Friday, January 18, 2008

Tak berubah, hanya berbeda sedikit

bismillahirrahmanirrahim

Ikhwah fillah.....Perjalanan dakwah yang panjang senantiasa menemui berbagai dinamika. Karena dimanika ini lah yang membuat dakwah menjadi hidup.

Adalah sebuah harakoh menjadi kokoh lantaran amalnya yang tertata rapi. Harakah menjadi kuat dikarenakan para jundinya yang komitmen pada prinsip-prinsip harakahnya, terlebih lagi pada prinsip dasar Islam.

Ketika suatu saat salah seorang calon dan anggotanya menyatakan diri keluar dari barisan harakah, ibarat kereta api maka secuil gerbong telah putus-lepas. Terlepasnya secuil gerbong ini bisa melepaskan lagi gerbong-gerbong yang ada dibelakangnya. Kecuali jika dia tak memiliki gerbong lagi di belakangnya.
Meskipun kereta yang baik akan senantiasa mengganti gerbong-gerbongnya dengan yang terbaik.

Itulah sekulit analogi yang sedang Afoe bangun ketika mendengar bahwa seorang akh telah berhenti dari aktivitas tarbiyahnya.

Alhamdulilah sore kemarin diberikan kesempatan oleh Alloh SWT untuk bertemu dengannya.
Sejenak Afoe siapkan diri. Menyapanya dan memberikan salam, tak lupa senyuman untuknya.
Dia menjawabnya, menyalami tangan dan membalas senyuman Afoe.

Afoe langsung "tembak" meminta penjelasan terhadap kabar yang beredar di kalangan ikhwah bahwa dia sudah berhenti dari halaqohnya.
Dia memceritakan alasan-alasan kenapa dia berhenti dari tarbiyahnya.
Suaranya, geraknya, penjelasan-penjelasanya, hingga caranya mengungkapkan kondisi diri dan ummat yang begitu terpuruk SAMA persis dengan dahulu.

Afoe hanya menghitung dan menghitung tentang rehatnya dia dari tarbiyah lantaran kurangnya porsi tarbiyah ruhiyah untuknya. Aktifitasnya yang padat di wasilah dakwah berupa partai membuat kering ruhiyahnya.
Dia berontak ingin mendapatkan pengajaran-pengajaran tarbiyah yang super, yup super tarbiyah.
Super tarbiyah ruhiyah adalah memungkinkan para adho'nya menjadi jundi yang militan.
Yang dapat bertahan ketika ujian ruhiyah menerpa.

Hal ini pernah Afoe sampaikan kepada para pengelola kader. Alhamdulillah langsung direspon dengan tenggang waktu 1 bulan-an. Respon berupa pengadaan majelis ilmu rutin selain halaqoh, para ikhwah sering menyebutnya dengan majelis taklim 2 pekanan, ada juga yang menyebut dengan tarbiyah tsaqifiyah.
Sayang jika taklim ini kurang diurusi, padahal untuk kader muda taklim penting.

Kembali kepada ikhwah yang kini berhenti tarbiyah.
Afoe terus mendengarkan penjelasannya yang tegas, jelas. (lagi² sama seperti dulu ketika dia masih tarbiyah, semangat).

Dari penjelasanya Afoe menyimpulkan bahwa yang dia lakukan saat ini adalah sama dengan yang dia lakukan dengan dahulu. Sekarang dia sedang menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal diri dan mungkin keluarga serta umat Islam.
Dia hanya tidak tarbiyah dalam harakah ini, melainkan sedang menggali ilmu di tempat lain.
Dia sedang tidak berkenan untuk melakukan aktivitas lain selain dari yang dia yakini saat ini.
Sesungguhnya tak ada yang berubah darinya, dia hanya berbeda sedikit dari yang dulu.



*Toek saudaraku, kutungu kontribusi dakwahmu yang nyata. Bukan hanya kata.

No comments: