Showing posts with label liqo. Show all posts
Showing posts with label liqo. Show all posts

Tuesday, May 13, 2008

Selamat Hari Pendidikan

bismillahirrahmanirrahim

Afoe ucapkan selamat hari Pendidikan tanggal 02 Mei 2008 untuk semua guru-guru Afoe mulai dari SD hingga bangku Diploma.

Special : Untuk Pa Sunaryo (guru favourite SD-ku), pa Slamet ( guru seni), pa Roji (olahraga), pa Ryanto, Bu Asrah (ngajari nulis n mbaca), bu Annah ( galak dikit), bu Saripah ( kepsek agak galak) , bu Sondari ( kepsek yang kasih dan sayang), bu Poni ( rajin), Bu guru agama di Sekolah Dasar Negeri Sumurpanggang 02 Kota Tegal.

Juga untuk guru-guruku tersayang di SLTP N 17 Kota Tegal : Pa Joko (Olahraga), Pa Ratomo (biologi), Pa Sugiarto (Fisika 1+2), Pa Suranto ( Elektro), Pa Zamroni (Ekonom), Bu Supriyatin ( Sejarah) , Pa Sarwa ( Kepsek, pintar), Bu Eni (wali kelas favourite, English teacher), Bu Masripah ( Tata Boga), Bu Oktav ( Tata Boga 2), Guru Bahasa Indonesia, Pa Abdurahman (guru agamaku, sepuh banget), dan lainnya.

Boeat guruku di SMA N 1 Kota Tegal : Selamat berbakti kepada Alloh SWT melalui jihad mengajar, diantaranya : Pa Zaeni + Ghofir (guru agama Islamku), bu Baeti ( geografi), bu Suci ( Sejarah), bu Lila (Biologi), Pa Pono (kimia), Almrh. wali kelasku (semoga Alloh SWT berikan kasihnya), pa Rono (guru Inggris), pa martiyono ( guru perpekstif), pa Henok (OR),dll.

Guru Informatikaku : Pa Andhi, Didi, Fah, Martono, Mba Wiwie, dll.

Tentu pula untuk murobi-murobiku : Ustad Sirot, Ust Ghusni, Ust. Rudi, Ust. Sarjo, Ust Rofii, Ust. Darni,dll.

Maafkan daku yahhh, semoga Amal Anda menjadi bukti keimanan kepada Alloh SWT. Amin.

Jazakumullahu khoiron katsiron.

Monday, March 03, 2008

Semangatnya mengalahkan kekhawatiran kami

bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum...kaifa khalukum ya akhuna?
Semoga senantiasa dalam lindungan Alloh SWT sehingga mampu berkarya ditengah kesibukan kita. Amin.

Ikhwah fillah, 2 pekan yang lalu telah terjadi sebuah musibah yang menimpa seorang ikhwah. Musibah ini pada hakikatnya juga dirasakan oleh seluruh ikhwah yang mengenalnya.
Seorang ikhwah muda yang baru saja menggenapkan separuh dinn-nya (menikah) beberapa bulan yang lalu diuji Alloh SWT dengan kecelakaan hebat.
Kecelakaan ini terjaid ketika ikhwan muda ini sedang menunaikan kerja.
Di tengah hari (siang) ikhwan muda mengendarai motor barunya. Dia sedang menuju sebuah daerah di luar kota tempat tinggalnya. Kira² 1-2 jam dari kantornya ikhwan muda ini telah sampai di jalur pantura bagian barat.
Suatu saat sebuah minibus umum melakukan manuver ke kiri bermaksud menaikkan penumpang. Minibus mengerem dengan mendadak ( dibanyak kota hampir semau angkutan umum melakukan ini untuk berebut penumpang dengan angkutan lain) tepat di depan ikhwan muda.
Ikhwan muda yang sedang serius mengendarai motornya cukup terkagetkan dengan aksi rem minibus.
Ikhwan muda turut mengerem untk menghindari tabrakan. Jarak motor dengan minibus yang terlalu dekat, membuat tindakan rem kaki dan tangan yang dilakukan ikhwan muda tak cukup untuk berhenti beberapa centi di belakang minibus.
Ditengah himpitan suasana tegang, ikhwan muda berusaha untuk tidak menabrak minibus dengan mengarahkan motornya menuju ke bagian kanannya. Sayang justru inilah awal musibah dari Alloh menima ikhwan muda.
Motornya "nyenggol" bagian belakang minibus. Dia tersungkur ke median jalan bersamaan dengan truk trailer yang menggilas tangan kanannya dan melukai wajah sang ikhwan muda.
Kecelakaan tragis yang terjadi siang hari ini mengundang warga dan beberapa pengguna jalan lainnya. Sang ikhwan muda di bawa ke rumah sakit terdekat dari TKP. Ikhwan muda tak sadarkan diri, darah segar mengucur deras dari tangan kanannya yang tergilas. Berdasarkan pertimbangan keselamatan, tangan kanan ikhwan muda diamputasi oleh tim dokter yang menolongnya. Ikhwan muda masih terbaring lemah tak sadarkan diri.
Berita musibah ini segera disampaikan ke istri dan keluarga ikhwan muda yang cukup sock.
Istrinya yang sedang hamil muda lemas mendengar dan melihat kondisi suami tercinta. Hanya karena kesabaranlah membuat dirinya tetap tegar mendampingi suaminya.
Untuk memudahkan perawatan dan pendampingan, ikhwan muda dipindahkan ke rumah sakit dalam kota.

Bukti Ukhuwah
Kuatnya hubungan antara satu ikhwah denag ikhwah lain, membuat cepat tersiarnya kabar duka ini. Para qiyadah dakwah dalam kota berduyun-duyun menjenguk ikhwan muda. Bahkan qiyadah dari propinsi turut memberikan do'a dan support kepadanya. Pagi, siang , dan malam masih saja mengalir para ikhwah yang menjenguknya.
Sepekan sudah ikhwan muda dirawat di ruamh sakit itu, biaya yang tidak sedikit telah dicatat oleh kasir rumah sakit. Lebih dari 12 juta rupiah.
Para ikhwah membantu ikhwan muda dengan gotong royong menyisihkan rezekinya.
Sebagian besar ikhwah ( include me ) mengkhawatirkan kondisinya. Bagaimana dia bisa pulih, bagaimana pekerjaanya, bagaimana dengan masa depanya, dan rangkaian tanya serta kekhawatiran lainnya.
Walla hu alam.

1 pekan kemudian
Hari Jum'at, tanggal 29 Februari 2008. DPD PKS mengadakan rapat penjelasan hasil-hasil mukernas di gedung DPRD Kota.
Sungguh sebuah kegiatan yang sangat bermakna. Ketika wajah ini menebarkan senyuman dan pandangan kepada para ikhwah yang telah dahulu hadir sambil menyalami mereka satu persatu, mata ini terpaku pada seorang ikhwah sedang asyik memperhatikan slide-slide di depannya.
Ikhwah itu sungguh sangat semangat. Canda dan tingkah masih sama. Dialah ikhwan muda yang diamputasi tangan kanannya.
Sungguh semangatnya untuk berdakwah telah menjawab kekhawatiran kami.
Dia menyampaikan senyumnya dengan ikhlas. Menjawab salam dengan semangat.
Alhamdulillah, Alloh telah menolong hamba-hmbaNya yang setia, patuh berkarya dan berdawakh padaNya.

Allahu Akbar. Semoga Alloh pelihara semangatnya dan menularkan pada kami semua. Amin.

Monday, January 14, 2008

Cukup 3 menit melintas Jawa Tengah & Jawa Barat

bismillahirrahmanirrahim

Ahad, 13 Jan 2008

Rombongan binaan Afoe melakukan silaturahim ke salah satu anggota halaqoh yang berasal dari luar kota. Kami berangkat dari kota Tegal menuju Losari pukul 16.30.

Perjalanan menggunakan bus antar propinsi membuat kami terasa "nyaman". paling tidak ukuran bus yang besar membuat perjalanan tak khawatir tersalip dan tertinggal dari kendaraan lain.

Tarifnya sangat murah, jika dibandingkan dengan jauhnya jarak serta rawannya jalan raya. Mulanya kami akan menempuh perjalanan dengan motor, namun khawatir dengan keganasan jalur pantura. Apalagi berdasarkan pengalaman pribadi jalur panturan di bagian barat Jawa Tengan itu menyempit.

Untuk orang dewasa, kondektur bus mengenakan tarif Rp. 6.000, jika bisa menawar kita mendapatkan korting Rp. 1.000. Sementara untuk anak-anak (pelajar) hanya dikenakan tarif Rp. 3.000. Murah kan?

Satu setengah jam kemudian, kami telah sampai di tempat tujuan. Losari. Kaki kiri turun dari bus diikuti kaki kanan yang sigap melompat. Beriringan dengan teman-teman lain berjalan menuju salah rumah. Kira² 400 meter, kami berjalan hingga menjumpai rumah berwarna putih dengan pagar besi berwarna hijau. Yah, itulah rumah kawan yang kami tuju.

Kami masuk dan rehat sejenak melepaskan lelah serta beradaptasi dengan lingkungan.

Beberapa menit kemudian, seluruh penghuni rumah itu pulang. Ada ayah, ibu, kakak, kakak ipar, dan keponakan dari teman kami. Mereka menyapa kami dengan hangat.

Hari semakin sore, ayam-ayam kembali ke kandangnya. Langit mulai gelap, matahari telah lebih dahulu berada dibalik cakrawala sore. Esok ia akan kembali bekerja. Insya Alloh.

Kami berdelapan, bersiap untuk sholat Maghrib di sebuah mushola kecil yang terletak 200 meter dari rumah teman kami. Mushola mungil ini mampu menampung 50 jamaah laki-laki dan 30 jamaah wanita. Suasana khas pedesaan sangat jelas terlihat. Rukun dan tenang. Kami berlomba menempati shof sholat terdepan, karena kami yakin itulah barisan sholat terbaik. Demikian pula ketika sholat Isya dan Shubuh disana.

Ba'da mahrib kami menggelar pengajian rutin hingga pukul 22.00. Ketika adzan Isya berkumandang kami jeda untuk rehat dan melanjutkan usainya.

Malam hari itu, tema yang diambil adalah KREATIF. Tema ini diambil lantaran kebutuhan para peserta. Pserta yang rata-rata masih usia sekolah menengah atas ini diharapkan dapat menapaki hidup penuh kreatif. Masa muda sering dijadikan lompatan prestasi unggul juga sebaliknya menjadi masa hitam menuju kehancuran.

Pemuda sering berpikir pendek tanpa mengingat akan masa depan. Yang mereka tahu adalah hidup itu SEKARANG dan SEKARANG lah hidup. Bukan BESOK apalagi masa depan, kecuali ada yang mau mengingatkan (orangtua, guru, pendamping/pembimbing, saudara, teman, dan sahabat).

Kreatif adalah sebuah sifat yang memungkinkan pelakunya tidak akan mengalami mati kutu dalam menghadapi berbagi ujian. Dia akan terus mencari-cari celah demi mendapatkan cita-citanya. Bayangkan jika mereka kreatif dalam kebathilan, kejahatan dan kemaksiatan. Sungguh sangat sulit untuk mengobatinya.

Rasa ingin tahu, berontak, dan jiwa yang bebas dimiliki oleh hampir semua pemuda. Managemen yang salah dapat membuat mereka terjerembab dalam kenistaan yang tiada akhir, hingga akhirat. Naudzubillah.

Kajian diakhir pukul 22.00, kami rehat untuk mempersiapkan Qiyamulail pukul 03.00 dan riyadhoh ba'da Shubuh.

5 Jam kemudian kami bangun melaksanakan sholat tahajud di rumah teman kami hingga pukul 04.15. Sambil menuggu sholat shubuh datang, kami melakukan tilawah, rehat, dan nglipatin kasur serta selimut dan bantal yang kami pakai.

Adzan Shubuh terdengar nyaring. Lebih nyaring dari adzan Maghrib dan Isya. Mungkin karena suasana Shubuh jauh lebih tenang. Kami bergegas ke mushola agar bisa menempati shof terdepan, persi di belakang sang imam. Hanya 20 menit kami berada di mushola itu, sholat, dzikir, dan berdoa kepada Alloh SWT.

Udara sejuk pagi hari menyapa, ketika kami melakukan joggin menyusuri jalanan sempit kampung Losari. Kami berada tepat di perbatasan antara propinsi Jawa T engah dan Jawa Barat.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit kami dapat memasuki wilayah Jawa Barat, begitu pula kami kembali lagi ke wilayah Jawa Tengah dalam 3 menit.

Perbatasan ini berupa sungai Cisanggarung. Dengan lebar ± 100 meter yang memisahkan propinsi Jawa T engah dan Jawa Barat membuat kami begitu bangga, dapat melintasinya dengan waktu lumayan cepat, 3 menit.

Diatas sungai ini dibangun jembatan besar yang kokoh dan kuat, membuat perekonomian menjadi hidup. Bahkan di bawah jembatan ini terdapat pasar kebutuhan sehari-hari.

Wednesday, January 09, 2008

Mukhoyam ( Bagian IV, Survival )

bismillahirrahmanirrahim

Semakin hari, mukhoyam Sapu Jaga ini menuntut kesabaran dan kreatifitas. Seperti hal nya ketika peserta tak mendapatkan jatah makan dari panitia. Hari-hari pertama, panitia selalu memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk rehat menikmati makan baik pagi, siang ataupun malam.
Bahkan di hari pertama, panitia berbaik hati menyediakan sarapan pagi berupa nasi putih+ gulai ayam, wuih ni'mati banget, meski nasinya sangat sedikit tanpa lauk lain....

Kali ini peserta yang berjumlah 20 kelompok diberikan masing² seekor ayam hidup. Ayam ini di lepas di belantara tempat kami berkemah. Setelah mengejar kesana-kemari, akhirnya para peserta tiap-tiap kelompok memperoleh ayam yang masih hidup, beberapa malah memperoleh lebih dari satu ekor sehingga kelompok kami cukup dengan mengambil hasil tangkapan kelompok lain yang lebih.
Lumayan, hemat tenaga.
Tadinya kami panik, khawatir tidak mendapatkan jatah ayam.

Panitia memberikan kebebasan kita untuk menikmati ayam itu, matang atau pun mentah.
Mereka hanya memberikan kecap sachet dalam ukuran yang sangat kecil. Alhamdulillah.
Untuk menu tambahan, panitia menyuruh kami mencari satu hewan dan 2 jenis tanaman.

Kelompok kami dan juga para peserta lain sigap berlarian menuju ladang dan sawah yang berada tepat di bawah belantara yang kami diami selama 3 hari.
Include me pun berlari kencang menuju kesana. Dalam benak, tak mau kalau kelompok kami harus kelaparan lantaran tidak mendapatkan tambahan menu.

Tiba di areal ladang, mata ini segera menebar pandangan, kalau-kalau ada hewan yang bisa ditangkap. Sepanjang waktu mengamati, tak ada hewan besar yang dapat ditangkap. Kalaupun ada binatang itu hanyalah capung, belalang, kupu-kupu, semut, dan binatang kecil lainya.

Ketika asyik berburu, tiba-tiba beberapa orang dari kelompok lain berlarian mengejar sesuatu. Ternyata mereka berlarian mengejar belalang, tak banyak berpikir kami pun melakukan hal sama, menangkap belalang. 18 ekor tertangkap. Memasukannya ke dalam plastik kecil yang kami bawa. Kami juga memetik beberapa daun muda seperti talas, tanaman jambu, daun wortel, dan buah tomat dengan ijin terlebih dahulu ke pemiliknya.

Kami segera kembali melaporkan hasil buruan kepada panitia. Menyebutkan nama dan asalnya. Kami diharuskan memakan semua hasil buruan. Wah......

Oh yah, ayam yang telah kami tangkap sekarang sudah bersih dari bulu² dan kotorannya. Salah satu teman kami membawa pisau tajam yang memang disiapkan dari rumah untuk keperluan mukhoyam. Berguna dong.

Tak disangka beberapa anggota kelompok kami, juga membawa korek apik, garam, sambal kecap, dan saus cabe. Subkhanallah. Kayaknya mereka telah berpengalaman survival.

Ayam kemudian di bakar 20 menit, bagian luar terlihat telah matang. Aroma sedap dari daging ayam yang terpanggang memenuhi sekitar tempat pembakaran. Asap mengepul ke atas, menghilang disapu angin.

Kami berkumpul di sebuah tanah berumput yang agak datar. Ayam bakar, 18 ekor belalang, dan daun-daun muda ditempatkan di tengah-tengah kami yang duduk melingkar.

Sementara itu, seorang panitia menghampiri kami. Dia bertugas mengawasi dan menilai hasil olahan kami. Dan yang lebih penting bagaimana cara kami menghabiskan semua menu di atas secara syar'i.

Mula-mula saya tertawa senang. Senang karena hari itu kami tetap makan, yah makan ayam bakar dan segala menu pelengkap lainnya. Mendadak wajah ini pucat, badan gemetar dan mata hampir berkaca-kaca ketika panitia menyuruh setiap peserta memakan satu ekor atau lebih belalang yang sudah ditangkap sebelum merasakan kelezatan ayam bakar.

Sungguh ini adalah keadaan yang sangat sulit bagi saya. Sejak dahulu saya belum pernah makan belalang. Jangankan belalang, udang goreng saja saya harus merem-merem karena menyamakan seperti belalang. Apalagi ini belalang beneran, masih hidup, loncat-loncat dan berwarna coklat. ASLI SERAM.

Perjuangan Menyantap Belalang

Semua teman-teman memberikan support agar saya bisa memakan belalang yang kini sudah berada di antara apitan jari telunjuk dan ibu jari. Saya perhatikan bentuk tubuh belalang ini, tetap seram dan seram. Panitia yang dari tadi standBy menyuruh saya segera memakan dan mengunyahnya. Teman-teman simpati, memberikan air teh manis dan air putih kepada saya.

" Ayo akh, masukan dan langsung kunyah biar tidak loncat-loncat di dalam mulut " salah satu teman saya berseru.

Dengan mengucapkan basmalah, saya pencet belalang "lezat" ini. Memasukannya ke dalam mulut dan segera menelannya. Saya tak sanggup mengunyahnya. Sungguh tak sanggup.

Santap Ayam Bakar

Sekarang giliran kami menikmati ayam bakar. Ayam yang dibakar denga kayu-kayu pinus, daun pinus dan sedikit kertas koran bekas sajadah sholat cukup lezat. Kami begitu meni;matinya. Mungkin karena sejak pagi kami tak mendapatkan sarapan dan makan. Bagian dalam ayam bakar itu terlihat masih merah tanda proses pembakaran tidak sempurna. Mentah, bahkan beberapa bagain kecil lain ada darah. Tetap lezat.

Saturday, January 05, 2008

Mukhoyam ( Bagian III, Teori Ilmu kesehatan & Sekilas tentang Mukhoyam)

bismillahirrahmanirrahim

Ikhwah fillah, mari kita lanjutkan perjalanan mukhoyam.
Alhamdulillah pagi ini kita sudah memasuki bagian III, semakin hari semakin berat saja tantangannya.
Semoga Alloh memberikan kekuatan pada kita. La Khola Wala Quwwata Ila Billah.

Bagian III ini memang tak banyak menyita energi untuk bergerak, lantaran agendanya adalah tasmi' (mendengar) dan menulis ringkasannya.
Namun demikian, justru pada session ini banyak ikhwah yang kelimpungan juga. Agenda sebelumnya yang telah menguras tenaga membuat 90 % peserta merasakan "dimanjakan" dengan agenda teori.

Kami duduk di bawah pepohonan yang rindang, di depan seorang muwajih (narasumber) bidang kesehatan. Sebut saja salah satunya dr. Dodi. Beliau kini lebih aktip di bidang Herba Penawar Alami ( HPA ).
Beliau condong kepada kesehatan alami/ non kimia ( sintetis, tiruan) dari pada harus menjaga kesehatan dengan cara-cara obat kimia.
Beliau juga menyarankan agar kita semua kembali kepada alam ( back to nature ). Menggali kembali pengobatan metode Rasulullah yakni bekam.

Pada saat sessi diskusi/tanya jawab, beberapa peserta menambkan agar kita tidak terlalu sering bahkan jika perlu tidak menggunakan sama sekali tas plastik (kresek : jawa) berwarna hitam. Menurutnya tas plastik warna hitam itu dihasilkan dari pengolahan plastik-plastik bekas aneka warna dengan kadar karbon yang tinggi. Sangat membahayakan bagi kesehatan manusia jika mengkonsumi makanan dengan bungkus plastik tersebut.
Di dalam masyarakat kita, memang lazim menggunakan tas plastik warna hitam untuk makanan, bahkan makanan berkuah seperti mie pangsit, ketupat sayur, dll.
Tas plastik ini memang ringkas namun berbahaya jika terurai oleh panas makanan yang menyebabkan zat kimia kandunganya melekat di makanan dan masuk ke dalam tubuh kita. Ternyata tubuh kita belum mampu menguraikan zat itu.

Ikhwah fillah

Materi berikutnya adalah tentang sejarah dan nilai kegiatan Mukhoyam oleh seorang panitia (afwan, lupa namanya).
Berdasarkan kurikulum tarbiyah, maka mukhoyam masuk ke dalam wasail tambahan. Meski tidak masuk dalam wasail tarbiyah utama, khusus daerah Jawa Tengah mukhoyam wajib dikerjakan satu tahun sekali.

Mukhoyam yang bertujuan untuk membugarkan para aktivis dakwah rencananya akan semakin ditingkatkan materi dan pematerinya.
Bulan Agustus 2008 mendatang, insya alloh mukhoyam akan dilaksanakan di Nusakambangan dan Kepulauan Karimunjawa.

Friday, January 04, 2008

Mukhoyam ( Bagian II, Warming Up)

bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum...
Ayyuhal ikhwah, berjumpa kembali dengan Afoe. Hari ini Afoe akan menyampaikan kisah petualangan Mukhoyam Sapu Jagad bagian ke II.
Bagian II ini merupakan warming Up bagi para peserta. Seru, ramai, lelah, namun menyehatkan dan menyenangkan.

Pada bagian I, Afoe sampaiakan bahwa teman² Kota Tegal berhasil tidur diatas rumput belantara.
Kami segera terjaga setelah mendengar seruan adzan Shubuh. Semua peserta berlomba mengerjakan sholat Shubuh berjamaah. Yup, berjamaah di tengah belantara yang mulai terang oleh fajar.
Inilah salah satu point yang Afoe sukai. Meski dalam keadaan sulit, jauh dari keramaian, minimnya fasilitas para ikhwah tetap mengutamakan sholat, berjamah lagi. Catat yah ! Kalau ada kegiatan ikhwah yang meninggalkan sholat, tinggalkan saja kegiatan itu!

Belantara mulai terang oleh fajar, entah matahari ada disebelah mana? Arah barat dan timur pun belum yakin kemana?
Rimbunnya poho pinus dan tumbuhan lain membuat sinar matahari terhalang.

Para ikhwah berkumpul di sebuah tanah lapang, dengan ukuran 75 meter x 25 meter dengan sebagian tekstur tanah berbentuk gundukan memanjang.
324 peserta mukhoyam sapu jaga bertatp muka disana.
Semakin siang, belantara semakin terang, sinar matahari yang tadi pagi seperti enggan muncul kini membasuh tubuh kami dengan hangatnya. Oh... sungguh kali ini kami tersadar akan kebesaran dan keni'matan dari Alloh berupa sinar matahari yang sering kami abaikan.

Wajah-wajah khas para ikhwah terlihat jelas. Senyum tulus, guratan perjuangan di wajah menandakan bahwa ikhwah ini adalah para aktivis yang tak kenal lelah.
Yang berbeda adalah logat bicara dan bneberapa jenis kulit, dan ras lainnya. Namun perbedaan ini lebur dalam kesatuan aqidah Islam, menyatu dalam satu perjuangan menegakkan kalimatullah.

Kami dibagi menjadi 20 kelompok dengan masing-masing kelompok diisi ± 16 orang oleh panitia.
Sementara itu, teman² Kota Tegal yang berjumlah 6 orang harus rela dikorbankan menadi 2 bagian. Bagian pertama ikut kelompok Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal, sedangkan sisanya dua orang ikhwah ( Afoe & Rozak ) bergabung dengan kelompok Grobogan, purwodadi, dan Pati. Asyik banget dapat silaturahim dengan ikhwah luar kota.

Panitia memberikan kesempatan para kelompok untuk memilih ketua, menentukan nama dan yel². Berdasarkan ketentuan yang diberikan oleh panitia, nama kelompok haruslah berhubungan dengan bahan bangunan.
Maka dari itu kelompok kami menamakan diri Talang, seorang ikhwah dari Pati dipilih menadi ketua Talang.
Kami juga membuat yel-yel singkat, berikut yel-nya :

" Air mengalir lewat Talang....... (Talang)" 2x
" Kalau tiada Talang 2x
" Rumah Anda....kebanjiran "

Agenda berikutnya, panitia memberikan nomor kapling kepada semua kelompok. Talang mendapatkan kapling nomor 11.
Setelah mencari-cari letak kapling 11, kami segera membangun tenda pivate dari jas hujan yang dibawa masing-masing peserta. Kapling ini memang menuntu kemandirian dan kreatifitas tiap peserta.
Jas hujan yang kecil (bentuk batman) harus bisa dijadikan tempat istirahat (tidur,dll).
Hasilnya? Banyak yang hanya menggelar jas hujan miliknya menjadi alas duduk, seperti itu pula yang dilakukan Afoe dan sebagain besar kelompok Talang.
Kami meletakkan semua perbekalan baik yang sudah masuk di dalam tas ransel ataupun yang dijinjing dengan tas plastik ( kresek).

Peluit pendek-pendek berbunyi, pertanda semua peserta harus berkumpul di tanah lapang tadi. Tanah lapang ini akhirnya menjadi pusat pertemuan peserta.
Kami bergegas menuju lapangan. Laksana harimau yang memburu mangsa, berlari kencang.
Kali ini semua peserta telah sampai lapangan sebelum hitungan 10 dari panitia selesai.

Kami melakukan kegiatan Apel pertama dilanjutkan peregangan badan yang dipandu oleh KORSAD ( Koorps Satuan Tugas Pandu Keadilan ).
Wuih.....asli meregang otot-otot di badan ini. Bagi para ikhwah yang tidak biasa olahraga makan pegal-pegal akan langsung terasa.
Mukhoyam ini bertujuan untuk mendapatkan produk-produk ikhwah dengan jasmani yang BUGAR.
Sekitar 20 menit peregangan badan dilakukan.

Warming Up
Kami ditugasi untuk melintas perbukitan di sekitar lokasi mukhoyam yang berjarak ± 5km dengan lari. Rute yang berkelok-kelok serta naik turun membuat peserta banyak yang kelelahan di 10 menit pertama. Selanjutnya antum tahu sendiri..... ( para ikhwah banyak yang jalan kaki, tak kuat dengan rintangan yang ada).
Terlebih para ikhwah yang tidak mengikuti persiapan mukhoyam dan tidak biasa olahraga.

Meski demikian, tidak kurang dari 45 menit semua peserta bisa mencapai finish. Afoe sendiri berhasil menemui finish di menit 33,32 menit.
Keringat bercucuran, kaki panas mambara karena berlari diatas jalan beraspal, kepala pening, mata berkunang-kunang, jantung berdetak kencang, tenggorokan haus luar biasa, perut lapar tak terkira.
Subkhanallah, panitia mukhoyam memang cerdas. Mereka mengajak kami berlari-lari agar lapar meningkat, sehingga sarapan pagi bisa lahap.
Benar saja, usai lari-lari menyusuri jalan berbukit, kami sarapan pagi. Ni'mat, lezat, gurih, dan enak. Nasi putih dipadu dengan ayam gulai. Sedikit namun ni'mat, kelihatanya karena kelaparan yang menyergap seluruh peserta.
Kami rehat sejenak menanti agenda yang telah dirancang panitia.

Thursday, January 03, 2008

Mukhoyam ( Bagain I, perjalanan ke lokasi)

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamulaikum ikhwah f illah semuanya. Kali ini Afoe ingin menyampaikan sebuah perjalanan yang cukup indah.

Tegal, Sabtu, 22 Desember 2007Pukul 20.30, Afoe dan rombongan Kota T egal meluncur menuju sebuah lokasi perkemahan.
Berdasarkan informasi lokasi ini berada di kaki dan lembah gunung Merbabu Kabupaten Semarang.
Kami menggunakan mobil jenis Avanza yang dipinjam dari salah seorang pejabat.
Alhamdulillah perjalanan yang panjang ini cukup nyaman dengan fasilitas mobil baru nan bersih.
Rute yang kami laluli dimulai dari : Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, dan berhenti di pondok pesantren Sabilul Khoirot Solotigo.
Di ponpes tersebut, kami bertanya seputar rute berikutnya agar dapat sampai ke lokasi dengan aman dan selamat.
Alhamdulillah disana, sudah ada 2 orang panitia yang bertugas menunggu para peserta dari luar kota.
Nampak sebuah mobil berwarna biru dengan merk sama dengan yang kami tumpangi.

Perjalanan berikutnya, kami dipandu oleh panitia yang menggunakan motor tril. Pemandu membawa kami menyusuri jalan setapak yang cukup lebar dan halus.

Dalam hati ini kami bergumam : " sungguh pemimpin di daerah ini sangat bijak." Jalan-jalan sudah di aspal halus, bak jalan tol pusat kota saja. Alhamdulillah.

Jalanan setapak ini terkadang naik, turun, terkadang lurus dan tidak sedikit harus berkelok-kelor seperti ular. Beberapa ruas diantaranya memiliki 3 rintangan : naik, berkelok, dan berupa jembatan.

Pukul 03.15 WIB, kami sampai di sebuah jalan menikung. Disana sudah ada mobil² yg parkir berderet. Jika diperhatikan mobil² itu rasanya sudah lama ada disana.

Kami ber-6 turun dari mobil, mendekati orang-orang-panitia yang menunggu.

Instruksi pertama yang Afoe dengar adalah : berjalan menyusuri jalan setapak ( lebar nya 15 cm), kemudian mencari tempat untuk tidur.

Segera kami ber-6 berjalan menyusuri jalan setapak yang berada tepat di depan kami. Pelan-pelan kaki ini melangkah. Hanya cahaya cakrawala dari langit yang menuntun kami. Alhamdulilah, beberapa teman membawa senter yang semakin memudahkan penyusuran ini.

5 menit kemudian, kami melihat banyak cahaya-cahaya merah seperti api menempel di pepohonan sekitar jalan setapak. Kami berhenti sejenak. Mata kami memperhatikan cahaya itu. Yah, cahaya itu berasal dari lampu badai yang di pasang di dahan-dahan pohon.

Mata kami juga menangkap bayang-bayang hitam yang terdiam dibawah pohon² itu. Tak lama kemudian kami menebar pandangan. Ada lebih dari 20 cahaya lampu dengan bayangan hitam dibawahnya.

Kami mendekati salah satu cahaya lampu itu. Bayangan hitam semakin jelas terlihat. Semakin dekat dan dekat. Bayangan hitam itu ternyata segerombolan peserta yang sudah terlebih dahulu hadir di lokasi Mukhoyam dan terlebih dahulu tidur.

Kami menggelar karpet berwarna biru dibawah sebuah pohon pinus. Kami pun menyalakan lampu badai dan menggatunggkan di dahan pohon pinus. Mata ini berusaha terlelap, meski hati masih bertanya. Dimanakah ini?

Bisakah kami tidur di belantara nan gelap ini? Amankah dari binatang buas? Dll...

Setelah pikiran dan hati berpikir, kami tidur juga.

......

Adzan shubuh terdengar sayup-sayup. Entah dari mana asalnya. Belantara yang pekat ini mulai ramai dengan hiruk pikuk para ikhwah yang akan sholat Shubuh.

Rasanya baru saja tidur, sudah harus bangun lagi. Mungkin karena kami terlembat datang, sehingga waktu rehat sangat sedikit. Resiko.

Tuesday, October 30, 2007

Getar dan Getir Malam

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, 19 Syawal 1428 H ini Afoe mampu bersua dengan antum semua lewat blog ini, pujian hanya pada Alloh SWT yang telah memberikan kemampuan itu.

Ikhwah fillah

Semalaman Afoe memikirkan keadaan umat. Ada rasa khawatir, jika benar-benar Alloh SWT mengambil izzah Islam dari ummatNya.Berkaca dari keadaan para pemuda-pemudi Islam yang semakin jauh dari nilai-nilai Islam menegakkan bulu kuduk kepedulian.
Mungkin jika ingin selamatkan diri sendiri maka menjadi pertapa di hutan/gubung selesai. Tapi ternyata Alloh SWT memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar menyampaikan/menyerukan kebaikan kepada dunia walau hanya satu ayat.

Subkhanallah sebuah perintah yang melengkapi fitrah manusia beriman.Orang yang beriman pastilah di hatinya terketuk untuk mengajak orang lain beribadah pada Alloh SWT, Sang Rabb yang pantas disembah.

Ikhwah Fillah...

Malam itu berkumpul dengan para ikhwah lain membicarakan kondisi ummat.
Kekuatan sekuler dan musyrikin yang semakin dahsyat membayangi peradaban Islam seakan meraksasa hendak menelan mentah-mentah ummat Islam.
Ummat dibuat terlelap dalam propaganda mereka, mulai dari yang halus penuh nikmat hingga yang kasar penuh darah bahkan tak sedikit nyawa menjadi hilang dari raga.

Ketika Sang Ustad menyampaikan pada para ikhwah agar senantiasa memperhatikan tarbiyah keluarga, ia mengutarakan kalimat : " Sekarang kita mencoba melebarkan sayap dakwah kita, memberikan tarbiyah pada anak-anak rival kita, Jangan sampai anak-anak kita ditarbiyah oleh rival kita".
Sebuah kalimat yang menggelitik pada ikhwah.Selama ini mereka kerja keras membina pemuda-pemuda Islam. Apakah mereka juga membina anak-anak mereka sendiri...
Rasanya aneh, jika ada seorang Abi memutabaah binaannya. Sedangkan dirinya tidak memutabaah anaknya.
Ya Alloh...semoga semua keluarga ikhwah dilindungi Alloh SWT dari makar-makar kaum musyrikin dan sekuler. Amin

Mendengarkan tausiyah itu, hati ini menjadi membara.Seakan ingin berbuat banyak meski keterbatasan ada.Terbayang wajah² para binaan muda. Sedang apakah mereka? Semoga senantiasa berdzikir kepada alloh SWT. Amin

Terbayang pula kondisi keluarga besarku.....semoga alloh SWT senantiasa membimbing hidup kami.
Bayang-bayang itu hingga pagi hari tak kunjung sirna.

Ikhwah fillah....

Beberapa nama teman-teman SMA dulu tiba-tiba berlalu-lalang di otak. Seakan mereka menjadi bunga-bunga indah yang akan memberikan kesejukan ummat.Terlihat mereka sedang bekerja keras menata hidup menuju kesejahteraan keluarga. Terlihat mereka sedang sungguh-sungguh membangun pilar-pilar kebangkitan ummat.Mereka mengisi setiap detiknya dengan karya dan ilmu.
Segera Afoe hubungi mereka, Alhamdulillah usai lebaran kemarin nomor kontak telah diperbarui.Kabar dan semangat terpancar jelas dari jawaban mereka.
Ada harapan besar, merekalah salah satu komponen pemuda Islam yang diharapkan.Insya Alloh.

Monday, September 17, 2007

Jangan Mau Kalah Dengan Yang Muda


bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil alamin. Alloh SWT kembali pertemuakan kita dalam majelis ini. Do'aku semoga keberkahan Alloh senantiasa menyertai kita. Amin.
Ikhwahfillah ...
Ahad kemarin tanggal 4 Ramadhan 1428 H/ 16 September 2007, Afoe bertemu dengan para binaan pelajar.
84 % berstatus sebagai pelajar SMA, sedangkan 16% SMP.
Kelompok binaan ini merupakan gabungan dari kelompok binaan pelajar lain yang selama ini Afoe pegang.
Dan binaan yang baru gabung ini, dahulunya Afoe juga sering mengisi, hingga akhirnya mereka diserahkan kembali pada Afoe.

Ada yang berbeda memang. Komposisi yang sama ternyata kini semakin kuat. Anggota pelajar SMA yang dahulu Afoe bina kini telah berubah menjadi pemuda-pemuda cilik nan berani. Ucapannya begitu bersih. Tertata dan terkesan memiliki wawasan dan keyakinan yang dalam tentang Islam. Alhamdulillah-semoga istiqomah-.

Mereka begitu semangat membicarakan perkembangan Islam di kalangan remaja khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Ada sebuah ide yang mereka berikan pada forum pembinaan ini.
Jika Afoe menilai terhadap ide ini bukan sebagai bentuk ide melainkan sebuah ajakan untuk menjadi muslim kaffah.
Mereka mengajak untuk istiqomah dalam menegakkan sholat berjamaah. Mereka juga mengajak agar kurikulum pelajaran yang selama ini sering menciderai waktu sholat (dhuhur) agar di ubah sedikit, sehingga memungkin untuk pelajar muslim melaksanakan hak dan kewajibannya sholat dhuhur berjamaah di masjid sekitar (sekolah).
Semangat mereka yang membara, terpancar dari lisan mereka yang polos. Pikiran mereka yang jernih khas para pemuda cilik membuat hati ini bergetar, akankah Afoe yang lebih dewasa dari mereka mampu berbuat lebih?
Ah......hanya Alloh yang memiliki hati-hati bersih itu....
Do'a dan pembinaan, Insya Alloh senantiasa Afoe berikan sebagai tanda kepedulian pada saudara-sauadara muda kecil itu.
Besar harapan, mereka adalah generasi-generasi rabbani yang akan meneruskan estafet dakwah panjang ini. Amin.
Mereka yang muda memiliki semangat membara, kita yang tua masihkan berdiam diri dalam lamunan?
Pertemuan diakhiri dengan ifthor jamai.
Alhamdulillah, telah bertemu dengan pemuda-pemuda cilik berhati bersih.

Friday, September 07, 2007

Target Ramadhan 1428

bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr.wb.
Ikhwah fillah mari sambut Ramashan tahun ini dengan suka cita.
Ada beberapa hal yang dapat
kita lakukan sebelum Ramadhan datang.
Salah satunya adalah menentukan target Ramadhan.
Sip.......coba kita susun bersama target tahun ini.

2 Pekan yang lalu, dinamika di dalam kelompok binaan Afoe juga menyusun target Ramadhan.
Insya Alloh pekan ini target Ramadhan akan disyuro kembali dan disosialisikan ke seluruh anggota binaan.

Nah...targetnya memang disesuaikan dengan kemampuan maksimal kita.
Jadi, tidak diperkenankan membuat target unbelieveble.

Lihatlah target anak-anak SMA yang Afoe bina untuk Ramadhan 1428 H :

1. Puasa satu bulan
2. Tilawah target khatam 1 kali
3. Qyamulail (tahajud) setiap hari
4. Memberi makan bagi orang yang berpuasa 2 kali/bulan

Menurut antum, target diatas sederhana atau malah terlalu tinggi.
Itulah target sementara sebelum Ramadhan benar-benar tiba.
Masih ada 6 hari menjelang Ramadhan.
Target bisa ditambah juga bisa dikurangi.
Namun demikian usahakan tidak kurang dari target hasil syuro kelompok.

Insya Alloh, semua diantara kita akan saling mengingatkan dan membantu para ikhwah untuk mencapai target-target itu melalui form mutabaah yang diberikan tiap kali pertemuan.

Semoga Alloh memberikan kekuatan pada kita semua untuk melangkah lebih baik di bulan Ramadhan tahun ini dan menjadikan kita alumni Ramadhan yang muttaqin.

Saturday, May 26, 2007

Penjelasan Seputar CADAR

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi rabbilalamin, assholawatuala Rasulillah Muhammad SAW.

Semoga dengan pengetahuan seputar CADAR, kepada para akhwat dan ikhwah pada umumnya dapat mengambil ilmu yang lebih luas.
Perlu antum ketahui, ilmu yang baru saja antum dapatkan (http://afoe.blogspot.com/2007/05/seputar-cadar.html) adalah rahmat dari Alloh SWT melalui ulama besarNya, Ustad Yusuf Qordhowi.

Silahkan mantapkan diri dan dekatlah pada ragam pendapat yang telah dipaparkan oleh beliau.
Akhirnya, semoga Alloh senantiasa memberikan hidayah pada kita semua, sehingga dimudahkan untuk menerima ilmu-ilmu yang haq. Amin.

Friday, March 16, 2007

Tahapan Tahapan Dakwah

bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr,.wb.

Ada amanah yang harus ane tunaikan.
Ane dmintan forum halaqoh menyampaikan materi ini kepada antum.
Kalo dirasa kurang enak/pas, silahkan tabayun ke murobi saat pulang ke darat.
afwan yahh sebelumnya.

Kamis malam halaqoh bertempat di rumah fatah.
Ane, fatah, tedi dan MR, sedangkan salim tak hadir (tak ada alasan, Hpnya
sudah dijual).

Materi utama : Bedah buku bab VI, membina angkatan mujahid.

Malam itu agak beda, paling tidak itu menurut ane.
Fatah yang kurang dalam kosa kata, membuat ane geli aja mendengarnya :).

Bab VI, kalo mas Yus ingat pada bab ini mngakomodasi tentang Tahapan² dakwah.
Dan ini yang beberapa kali mas Yus sampaikan ke ane (PLP).

Tahapan ini adalah :

1. Ta'arif
insya alloh mas Yus cukup jelas.

2. Takwin

Pembentukan fulan menjadi muslim yang siap berdakwah dan mampu menanggung
beban dakwah

3. Tanfidz

Penerapan dari tarbiyah.
Aksi dakwah nyata secara struktural.
Baik di wajihah amal

----------------------------------------------

Diskusi semakin seru :

Tedi

1. dalam tausiyahnya di awal.
Dia menyebutkan tentang "istiqomah"nya kaum nashoro meyeru pada anak² dan
penduduk di daerah pantai untuk ikut menikmati pelayanan
mereka.
Setiap pagi mobil mereka keliling untuk menjemput anak² Islam belajar
komputer di sekolah² kristen.

Terus menerus, Akh Tedi merasa resah dan gundah, bagaimana jika kita
(ikhwah) berhenti berdakwah?

Jawaban pa sarjo :

Lihat surat an nisa 104., surat al anfal 15-16, dan 45-47.

Disana disampaikan : janganlah bersedih dan merasa bosan dalam mengejar
musuh² alloh.

Jika kita kepayahan, mereka juga.
Jika kita sakit, dan kesusahan, mereka juga.
Tapi kita tetap mndapatkan yg tidak mereka dapatkan, yakni pahala dari
alloh SWT, dan disediakan syurga adnin.

2. Apakah seorang muslim yang memiliki pengetahuan dan akhlak yang baik
harus melalui tiga tahapan secara beruturan?

Jawaban pa sarjo :
" Sesungguhnya banyak orang yang mengaku di dalam jamaah ini, namun
tindakannya jauh dari tuntunan jamaah.
Dan banyak orang diluar jamaah yang tindakannnya mencerminkan jamaah ini".
>>>>>>mas Yusuf, pahamkan?

3. Jika ada ikhwah dengan level tertentu, kemudian melakukan khilaf apakah
bisa diturunkan levelnya?

yang ini ane lupa jawabannnya, ane ketularan antum, tadi malam ga nyatet. :P

Fatah

1. Kader inti itu apa?

Jawaban pa Sarjo :
"Sy tidak pernah membedakan seorang akh itu, kader inti atau bukan.
Yang penting adalah ketaqwaannya.
Banyak kader inti yang tidak mencerminkan tuntunan-tuntutan- jamaah.

"Suatu saat sy pernah menerima kartu anggota, kartu pertama tercantum :
kader inti.
Subkhanallah, sy kader inti?
Menyusul kartu yg kedua : kader pemula.
Alhamdulillah.

Afoe.
1. Apakah jika seorang fulan dalam proses penilaian (takwin), kemdian
tidak naik jenjang, diberi tahukan kekurangan²nya? seperti dalam ulangan
sekolah, sehingga dapat memperbaikinya.

Jawaban pa sarjo :
Proses takwin jamaah sangat berbeda dengan bentuk pengajaran sekolah.
Prose penilaian sangat dekat sekali dengan Ghibah.
Mas tahu Ghibah-kan?
Sehingga penilaian ini dilakukan oleh banyak unsur.
Seseorang hanya boleh menilai fulan sejauh ia bergaul.

Misal : Fatah hanya boleh memberikan penilaian pada tedi tentang bagaimana
ia mengikuti liqo.
tentang urusan rumah tangga, fatah tak boleh mmberikan nilai.

Atau sy hanya boleh memberikan nilai pada afoe/tedi/fatah bahwa antum
hafalannya begini².....

Jadi tidak akan mungkin diberitahukan/diumumkan kekurangan² seorang ikhwah
yang ditunda kenaikan jenjangnya.

2. Seakurat apa, penilaian jamaah dengan seorang akh?

Jawaban pa sarjo :
Penilaian jamaah adalah bentuk ijtihad, sehingga bisa benar/salah.


Wallahulam bishowab.

Pekan depan di rumah akh sarjo.

Oh yahh mas, sabtu ini ane dan fatah serta tedi akan silaturahim ke salim.

Semoga dia dalam keadaan baik.
Mas mau titip uang buat Salim?