Saturday, March 03, 2007

Dengan nama Alloh SWT

bismillahirrahmanirrahim

Mari memanjatkan pujian pada alloh SWT, Yang telah melimpahkan ni'matnya pada kita semua, sehingga kali ini masih diberikan kesempatan bermuawajahah dalam dunia maya.
Sholawat dan salam senantiasa kita do'akan pada Alloh agar tercurah untuk suri tauladan ummat, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang istiqomah menapaki dakwah hingga yaumul akhir. Amin.

Senang sekali berjumpa dengan antum semua, wa bil khusus para pembaca setia blog ini.
Harapan dari penulis, blog ini dapat menjadi pemacu pembaca dalam beramal Islam, tentu saja sang penulispun sangat berharapa dapat beristiqomah dalam dakwah yang selama ini menjadi pekerjaannya. Amin.

Ikhwah fillah, para pembaca yang insya Alloh diberkahiNya.

Menulis dan membaca adalah sebuah karya yang mestinya dapat menjadikan seorang Akh melejit.
Melejit dalam pemikiran dan kebaikan.
Mari kita lihat sisi positif dari menulis.

Menulis
Ketika seorang akh menulis sesaut maka pada hakekatnya dia sedang berpikir dan membaca.
Menulis juga dijadiakn media mengingat.
Lihatlah seorang akh yang buku tulisnya menjadi unik lantaran corat-coret hafalan al qur'an di setip halamannya.
Tak ada halaman yang selamat dari penanya.
Hasilnya sungguh gemilang, seorang akh mampu mengingat lebih lama pada ayat-ayat al quran yang dihafal dari
pada yang unsich membaca dan mengahafal.

Menulis juga dapat membungkus segala emosi manusia tanpa perlu mengeluarkannya dengan tindakan kekerasan.
Dengan menulis seseorang dapat memberikan pengajaran/tarbiyah kepada siapa saja.
Tak perlu repot mengundang peserta dalam gedung yang besar, tak perlu pula menyajika hidangan dan waktu yang mahal.
Seorang akh yang pandai menulis hanya butuh orang untuk membaca hasil pemikirannya.
Bukankah jamaah ini pun tegak karena salah satunya adalah ilmu yang diperoleh lantaran kita membaca tulisan-tulisan dari Imam Syahid Hasan Al Banna dalam berbagai kesempatan.

Para Akh yang cerdas yang selalu membaca apapun hasil tulisan dari akh lainnya.
Tak ada sekecil apapun alasan untuk tidak membaca tulisan yang diberikan.
Saatnya belajar menuliskan pemikiran-pemikiran kita yang telah terasah oleh shighoh Islam.

Membaca
Membaca yang terlihat sangat mudah, ternyat tak bisa dibisa silakukan oleh setiap Akh.
Padahal seorang akh dituntut untuk senantiasa berinteraksi dengan kitabullah 1 juz/hari atau 10 lembar atau 20 halaman mushaf Asy-Syamil Al Qur'an.
Ikhwah yang cerdas akan selalu mampu menemukan ilmu.
Ilmu yang didapat tidaklah selalu yang baru.
Ilmu disini dapat diartikan sebagai ilmu hikmah.

Banyak para akh yang berusaha membagi pengalaman dakwah, namun tak ada kesempatan dan media yang tepat.
Sehingga melalui tulisan yang akan menjadi bahan bacaan.

Alhamdulillah, jika kita tergolong ikhwah yang cerdas.
Ikhwah yang dapat mengambil ibroh dari apapun bacaan yang kita baca.
Jika bacaan itu adalah kebenaran, mestinya tak ada keraguan untuk melakukan kebenaran.
Jika bacaan itu adalah sebuah kesalahan, mestinya dengan keyakinan tidak akan melakukan kesalahan itu.

Kita ini termasuk ikhwah yang mana?

Yang lama ngajinya namun tak cerdas?
Yang lama ngajinya dan luar biasa cerdas?
Yang baru kemarin mengaji, sehingga tak cerdas?
Atau ikhwah yang baru ngaji, namun memiliki kecerdasan tinggi?

Itu pilihan, yang terikat kuat pada bidang-bidang lain.
Kekuatan hati, keikhlasan niat, kesungguhan belajar, keistiqomahan beramal, dan kemampuan berjamaah.

Wallahu alam bi showab.

1 comment:

afoe said...

inspirasi penulisan ini berasal dari : Teguran seseorang yang dititipkan pada seorang ummat. Afoe diminta menghentikan kegiatan menulis. Kata dia ada tulisa yang tidak baik. "

Lalu?.....Afoe berusaha terus istiqomah.

Silahkan lihat arsip tentang istiqomah.