang lain.

Pemuda lain yang kini tengah berada di tengah-tengah masjid. Lebih tepatnya duduk tenang di depan mimbar masjid At-Thoharoh.
Dia akan bersuara ditengah keheningan ratusan hadirin.
Berucap disaat orang-orang cemas dan berdo'a semoga dimudahkan oleh Alloh SWT.
Berkata untuk menjelaskan statusnya, tanggungjawabnya, dan tentang dinnya.

Dia sedang dinanti oleh ijab Qobul.

Semua hati bersyukur, semua wajah ceria, semua ber-amin ria, semua memberikan senyuman dan bernafas lega.

Pemuda sanggup lancar mengucap ijab dan memberikan lafadz surat Ar-Rahman sampai selesai sebagai bentuk mahar kepada istrinya.

Pemuda itu adalah kawanku, akh Aris.

"Barakallahulaka Barakallah alaika. Wajama;'a bainakuma fi khiorin."

No comments: