Thursday, March 29, 2007

Itsar

bismillahirrahmanirrahim

Memuji pada Alloh SWT adalah sebuah bentuk dari rasa syukur atas limpahan ni'matNya.
Sebagaimana Rasulullah melakukan manifestasi syukur terhadap Alloh dengan bersungguh dalam ibadah.
Ingatkan antum bagaimana Rasulullah bertahajud hingga bengkak kakinya?!. Subkhanallah.
Sungguh teladan yang nyata bagi ummatnya, semoga sholawat dan salam senantiasa menyertai Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang istiqomah menjalankan sunnahnya hingga yaumul akhir. Amin.

Ikhwah fillah rakhimakumullah

Kekuatan Islam yang tidak bisa ditandingi oleh kekuatan lain adalah ukhuwah Islam.
Bahkan syaitan sangat membeci kemulian ukhuwah Islamiyah.
Syaitan berusaha merapuhkan hingga menghancurkan indahnya ukhuwah Islamiyah atas pelakunya.

Ikhwah fillah yang dirahmati Alloh SWT. Amin.

Komponen utama pembentukan ukhuwah adalah alfahm.
Seorang muslim yang telah memiliki aqidah islam yang bersih, lurus dan tidak terkenan noda kesyirikan (alfahm) niscaya dia mampu menegakan ukhuwah.
Tidak ada ukhuwah tanpa ikatan aqidah Islam yang kokoh.
Mustahil ada persatuan tanpa ikatan aqidah Islam.
Kalaulah ada persatuan, itu hanya semu. Di hati-hati pelaku tersembunyi ambisi mementingkan diri dan golongannya. Naudzubillah min dzalik.

Terjemahan bebas dari ukhuwah adalah persaudaraan. Ukhuwah berasal dari kata Akh yang berarti sama.
Menilik kata dasarnya, maka konsep ukhuwah Islamiyah adalah mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri.

Ketika seorang akh mampu memupuk ukhuwah Islamiyah dengan baik, maka insya Alloh kebersamaan dalam itsar akan tercapai.
Itsar adalah puncak dari ukhuwah Islamiyah yaitu mendahulukan akh lain dari dirinya sendiri dalam keadaan lapang ataupun sempit.

Rasulullah dan para sahabat adalah teladan nyata bagi kita.
Rasulullah begitu gundah tatkala hendak meninggalkan dunia.
Dia hanya ingat akan keadaan ummatnya, bukan harta, keluarga dan lainnya. Subkhanallah, semoga kita dapat meneladaninya.Amin.
Begitupula dengan para sahabat yang rela menahan dahaga demi menyelamatkan akh yang lain, meski akhirnya alloh memberikan keni'matan syahid kepada mereka dalam ukhuwah Islamiyah.

Ikhwah fillah rakhimakumullah

Mari tengok bagaimana ukhuwah Islamiyah yang ada pada diri kita.
Pernahkah kita merasakan penderitaan akh lain sebagai penderitaan kita?
Dapatkah kita memahami kegelisahan yang dirasakan oleh seorang akh yang kesulitan dalam penghidupannya? sedang ia harus senantiasa berdakwah?
Mampukah kita memberikan sebagian milik kita kepada akh lain yang sangat membutuhkan? sedangkan kita pun membutuhkannya.

Kita senantiasa berdo'a Alloh SWT agar mampu mencapai puncak ukhuwah Islamiyah, itsar.
Berlatih ukhuwah dalam kesungguhan menjadi salah cara menuju itsar.
Membiasakan diri membantu ikhwah lain dalam dakwah dan tidak membebaninya dengan amanah-amanah yang dapat kita kerjakan adalah salah bentuk nyata dalam rangka menegakkan ukhuwah Islamiyah.

Wallahu alam .







Wednesday, March 28, 2007

Akhinya, menikah juga !

bismillahirrahmanirrahim

Subkhanallah Walhamdulillah Wa La Ila Hailallah. Wallahuakbar.
Washolatu ala rasulillah Muhammad SAW.

Perjalanan seorang ikhwah yang ane kenal sebagai seorang aktivis Solo ini memasuki fase baru.
Kini dia telah menyandang gelar baru, menjadi suami bagi istrinya yang baru.
Yah, mereka baru saja menjalin tali suami istri setelah melewati proses taaruf yang rumit.
Dengan kesederhaan yang terlihat jelas dari pernikahan mereka menjadikan semakin kuat ikatan pernikahan.

Tampak raut sungguh² pada gerak-gerik si Akh.
Dia nampak berbahagia dengan pernikahan berkah ini.

Sebelum ini, Sang Akh berdo'a dan merintih setiap malam.
Dia panjatkan ribuan alasan yang memberikan kekuatan agar dia menikah.
Sujudnya di tengah malah selalu menghunjam di bumi Alloh.
Lantunan ayat-ayat Qur'an terucap kehadiran Alloh SWT dalam sholat malamnya.

Terkabul.
Kini menikah.

Barakallahulakum .

Monday, March 26, 2007

Hari yang Mahal

Bismillahirrahmanirrahim

Maha suci alloh yang telah memperjalankan waktu untuk manusia.
Sehingga salah satunya, Rasulullah berdakwah dalam lingkaran waktu yang telah ditetapkanNya.

Brother and Sister ( Bro n Sis ) yang dirahmati Alloh SWT
Bagi seorang ikhwah salah satu hari istimewa adalah hari Ahad.
Yup hari pertama dalam penanggalan Islam ini menjadi sangat mahal.
Hari Ahad adalah hari yang penuh dengan agenda dan nilai yang tinggi.
Hampir semua kegiatan besar diselenggarakan pada hari Ahad.
Tak jarang rangkaian agenda dilaksanakan secara bersama di hari yang satu ini.

Seminar, olahgara, munashoroh, lomba, rekreasi, pengajian, masak, mencuci, liburan, menikah, belanja, kerja bakti, meminang, sunatan, bakti sosial, bangun rumah, ngecat, beli sepeda, dan lainnya banyak yang dikerjakan di hari Ahad.

Seorang ikhwah juga masih ada yang malah bekerja keras khusus di hari Ahad.
Para ikhwah yang berdagang di pasar contohnya.
Dia memilih ijin dari riuh agenda ikhwah, lantaran pasanya jauh lebih ramai dari hari² biasa.
Pengunjung yang membludak menjadi hitungan akal bahwa pembelipun akan membludak. Hanya Alloh Yang tahu.
Tidak sedikit pula, ikhwah yang masih mengajar di pondok-pondok, sekolah-sekolah serta kantor-kantor yang liburnya bukan hari Ahad.

So please....rencanakan betul agenda yang akan kita kerjakan di hari Ahad mendatang, sehingga tak pernah mengecewakan ikhwah lantaran membatalkan dengan tiba-tiba sebuah agenda yang bertabrakan dengan agenda kita yang lain.

Coba kita lihat agenda salah seorang ikhwah di Kota Tegal hari Ahad yang lalu yang besangkutan dengan agenda Jamaah :
Pagi-pagi benar pukul 06.00 - 08.00 senam pagi massal di alun-alun kota.
Berikutnya ia harus menghadiri undangan bedah buku Quantum Tarbiyah di pendopo Kabupaten Tegal pukul 08.00-12.00

Perhatikan rentan waktu yang dipaparkan. Agenda satu dengan agenda yang kedua tidak memungkin ikhwah itu untuk melakukan kegianta sela.
Usai senam, ia haru langsung melaju ke pendopo.
Perhatikan pula tempat penyelenggaraan kegiatan.
Agenda pertama diselenggarakan di pusat kota Tegal, agedan kedua dilaksanakan di pusat Kabupaten Tegal.
Tempat penyelenggaraan agenda yang antar kota ini membuat ikhwah tersebut harus menggunakan saran yang nyaman dan cepat. Mungkin mobil/angkutan atau motor.

Ikhwah Fillah ada beberapa tips yang dapat diterapkan agar dapat memaksimalkan hari Ahad yang mahal itu.
1. Niatkan dengan ikhlas semua agenda hanya untuk ibadah pada Alloh SWT.
2. Pilih dan pilah agenda untuk Ahad ini.
2. a. Pilih : memilih agenda yang pas untuk kita
2. b. Pilah : memiliah agenda yang paling penting dan paling banyak manfaatnya.
3. Persiapkan jasadi dan ruhiyah untuk menyambut agenda itu.
Badan yang bersih dan sehat akan sangat menentukan hasil dari agenda yang kita kerjakan.
Ruhiyah yang bersemangat menjadikan nilai-nilai dan manfaat agedan yang kita kerjakan jauh terasa dan membekas.
Sayangkan jika event yang tak terulang terlewatkan begitu saja lantaran kita ngantuk, batuk, pilek apalagi sampai pingsan.
4. Siapkan sarana dan prasarana
Jika tempat pelaksanaan jauh, maka siapkan kendaraan bermotor (sepeda motor, mobil) atau angkutan umum yang paling cepat rute dan murah tarifnya.
Buku atau makanan atau pendukung lainnya harus disiapkan sebaiknya mungkin.

Hari Ahad yang mahal akan menjadi hari yang sanagt berkesan jika disambut dan dilalui dengan senang hati.
Selamat berkarya.


Teman kecil kita, sekarang jadi pemuda

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil alamin washolawatu ala rasulillah.

Ikhwah fillah rakhimakumullah

Kemarin, usai konser nasyid di Slawi Kab. Tegal dan mengantarkan undangan, afoe segera pulang kampung.
Kali ini afoe beranikan diri untuk bergaul bersama kawan² lama ketika sekolah dasar (SD) dahulu.
Sebenarnya ada rasa keengganan, ala kuli khal ini adalah kesempatan untuk berdakwah.
Kesempatan untuk melihat lebih dekat apa yang mereka kerjakan dan bicarakan di kala kumpul-kumpul seperti itu.

Isya terlewatkan, afoe benar² merangsek dalam kerumunan pemuda² asli kampung.
Sebagian besar dari mereka baru saja pulang bekerja menjadi buruh di Jakarta.
Tampilannya memang tidak jauh dari pemuda² kota.
Celana jins, kaos dan baju yang terlihat masih baru melekat di tubuh masing.
Beberapa memegang Handphone sebagai tambahan gaya.
Sebagian kecil tetap bersahaja karena tak sempat bekerja di Jakarta, hanya sifat dan perilaku yang sama dengan pemuda urban.

Bas-basi mulai, sesungguhnya Afoe tak ingin memaknai ini sebagai sebuah basa-basi namun rasanya kok tidak bisa.
Bismillah, Afoe jaga hati dan lisan agar tak terpengaruh pergaulan ini.
Pelan tapi pasti malam terus merayap, menyelimuti perkampungan dipinggir terminal kota Tegal dengan dinginnya. Jam di dinding menunjukkan pukul 22.00.
Perbincangan semakin panas.
Panas benar, pemua-pemuda ini mulai tak canggung dengan kehadiran Afoe.
Mereka begitu terbuka membicarakan sebuah tema besar. PEREMPUAN

Suatu hari ketika ane bertemu dengan seorang ikhwah, ia berkata : " Pemuda pemuda yang jauh dari Islam hanya akan membicarakan seputara : perempuan, musik , gosip, dan kesenangan²."
Dan itulah yang terjadi dengan pemuda-pemuda yang sedang Afoe temani malamnya.
Asap rokok menjadi selimut kedua setelah dinginnya malam yang menusuk raga.

Dalam benak Afoe berkhayal, jika mereka bergadang membicarakan perbaikan ummat niscaya akan mendapatkan hasil yang cemerlang.
Kekuatan begadang yang tinggi mampu bertahan dalam larut malam tanpa kantuk sedikitpun.
Mestinya jika mereka ditempatkan sebagai penjaga benteng pertahanan, akan aman dari serangan musuh lantaran sikap mereka yang waspada.
Sayang khayalan menghilang bersama datangnya tawa cekikikan dari pemuda-pemuda yang asyik membicarakan wanita.

Meski demikian masih banyak sisi baik dari mereka, Afoe saja yang belum maksimal berdakwah.
Mereka sangat rukun, walau tak tahu makna ukhuwah Islamiyah.
Mereka sangat tahu keadaan teman²nya, walau tak tahu makna ta'aruf.
Mereka pun begitu memahami perasaan orang lain, walau tak tahu makna tafahum.
Mereka saling memberi dan mentraktir, walau tak tahu arti taawun dan takaful.
Ah..pendek kata mereka sesungguhnya adalah pemuda Islam yang harus segera dirangkul.

Satu poin telah afoe dapatkan, afoe kini telah diterima oleh komunitas pemuda kampung.
Yang selama ini memandang terlalu jauh pada Afoe.
Poin kedua, afoe telah mengetahui bahwa mereka dalam keadaan yang tragis.
Tragis dalam sisi moral dan ghiroh Islam yang rendah.
Poin tiga, pemuda kampung masih memiliki ikatan persaudaraan yang kuat.

Jadi......mari bersama kita rangkul pemuda-pemuda Islam di penjuru dunia.
Bekerja membangun ummat.

Allahuakbar.



Thursday, March 22, 2007

Ujian bagi orang tua

bismillahirrahmanirrahim

Pujian hanya milik alloh SWT, sholawat dan salam semoag tetap tercurah pada Rasulullah, sahabat, keluarga dan orang-orang yang istiqomah meneladaninya.amin.

Usai kerja, afoe janjian bareng Tedi untuk ziarah ke rumah sakit palaraya mejasem kabupaten Tegal. Ada seorang anak ikhwah yang sedang diopname disana. Opname? sereme amat yah bahasanya.
Afoe dapat kata opname dari sms yang dikirim oleh ikhwah lain yang ternyata ummi dari anak itu.

Suasana mendung menambah sedikit tergesa menuju rumah sakit.
Afoe tancap gas suprat orange menuju rumah sakit.
Hehehehe...kenceng banget 60-70 km/jam, nyaris seperti bis patas.
Sesekali ngerem, ada pengguna jalan yang ingin menyeberang, jalan kaki, menepi atau sekedar ingin melihat rider yang lagi ngebut (yg terakhir ini , afoe ga tahu, bener apa engga?).

5 menit afoe sudah berada di halaman rumah sakit.
Parkir motor, kemudian berjalan ke arah pintu gerbang menunggu Tedi yang akan menyusul bersama istrinya.
Lama banget akh tedi ga muncul².
Afoe cari wartel untuk nelp tedi, hp afoe tertinggal di DPD.
Afoe telpon ke hp akh Tedi.
Nyambung......
" Assalamualaikum, akh...ane udah di depan rumah sakit nih..... Antum dimana?"
" Masya Alloh,,,iyah²,,,,,,"
" Ane tunggu yahh, assalamualaikum"

Weks....Tedi lupa. Gimana sih orang.....

Afoe masuk ke ruang recepcionis.Tanya letak ruangan perawatan sasa (nama pasien) ayang afoe kunjungi.
Dari salah satu petugas recepcionist diketahui bahwa pasien sedang dirawat di ruang mawar 3 lantai 2.
Afoe bergegas menaiki tangga manual yang terbuat dari cor²-an semen dilapisi dengan keramik kasar warna hitam.
2 anak tangga afoe gapai.
Disudut selatan barat, terpampang nama ruangan Mawar 3.
Afoe ketuk pintu dan memberikan salam bagi para penghuni ruangan.
Nampak seorang anak perempuan mungil berbaring manja di bangsal putih.
Sementara disampingnya seorang wanita berjilbab besar duduk memperhatikannya. Afoe kita itu umminya.
Seorang wanita lagi mbujuk² agar perempuan mungil yang tergolek lemah mau makan.
Di sofa dekat pintu masuk, ada seorang anak laki² kecil usia 5 tahunan asyik bermain sambil sesekali pandanganya terarah ke televisi yang berada 2 meter di depannya.

Seluruh penghuni menyambut afoe dengan riang, seakan lupa bahwa mereka sedang berada di rumah sakit.
Afoe balas mereka dengan senyuman dan mendekat ke arah pembaringan.

Alhamdulilah, perempuan mungil mau mengalihkan pandangannya ke afoe. Mungkin dia juga ingin tahu, siapa gerangan yang datang?....
Afoe dekati perempuan mungil itu, afoe sentuh kaki kecilnya yang putih dan lembut. Usinya mungkin 3 tahun.
Masih nampak seperti bayi yang baru kemarin lepas dari ASI ibunya :).
Perempuan kecil ini dipanggil oleh uminya dengan sebutan SASA (jadi ingat nama penyedap rasa, Sasa :) ).

Perbincangan ringan pun dimulai.
Tanya kabar, kondisi, dan aktivitas masing-masing.
Kayak taaruf aja yahh.....
Di sela-sela perbincangan, sasa mau turun dan mendekat ke Afoe.
Gak nyangka yahh....akrab.
Kami saling bermain sekedarnya.
Afoe guntingkan kertas membetuk sebuah benda (pohon, love, ikan, orang²an,dll).
Sasa begitu menyukainya. Sampai² ketika hendak rehat, dia minta dsimpankan kertas² tadi.

Laki² kecil yang diketahui sebagai kakak dari Sasa juga tak kalah akrabnya.
Dia bernama Asleh.
Kulitnya agar hitam, mungkin mirip abinya yang sering main diluar. Panas² lari-larian, hasilnya hitam tuh kulit.

Afoe pamitan menjelang pukul 17.30. di rumah ada liqo bersama anak² SMA.

Ikhwah fillah.
Ketika biduk rumah tangga diarungi, maka ujian² pun hinggap.
Dari yang ringan seperti percikan ombak yang cukup diseka dengan telapak tangan hingga yang berat laksana badai dan ombak yang menggulung , tak cukup dengan ayunan dayung.

Keimanan, kesabaran dan kekompakan seluruh unit rumah tangga menjadi pilar penyelesaian ujian-ujian dari Alloh SWT.
Ujian yang akan menyeleksi penghuni-penghuni hingga (rumah-tangga)² mana yang sakinah, mawadah, warahmah.

Rumah tangga bukanlah pesta yang selalu menyajikan kesenangan-kesenangan dan kegembiraan diatas kesengsaraan orang lain.
Rumah tangga adalah sarana tarbiyah bagi para penghuninya untuk menjadi manusia dewasa yang bersiap untuk menginjakkan kaki di medan dakwah luar keluarga.
Rumah tangga adalah sekolah kehidupan yang mencetak generasi-generasi rabbani nan tangguh.

Rasanya label-label itu terwujud jika ukhuwah antar rumah tangga terjalin kuat.
Rumah tangga yang sholeh bersama rumah tangga sholeh lainnya merajut ukhuwah rumah tangga disekitarnya, sehingga tak dijumpai keadaan saling mencurigai, iri, dengki, dan menjatuhkan.

Maka, bersiaplah menjadi bagian dari ukhuwah itu!

Wednesday, March 21, 2007

Bu......sederhana kok !

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillh wa sholawatu ala rasulillah.

Berbagi kabar gembira dengan sanak family serta orang² terdekat menjadi sebuah rutinitas afoe.
Kemarin alhamdulillah mengantarkan kabar baik ini ke keluarga besar Jakarta.
Hari ini afoe pergi ke ibu besar yang ada di karangmulya.
Sebuah wilayah berbentuk desa, desa banget.
Ketika afoe sampakan berita gembira, mereka malah bingung dan khawatir.
Anehkan?
Ternyata mereka melakukan demikian lantaran memperhatikan tempat penyelenggaraan di gedung.
Mereka khawatir tidak bisa berbaur dengan orang-orang kota.
Padahal kan yang nyelenggarain kegiatan ini adalah ikhwah, jadi ga perlu begitu lah.
Bayangan mereka, penyelenggaraan event digedung masti akan megah dan super wah .
Aslinya benar² sederhana. Geudng dipakai lantaran rumah afoe yang kurang represntatif untuk tempat penyelenggaran.
Berkali-kali Afoe yakinkan mereka bahwa kegiatan yang diselenggarakan sangat sederhana. Tak perlu melihat kata gedung. Gedung hanya tempatnya, karena lebih luas.

Mereka lebih memilih bayangin dari pada nanggepin penjelasan dari afoe.
Bagi mereka ini pertama kali di undang dalam perhelatan yang menggunakan jasa gedung sebagai tempat penyelenggaraan. Hahhhhhhhhh.....terserah mereka, yang penting afoe sudah berbagi kabar gembira.

Ikhwah fillah, kesederhanaan adalah sebuah hal penting dalam setiap tindakan kita.
Kesederhaaan mencerminkan sikap tawadu dan syukur pada alloh.
Hal-hal yang tak perlu memang jelas tak perlu dilakukan.
Kalo ada kesederhanaan yang membawa keberkahan , ngapain pilih kemewahan yang menghancurkan.
Masih banyakkan kan urusan² yang membutuhkan karya kita.

So please , keep the simple !


Tuesday, March 20, 2007

Pengin Setengah Mati

bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil alamin wa sholawatu ala rasulillah. Sesungguhnya kehidupan manusia tak lebih dari tumpukan keinginan-keinginan.Mulai dari urusan perut hingga ruhiyah.Semua manusia menginginkan agar kebutuhan dan kehendaknya terpenuhi. Ikhwah fillah rakhimakumullah. Ingat kembali tujuan utama manusia diciptakan oleh Alloh, Sang Pemilik segala urusan.Alloh menetapkan bahwa kita semua dicipkatan untuk beribadah pada Sang Kholik.Jadi tak ada pilihan lain bagi manusia selain ibadah, meski ada penyimpangan oleh nasfu menjadi manusia yang kufur. Dalam sebuah perjalanan ke ibukota Indonesia, penulis mendapatkan kesempatan untuk berbagai dengan seorang bapak 2 anak.Sejenak kita ikuti kisah hidup bapak ini.Dia menikah pada usia 25 tahun, 3 tahun kemudian Alloh titipkan padanya seorang anak laki-laki.Mereka mengasuhkan hingga besar, pada usia 15 tahun, anak laki-laki ini memiliki adik. Adik yang dititipkan oleh Alloh adalah adik laki-laki.Kin bapak dan istrinya membesarkan 2 orang anak laki-laki.Penulis bertanya : " Senangkah bapak memiliki 2 orang anak laki-laki?Bapak menjawab : " Iyah, anak adalah titipan dari Alloh untuk kita didik menjadi anak sholeh" "Apakah bapak tidak menginginkan anak perempuan, apakah lagi saat ini anak bapak dua-duanya laki-laki?Istri bapak masih mungkin untuk mengandung lagi kan? " lanjut penulis.
" Insya Alloh masih, mas". Jawabnya agak sedih. Kemudian sang bapak berusaha tegar dan melanjutkan lagi jawabannya pada penulis.
"Setelah kehamilan terakhir, dia harus operasi, hasilnya setiap kali hamil berakhir dengan keguguran, kasihan istriku. Padahal untuk memulihkan kondisi setelah keguguran perlu waktu yang lama." " Saya sangat berharap dapat memiliki anak perempuan, Saya ingin setengah mati ".

Kali ini penulis lebih konsentrasi pada kalimat terakhir yang terucap dari sang bapak.
Ingin setengah mati.
Apa sih sebenarnya yang dimaksud keinginan setengah mati?
Penulis memberanikan diri untuk menyimpulkan kalimat Ingin Setengah Mati.
Keinginan setengah mati adalah : Keinginan yang akan terpenuhi dengan pengorbanan yang super tinggi plus resiko tinggi pula.

Dilihat dari kasus bapak itu, maka dapat diambil sebuah simpulan.
Ketika sang bapak ingin memiliki seorang anak perempuan, maka ia harus mau dan mampu menjalani ujian hidup berupa keguguran atau bahkan kematian dari sang istri lantaran tak kuat menahan beban hamil atau mendapatkan keduanya (anak dan istrinya) meninggal dunia.
Benar-benar sebuah keinginan setengah mati.

Penulis yakin, sanag bapak akan tetap berusaha mendapatkan amanah anak perempuan dengan sekuat hati mempersiapkan segala kemungkinan.

Wallahualam.

Monday, March 19, 2007

Bekasi Utara

bismillahirrahmanirrahim

Senin pagi (19/3/07) afoe sampai di Pulo gadung jakarta timur.
Keberangkatan dari Tegal yang dijadualkan pukl 21.00 ternyata harus sabar, lantaran bis yang membawa afoe ke Jakarta berprinsip selama belum penuh jangan harap bis akan berangkat. :(
Hitung²an waktu, bis berangkat 23.35 WIB, berapa menit tuh yang harus afoe gunakan untk menunggu.
Mending bisnya terang, gelap.Buku dan mushafpun nganggur di dalam tas.

Alhamdulilah dapat teman perjalanan yang mengasyikkan. Pautan umur yang 15 tahun antara Afoe dan seorang bapak yang diketahui bernama Pa Masykut tak menghalangi untuk saling menjaga selama perjalanan.

Kami langsung akrab, mungkin karena asal kampung yang sama kali yahh.....Tegal :). Kami berpisah di pool sebuah bis yang kayaknya tak Afoe tumpangi untuk ke jakarta kali lain. Molor dan ga masuk terminal Polugadung.

Afoe langsung menuju bekasi utara, sedang pa Maskur ke kawasan Block S jakarta. Afoe menggunakan angkutan bis mini dengan nomor 45.

Angkutan full musik, musik dari tape recorder dan besi² mobil yang tak bisa diam lantaran benturan². Perut terkocok, mata tak bisa di pejamkan. Pendek kata seperti naik kereta yang lepas dari rel.....jegluk² terus.....

Perjalanan dari pologadung ke bekasi utara memerlukan waktu 1 jam lebih.

Sampe, rehat dan mandi.

Bertemu dengan kakak² semua berbagi gembira dan rencana April 2007.

Alhamdulillah mereka sepakat akan pulang kampung (tegal)tanggal 13 April 07.

Berarti ada waktu 2 hari untuk persiapan² gelaran pernikahan.

Saturday, March 17, 2007

Pulang Enggan, Bertahan Tak Mau

bismillahirrahmanirrahim

Ya Alloh, benar² pujian hanya untukMu.
Ya Rasulullah, semoga kami dapat memenuhi seruannya menjadi ummat terbaik dengan mengikuti sunnahmu.
Semoga sholawat dan salam tercurah atasmu dan pada orang-orang yang istiqomah menapaki jalan dakwah ini.
Amin.

Menjelang perhelatan penuh berkah bulan mendatang, afoe sering berkunjung ke rumah bapak dikampung.
Urusannya yah seputar silaturahim, administrasi dan menyiapkan ruang depan rumah untuk tempat tinggal usai perhelatan berkah.

Allahuakbar.
Banyak keadaan miris ketika harus pulang ke kampung.
Para penduduk kampung yang sederhana itu pelan², namun pasti menjadi korban kapitalis dan kejahiliyahan.
Pekerjaan mereka yang seadanya (alhamdulillah, semoga mereka masih bisa tetap bekerja) nyaris membuat mereka lupa memperhatikan kebutuhan ruhiyah.

Pemandangan itu selalu terpampang jelas layaknya tayangan televisi dengan menggunakan antena terbaik.
Sedih memang.
Bagaimana dengan keluarga yang Afoe singgahi kali ini?
Sama saja.
Serba kekurangan, sebab prihatin.

Qodhoya seputar ekonomi menjadi pilihan pertama, berikutnya qodhoya miris yang tak sanggup terucap dari lisan mereka.
Banyak yang ingin afoe lakukan, meski tak banyak yang terealisasikan.
Lebih banyak rencana dalam otak ini ketimbang yang dijalankan.
Ya Alloh, maafkan hambaMu yang lemah ini.

Memberikan pertolongan pada mereka pun, afoe tak bisa hanya senyuman indah yang terberi saat berjumpa dengan mereka.
Menyelamatkan diri dan keluarga seakan menjadi pertolongan bagi mereka agar tak sedih melihat diri dan keluarga ini terliputi kesulitan hidup seperti mereka.
Sekilas memang nampak seperti itu (egosi), ini adalah langkah terbaik dari yang bisa dilakukan.
Makanya ketika ada program dari partai atau yayasan tempat afoe bergaul, orang-orang disekitar rumah pasti diajukan. Kadang berhasil kadang tidak.

Setelah sekian lama ngontrak di tengah kota, maka saat ini pilihan untuk kembali membangun kampung membesar dalam jiwa.
Rasanya tak rela, melihat kepesatan kota diatas kerendahan kampung.
Tak rela rasanya memiliki banyak prestasi di kota, sedangkan taring tak berfungsi sama sekali ketika dihadapkan pada masyarakat kampung.

Terbiasa interaksi dengan pemuda² terdidik seakan memanjakan pengetahuan, kebiasaan dan akal ini.
Pemuda² kota yang akademis, mudah sekali transformasi nilai-nilai kebaikan pun sebaliknya nilai-nilai jelek terserap mudah.

Wah,,,,,segera deh kembali kampung.
Untuk antum yang masih bingung untuk kembali ke kampung, afoe tegaskan tak usahlah ragu.
Banyak peluang yang terbentang disini, di kampung kita.
Antum yang sarjana politik dapat berperan dalam pertarungan pemilihan kepala desa.
Antum yang sarjana-sarjana keahlian lain pun banyak dibutuhkan oleh kampung-kampung kita.
Bahkan jika antum adalah orang-orang yang tak berhasil di kota, maka kampung nan indah ini siap menampung antum untuk berkarya bukan menjadi pengangguran.

Jadi....pulang yuk ke kampung !

Friday, March 16, 2007

Tahapan Tahapan Dakwah

bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr,.wb.

Ada amanah yang harus ane tunaikan.
Ane dmintan forum halaqoh menyampaikan materi ini kepada antum.
Kalo dirasa kurang enak/pas, silahkan tabayun ke murobi saat pulang ke darat.
afwan yahh sebelumnya.

Kamis malam halaqoh bertempat di rumah fatah.
Ane, fatah, tedi dan MR, sedangkan salim tak hadir (tak ada alasan, Hpnya
sudah dijual).

Materi utama : Bedah buku bab VI, membina angkatan mujahid.

Malam itu agak beda, paling tidak itu menurut ane.
Fatah yang kurang dalam kosa kata, membuat ane geli aja mendengarnya :).

Bab VI, kalo mas Yus ingat pada bab ini mngakomodasi tentang Tahapan² dakwah.
Dan ini yang beberapa kali mas Yus sampaikan ke ane (PLP).

Tahapan ini adalah :

1. Ta'arif
insya alloh mas Yus cukup jelas.

2. Takwin

Pembentukan fulan menjadi muslim yang siap berdakwah dan mampu menanggung
beban dakwah

3. Tanfidz

Penerapan dari tarbiyah.
Aksi dakwah nyata secara struktural.
Baik di wajihah amal

----------------------------------------------

Diskusi semakin seru :

Tedi

1. dalam tausiyahnya di awal.
Dia menyebutkan tentang "istiqomah"nya kaum nashoro meyeru pada anak² dan
penduduk di daerah pantai untuk ikut menikmati pelayanan
mereka.
Setiap pagi mobil mereka keliling untuk menjemput anak² Islam belajar
komputer di sekolah² kristen.

Terus menerus, Akh Tedi merasa resah dan gundah, bagaimana jika kita
(ikhwah) berhenti berdakwah?

Jawaban pa sarjo :

Lihat surat an nisa 104., surat al anfal 15-16, dan 45-47.

Disana disampaikan : janganlah bersedih dan merasa bosan dalam mengejar
musuh² alloh.

Jika kita kepayahan, mereka juga.
Jika kita sakit, dan kesusahan, mereka juga.
Tapi kita tetap mndapatkan yg tidak mereka dapatkan, yakni pahala dari
alloh SWT, dan disediakan syurga adnin.

2. Apakah seorang muslim yang memiliki pengetahuan dan akhlak yang baik
harus melalui tiga tahapan secara beruturan?

Jawaban pa sarjo :
" Sesungguhnya banyak orang yang mengaku di dalam jamaah ini, namun
tindakannya jauh dari tuntunan jamaah.
Dan banyak orang diluar jamaah yang tindakannnya mencerminkan jamaah ini".
>>>>>>mas Yusuf, pahamkan?

3. Jika ada ikhwah dengan level tertentu, kemudian melakukan khilaf apakah
bisa diturunkan levelnya?

yang ini ane lupa jawabannnya, ane ketularan antum, tadi malam ga nyatet. :P

Fatah

1. Kader inti itu apa?

Jawaban pa Sarjo :
"Sy tidak pernah membedakan seorang akh itu, kader inti atau bukan.
Yang penting adalah ketaqwaannya.
Banyak kader inti yang tidak mencerminkan tuntunan-tuntutan- jamaah.

"Suatu saat sy pernah menerima kartu anggota, kartu pertama tercantum :
kader inti.
Subkhanallah, sy kader inti?
Menyusul kartu yg kedua : kader pemula.
Alhamdulillah.

Afoe.
1. Apakah jika seorang fulan dalam proses penilaian (takwin), kemdian
tidak naik jenjang, diberi tahukan kekurangan²nya? seperti dalam ulangan
sekolah, sehingga dapat memperbaikinya.

Jawaban pa sarjo :
Proses takwin jamaah sangat berbeda dengan bentuk pengajaran sekolah.
Prose penilaian sangat dekat sekali dengan Ghibah.
Mas tahu Ghibah-kan?
Sehingga penilaian ini dilakukan oleh banyak unsur.
Seseorang hanya boleh menilai fulan sejauh ia bergaul.

Misal : Fatah hanya boleh memberikan penilaian pada tedi tentang bagaimana
ia mengikuti liqo.
tentang urusan rumah tangga, fatah tak boleh mmberikan nilai.

Atau sy hanya boleh memberikan nilai pada afoe/tedi/fatah bahwa antum
hafalannya begini².....

Jadi tidak akan mungkin diberitahukan/diumumkan kekurangan² seorang ikhwah
yang ditunda kenaikan jenjangnya.

2. Seakurat apa, penilaian jamaah dengan seorang akh?

Jawaban pa sarjo :
Penilaian jamaah adalah bentuk ijtihad, sehingga bisa benar/salah.


Wallahulam bishowab.

Pekan depan di rumah akh sarjo.

Oh yahh mas, sabtu ini ane dan fatah serta tedi akan silaturahim ke salim.

Semoga dia dalam keadaan baik.
Mas mau titip uang buat Salim?

Mengetahui Khilaf orang lain

bismillahirrahmanirrahim

Awalan, mari memuji Alloh SWT, karena Dia-lah yang berhak mendapatkan pujian.
Yang telah memberikan hidayah pada kita semua.
Yang memberikan pula rasa kasih dan sayang antara kita.
Amin.

Kedua, mari bersama kita panjatkan do'a pada Alloh SWT, agar senantiasa sholawat dan salam tercurah atas Rasulullah SAW, melimpah pada keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang istiqomah di jalan Alloh SWT.

Ikhwah fillah rakhimakumullah.

Menjadi orang yang mengetahui kesalahan orang lain adalah sebuah amanah.
Amanah untuk menjaga kekhilafan itu agar tidak diketahui orang lain.
Kekhilafan yang dilakukan sengaja ataupun tak disadari mesti kita jaga.
Cukup menjadi konsumsi diri sendiri, kemudian tak membawa pada forum pergaulan kita atau kita disebut sebagai orang yang menelanjangi fulan di tengah-tengah ummat. Bukankah itu ghibah?
Naudzubillah mindzalik.

Seseorang yang khilaf, biasanya mengalami beberapa hal :

Tawazun tak berjalan

Seorang fulan tak mampu mengimbangi diri dengan akhlakul karimah lantaran desakan² hawa nafsu yang besar.
Fulan menjadi kasar, beringas, bahkan dalam tataran tertentu menjadi "musuh" bagi dakwah.
Sang fulan lupa peran yang sesungguhnya menjadi da'i bagi diri sendiri dan ummat.
Ke-jumudan ini juga bisa disebabkan lantaran kontrol dari hati yang kurang peka.
Faktor lain adalah perhatian kita terhadap seorang yang kurang bahkan tidak ada sama sekali.
Seringnya kita asyik dalam peningkatan diri, sementara ikhwah disekitar kita bahkan disamping kita pelan-pelan rapuh dan hilang dari peredaran.

Sesungguhnya dalam hal ini, sang fulan membutuhkan kembali siraman ukhuwah dari kita.

Tarbiyah Dzatiyah tak optimal

Buah dari tarbiyah yang kita lakukan adalah tarbiyah Dzatiyah itu sendiri. Seorang akh mampu bertahan dalam derap dakwah yang kompleks manakala ia mampu mempertahankan dan meningkatkan tarbiyah dzatiyah.
Tarbiyah dzatiyah adalah membina diri sehingga mampu istiqomah dalam setiap amal Islam.
Tidak dipungkiri jika seorang akh yang pada kondisi terjaga dalam sifat khas keikhwahan, disaat yang lain seorang akh dapat terjangkit virus kefuturan.
Futur ini memang seperti virus, dia mampu menjalar kepada setiap aktivis, terlebih pada aktivis yang angin-anginan. Tak tahan cobaan dan godaan-pujian-.

Ikhwah fillah al izza

Amanah ini juga berarti menjadi peluang pertama bagi diri untuk bercermin agar tidak melakukan hal yang sama.
Mengerti bahwa khilaf yang dilakukan seorang akh bukan tak mungkin juga akan/pernah menimpa kita.
Mungkin kadanya yagn beda, ringan ataukan jauh lebih berat dari yang dialami oleh akh ini.

Kita berdo'a semoga khilaf itu dijauhkan dari diri.
Kemudian pada akh, kita memberikan tausiyah sebagai bukti ukhuwah, berharap dia kembali pada jalan lurus.



Monday, March 12, 2007

Istiqomah namun kritis

bismillahirrahmanirrahim

Alhamddulilah washolatu ala rasulillah wa ala alaihi ajma'in.
ama ba'du.

Semoga keberkahan senantiasa menyertai antum semua.
Salam untuk antum yang masih sekolah, kuliah di taman² dzikrullah.
Teriring do'a, semoga istiqomah dalam dakwah.
Begitu pula dengan ikhwah yang telah bekerja.

Gejala pengurangan bahkan hilangnya jiddiyah berdakwah ada ikhwah² muda mulai nampak.
Dari yang tidak puas dengan keputusan jamaah, sampai yang tidak puas dengan pelayanan jamaah.

Ikhwah fillah rakhimakumullah.

Keputusan Jamaah

Jamaah adalah sebuah wasail (sarana) dalam rangka quantum dakwah. Kebutuhan akan jamaah dalam dakwah adalah hal yang penting.
Berjamaah berarti kita pun telah dan sedang berdakwah.
Jamaah yang terdiri dari beragam ikhwah, mencoba memadukan dengan mengutamakan setiap aktifitasnya adalah berpijak pada aturan alloh dan rasulullahNya.

Setiap akh (insya alloh) kita di dalamnya menjadi bagian yang menguatkan jamaah itu sendiri.
Setiap akh adalah perangkat yang turut dalam menentukan setiap keputusan jamaah.
Pola dzikir hati dan pikir setiap akh menjadi atmosfer bagi jamaah dalam setiap sepak terjangnya.

Akhi wa ukhti fillah.

Ketika kita mendapati keputusan jamaah yang tidak sejalan dengan pola pikir kita, maka sebagai akh yang baik adalah melakukan tabayun segera.
dalam proses tabatun pastikan, bahwa orang yang kita datangi adalah orang² yang mengerti masalah/posisi keputusan jamaah yang antum maksud.
Salah satunya adalah melakukan tabayun kepada murobi kita atau juga langsung silaturahim dengan pengelola jamaah.

Hasil dari tabayun mari kita cerna dengan kepala dingin, hati tenang dan jiwa yang luas.
Kita yang kecil (pengetahuan, ilmu, wawasan, pergaulan, dll) berusahalah untum menjadi dewasa.
Dewasa berpikir, dewasa dalam menerima keputusan jamaah yang sepintas terlihat tak mengenakan diri.

Jamaah, insya alloh senantiasa berpegang pada tali alloh.
Alhamdulillah, di sekitar (jamaah-kita) banyak terdapat ikhwah² yang rajin menuntut ilmu.

Alhamdulillah, di sekitar kita banyak ikhwah² yang tetap istiqomah menjaga amaliyah yaumiyah yang sebagian dari kita sudah mulai bolong².

Alhamdulillah di sekitar kita masih banyak para ikhwah yang menjaga diri dari kilauan dunia.

Sehingga insya alloh , jamaah ini tetap terjaga asholahnya sebagai jamaah yang menyeru setip akh untuk menjadi muttaqin.
Hatta hingga saat ini porsi siyasi masih menjadi wajah kita.

Pelayanan Jamaah

Rindu rasanya bertemu dengan antum semua.
Rindu sekali ingin mengulang masa tarbiyah SMA.
Dimana kawan² yang "imut" itu telah tercelup dalam sibghotullah.
Sehingga seperti mendapati generasi asing di tengah kemodern-an.
Berjumpa dengan ikhwah kecil yang memberikan senyuman tulus pada setiap perjumpaan.
Ikhwah keci yang saling menjenguk dikala sakit dan susah.
Ikhwah kecil yang berteriak lantang kepada penguasa² dzolim meski tak bisa lebih keras dari ukuran badannya.
Mendapati pula ukhuwah yang diperankan oleh manusia² kecil yang bernama siswa/i SMA.

Saat itu, tak ada rasa terbebani.
Yang ada ni'mat tarbiyah Islamiyah.
Menyerap ilmu dan pengetahuan tentang dinn yang selama ini gersang.
Menyerap ilmu dari murobi² yang tak kalah muda dari pesertanya.
Tak ada peran lain, selain sebagai mutarabi dan sebagai warga sekolah.

Saat ini, usia telah bertambah, sedangkan kesempatan berkarya dan menyerap ilmu telah berkurang.

Peran pun telah berubah.
Menyerap dan menebar serta berkarya menjadi sebuah pilihan terbaik.
Hasilnya : kekuatan untuk bertawazun sering goyah.
Rasanya sulit sekali menebarkan pengetahuan dan ilmu kepada mutarabi-mutarobi bahkan dalam usia mereka yang masih SMA.

Rasanya sulit sekali bertawazun dalam menyerap ilmu dan pengetahuan dari murobi.
Dan terakhir sulit sekali berkarya dalam gemilang prestasi.

Ikhwah fillah al izza

Vonis terhadap jamaah yang kurang dalam memberikan pelayanan pun menjadi penilaian kita.

Halaqoh hambar.
Halaqoh sunyi.
Halaqoh ga mutu.
Halaqoh biasa aja.

Saudaraku yang dirahmati alloh SWT.

Sesungguhnya setiap keadaan adalah ujian bagi diri kita.
Ujia untuk meningkatkan muwashowat kita.
Bukankah dengan keadaan diatas kita jadi mengetahui bagaimana halaqoh yang baik/buruk?
Bukankah dengan ujian kita dapat memahami hasilnya?
Bukankah dengan keterpurukan kita dapat bangkit?

Pelayanan jamaah yang tidak memuaskan menurut kita bukan untuk ditinggalkan kemudian pergi....
Tapi jelas, ketika kita melihat ada sebuah celah yang buruk segeralah untuk memperbaiki.
Kita adalah satu ukhuwah yang senantiasa melengkapi kekurangan.
Berikan saran, kritik dan teguran pada pengelola.
Insya Alloh, Setiap akh akan mengakomodasi seruan dari akh lainnya.

Tak usah bosan memberikan perhatian pada jamaah, sebagaimana jamaah tak bosan memberikan tarbiyah dan amanah sebagai tadrib para jundullah.

Berangkat dari asas adil, maka jamaah ini pun dapat memberikan pelayanan yang adil menurut Islam karena para jundinya adalah orang-orang yang mencintai keadilan.


Wallahu alam bi showab.

special to ukhti dan akhi yang berpikir ingin pindah harakah.

salam,
afoe




Friday, March 09, 2007

Angkatan Mujahid

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim

Semoga keimanan senantiasa meliputi hati kita, sehingga mampu meyakini sepenuh hati untuk memuji Alloh, dan pujian seluruh alam hanya untuk Alloh SWT.
Senantiasa kita memanjatkan doa pada Alloh, semoga salam dan sholawat tercurah pada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan dakwah hingga yaumul akhir. Amin.

Alhamdulillah, hingga hari ini Alloh masih menetapkan diri ini di dalam lingkaran tarbiyah untuk terus berdakwah.
Semoga para ikhwah juga demikian.
Input tarbiyah yang selama ini melingkupi diri, semestinya mampu membina soerang akh menjadi angkatan mujahid.

Teringat akan buku “Membina Angkatan Mujahid”, maka banyak hal yang harus dikerjakan.
Seakan waktu tak ada lagi untuk mempersiapkan semuanya.

Akhi fillah

Ustad Hasan Al Banna menerangkan tentang tujuan-tujuan jamaah secara rinci.
Pola pikirnya memang sama dengan kita semua, tapi beliau jauh lebih cemerlang dalam memaparkannya. Bahkan kita sangat terbantu dalam menguraikan hal-hal tersembunyi dalam hati dan otak kita.
Ringkasnya hati, otak dan serta tindakan menyatu dalam satu gerak mewujudkan Islam.

Mula-mula, kita diharapkan menjadi pribadi-pribadi muslim yang tangguh.
Bersih aqidahnya, kuat jasadnya, luas pandanganya, mampu mencari penghidupan yang layak, bermanfaat bagi orang lain, tinggi ilmunya, hingga menjadi muslim yang benar-benar telah siap berkurban untuk kejayaan Islam.

Pribadi-pribadi yang muslim ini akan menjadi komponen utama dari kekuatan Islam sesungguhnya. Dan hati itulah penglima dari pribadi muslim yang senantiasa tertaut pada Sang pemilik kehidupan, Alloh SWT.

Dari pribadi-pribadi muslim, mari merangkak menuju jenjang yang lebih besar yakni membina keluarga-keluarga muslim.

Peran kita sebagai anak, ayah, ibu, adik, kakak, suami, istri, paman, bibi, kakek, nenek, cucu, cicit atau sebutan lain yang melekat pada hubungan keluarga dapat menjadi senjata dalam mengenalkan dakwah.

Keluarga muslim yang dimaksud adalah keluarga yang senantiasa menegakkan nilai-nilai Islam dalam setiap tindak-tanduknya.
Keluarga yang menjaga akhlaknya dari setiap kebobrokan moral.
Keluarga yang saling membahu dalam perlombaan ibadah pada Alloh SWT.
Keluarga yang akan menjadi pondasi masyarakat Islam.

Masyarakat Islami adalah himpunan antara keluarga-keluarga muslim yang berkomunikasi dalam setiap aspeknya.
Mereka menyatu dalam dinamika hidup.
Masyarakat Islami mengutamakan Alloh dan rasulNya, ketika menghadapi panasnya urusannya dunia.
Menghilangkan unsur-unsur kerusakan dan kesesatan dari nadi ummat.
Mereka menjadi pilar-pilar yang menyelamatkan anak-anak yatim, fakir miskin dan menjaga kaum kaya serta intelektual dari kesombongan dan kesesatan.

Negara Islami………
Ingat negara islami, bukan negara Islam.
Tak ada masalah bagi jamaah dengan bentuk negara dan keanekaragaman.
Islam memberikan kebebasaan corak dan ragam sebuah negara.
Terpenting adalah negera itu menerapkan dan menjalan nilai-nilai Islam dengan sesungguh hati.
Pemimpinnya adalah hamba Alloh yang taat, dia melayani ummat dengan berpedoman pada prinsip Islam.

Langkah-langkah ini adalah langkah-langkah abadi.
Jadi bukan tahapan yang meninggalkan tahapan lain.
Jangan dipikir ketika telah berhasil membina pribadi-pribadi Islami terus melangkah kepada masyarakat lalu negara islmi, negara inti Islam dan guru alam.
Bukan …..bukan seperti itu.
Langkah ini terus berlanjut.
Membina pribadi terus dikerjakan sejalan dengan membentuk keluarga muslim, juga membangun masyarakat islami dan seterusnya. Sehingga benar bahwa dakwah Islam adalah mandal hayah.

Mari bersambut bergelut dalam dakwah nan panjang dan luas ini.
Secuil peran kita jika itu adalah kebaikan insya Alloh akan turut menyusun Islam yang kafaah.
Begitu pula sebaliknya.
Secuil noda yang kita torehkan akan menghancurkan pondasi dakwah yang telah lama kita bina.
Selamat diri, keluarga, dan ummat dari neraka.
Bina diri, keluarga dan ummat menjadi angkatan mujahid.

Wallahu Alam.

Thursday, March 08, 2007

Ikhwah yah Begitu !

bismillahirrahmanirrahim

Maha besar Alloh SWT yang telah menciptakan makhluk-makhlukNya.

Perjalanan hidup manusia terus bergerak, seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir.
Kaki ini pun telah menempuh bermil-mil bumi Alloh.
Ujung timur dan barat, serta arah selatan hingga utara.
Mata ini menjadi saksi karya-karya para ikhwah.
Hati ini menjadi panglima mendo'akan keistiqomahan mereka.
Hingga tubuh ini menjadi penyokong dakwah-dakwah sepanjang hayat.

Di suatu episode hidup, penulis bertemu dengan seorang ikhwah bagian selatan pulau Jawa.
Episode yang lain, penulis berjumpa dengan ikhwah penjutu barat pulau jawa.
Hingga nyaris penjuru dunia, penulis diberikan kesempatan untuk bersua dengan para ikhwah penghuninya walau sekilas matahari terbit hingga tenggelam.

Ada yang unik dalam tiap episode.
Bahasa, fisik, dan gerak lisan yang berbeda dari mereka.
Ada yang berbahasa serba berakhiran vocal A.
Ada yang berbahasa serba berakhiran vocal O.
Ada yang berbahasa serba berakhiran vocal E.
Ada yang berbahasa serba berakhiran vocal e.
Ada yang berbahasa serba berakhiran vocal Ah.
Dll.
Ada ikhwah yang berintonasi besar, kecil, keras, dan lemah.
Ada pula ikhwah yang lucu sekali pembawaanya.
Ada yang sangar laksana singa yang ingin menerkam mangsanya. Asli ada yang seperti ini.
Coba lihat seorang ikhwah yang ditemuai penulis disebuah wilayah Purworejo, tepatnya di daerah SD IT Kutoarjo. (saat itu Gedung SD IT masih dalam proses pembuatan, itupun baru pondasinya :) ).
Paparanya yang menggebu-gebu membuat jiwa ini tertantang untuk berkarya sebagaimana tausiyahnya.
"Kita akan terus berkarya untuk ummat". Penulis mengenalnya sebagai Akh Dar.

Yang lain begitu lembut,, seperti Akh Toto. Seorang ikhwah dari daerah selatan (pegunungan) Kab. Tegal.
Bawaannya nyaris tak pernah dan tak akan bisa mengundang marah.
Adem.Tutur katanya akan sanggup membuat lawan bicara tersembur sifat kesabarannya.

Ada pula yang cerdas tak terduga.
Lihat seorang akh, yang pandai membuat suasana pertemuan yang macet menjadi brilian karena idenya yang cemerlang.
Berdasarkan pertemuan dengan Akh Gozal (ikhwah yang cerdas itu), mampu menelorkan ide unik yang sebagian besar diterima forum, bahkan semuanya deh....
Dalam sebuah pertemuan menjelang demontrasi menentang agresi Amerika dan sekutunya ke Afghon, misalnya.
Dia yang tampil memberikan ide-ide slogan, format orasi, hingga yel-yel kecil.
wah,,, tuh kan cerdas...

Ada ikhwah yang tutur katanya mendebarkan.
Sampai-sampai tak jarang diantara pendengarnya akan meneteskan ari mata.
Tak sedikit ikhwah yang menahan airmata ketika ikhwah ini mulai membuka tausiyahnya.
Ringkasnya ikhwah ini adalah pengingat kita pada Alloh SWT.
Dia sering berkarya manakala ada mabit, muhasabah, renungan munashoroh,dll.
Kalo hati antum telah membatu, keras tak bisa terketuk. Coba dan berusaha bertemua dengan ikhwah ini dan mintalah tausiyah darinya. insya Alloh akan berubah. Akh Sarjo, yang dimaksud penulis.

Mau ketemu ikhwah yang seperti apa lagi?
Tukang kapal, preman, penyanyi, koki, pelawak, penulis, penembak, guru, atau apa saja insya alloh ada dalam ribuan barisan ikhwah.

Semua karakter-karakter ikhwah itu mempunya ciri yang khas.
Mereka tak segan memberikan senyuman pada ikhwah yang lain.
Hatta baru ketemuan dalam hitungan detik.
Ikhwah mampu memberikan milik terbaik pada ikhwah lainnya.
Ikhwah mampu menahan beban untuk meringankan ikhwah lain.
Ikhwah mampu cerdas dikala ikhwah lain mandeg.
Ikhwah mampu saling menaladani, bahkan bersaing dalam fastabiqul khoirot.

Ikhwah yang begitu !

Dimana-mana sama.

Antum ikhwah bukan?









Asyiknya bersama Ibu

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, mari kita panjatkan pada Alloh SWT semoga senantiasa sholawat dan salam tercurah pada Rasulullah Muhammad SAW.

Kawan²ku yang semoga Alloh memberikan keberkahana pada sisa usia kita, mari bersama kita tengok ibu.
Ibu adalah orang tua yang mengandung dan membesarkan kita, sehingga dekat sekali hubungan kita dengan ibu.

Sungguh membahagiakan bila kita dapat memberikan kebahagiaan padanya.
Membuat ibu tersenyum merupakan kebahagiaan dalam bentuk lainnya.
Sesungguhnya tangisan ibu pun tak identik dengan kesukaran.
Banyak sekali ibu menangis lantaran haru melihat anaknya yang dulu tak berkutik ini telah bertengger tinggi dalam sebuah prestasi.
Ibu menangis lantaran melihat anak-anaknya mampu lebih baik dari dirinya.
Ibu menangis lantaran peluh dan sakit yang ia rasakan telah berubah menjadi sosok-sosok pejuang.
Ibu yang tak bisa berucap lagi lantaran menyaksikan anaknya begitu mempesona, menabar kebaikan dakwah di bumi Alloh ini.
Ibu yang kini termangu dalam do'a mendengarkan anak-anaknya berangkat ke medan jihad.

Ikhwah fillah.....
Rangkaian perjalanan hidup kita tak lepas dari peran seorang ibu.
Pantas jika Rasulullah memberikan posisi tinggi kepadanya. Ibu telah dinobatkan Rasulullah sebagai sosok yang harus dihormati.
Ibu adalah manusia agung yang memberikan warna tegas pada hidup anak-anaknya.
Baiknya seorang ibu dapat menjadi jaminan baiknya akhlak anak-anak.

Ya ukhti wa akhi...

Mari sejenak kita pandang wajah ibu kita dengan penuh kasih sayang.
Berikan haknya untuk melihat kita tersenyum dihadapannya.
Berikan kesempatan ibu untuk memberikan nasihat, teguran dan bimbiangnya pada kita.
Biarkan kerinduan pada anak-anak yang dulu bandel terlepas dan sedikti lega.

Ikhwah fillah...
Jika kita sebagai anak-anaknya tergolong manusia yang bermunajat kepada Alloh dan mendo'akan kedua orangtua kita selamat di akhirat, tetaplah seperti itu.
Jika sekarang kita terjebak dalam dunia sesat dan hina, bertaubatlah.
Alloh tentu saja akan menerima taubat hambaNya yang sungguh-sungguh, sehingga orang tua pun tak dihukum lantaran memiliki anak yang tak berguna.

Semestinya, kita adalah anak yang tahu akan hak dan kewajiban terhadap orangtua.
Saatnya menghunjamkan kembali ketaatan kita pada orang tua.
Tengok mereka dalam tatapan yang ramah dan sejuk.
Kunjungin sanak dan keluarga mereka, ketika orangtua kita telah menyatu dengan alam barzah.

Allahumaghfirli waliwalidaya warkhamhumam kama rabaya nishoghiro. Ami.



Monday, March 05, 2007

Gerhana Bulan

bismillahirrahmanirrahim

Seumur hidup baru kali ini mengetahui hal-hal yang sebaiknya dilakukan saat terjadi fenomena alam berupa gerhana bulan.
Ahad kemarin tanggal 4 Maret 2007, ketika para ikhwah mulai meninggalkan masjid ukhuwah nampak bulan mulai menghitam.
Pukul 04.58-an, bulan yang tadinya cerah kini hanya tinggal 1/8 saja yang masih mengeluarkan pancaran cahaya.
Sebagian ikhwah memili kembali ke masjid untuk sholat sunnah gerhana bulan.
Dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, namu telah memenuhi unsur sholat berjamaah, ustad amirudin mengambil alih komando menjadi imam.
Sholat yang agak berbeda dengan sholat-sholat lain ini, cukup membuat hati risau.
Risau, apakah bulan itu akan tetap ada atau inikah hari terakhir rembulan menampakkan diri?....

Oh yahh , sekedar berbagi.
Ilmu fiqh memang harus diterapkan jika ingin mendaptkan hasil yang baik
Sholat sunnah gerhana bulan yang dilakukan ini adalah sebagai berikut :
1. Niat
2. Takbir
3. Membaca surat al fatihah + surat pendek lainnya
4. Ruku
5. berdiri tegak ke posisi awal
6.
Membaca surat al fatihah + surat pendek lainnya
7. Ruku
8. Sujud
9. Kembali beridi tegak
10.
Membaca surat al fatihah + surat pendek lainnya
11. Ruku
12. berdiri tegak ke posisi awal
13. Membaca surat al fatihah + surat pendek lainnya
14. Ruku
15. Sujud
16. Tasyahud dan salam

Jadi setiap rakaat terdiri dari 2 ruku, total kesulurahan sholat sunnah gerhana 2 rakaat ini memiliki 4 kali ruku.


Sunday, March 04, 2007

Maaf Bang !

bismillahirrahmanirrahim

Subkhanallah, Alloh senantiasa menyayangi hambaNya. Dia selalu memperhatikan hamba²Nya.
Kesulitan apapun yang dihadapi merupakan ujian bagi hamba²Nya menuju muwashofat lebih baik.

Afwan jiddan kepada para abang yang sementara tercuekin.
Sesungguhnya setiap do'a para ikhwah menyertai ikhwah lainnya.
So please, get the "syuro" first with your brother/sister.
Insya Alloh do'a dan dukungan menjadi iringannya.

Hari ini dan hari berikutnya insya Alloh sama saja, tak ada yang berubah.
Yang ingin dirubah adalah peningkatan pada kebaikan, sehingga esok terbaik.
Apapun keputusan hidup yang para Abang ambil, jika disertai dengan doa dan usaha terbaik, Insya Alloh semua ikhwah akan mendukung.
Jadi jangan ragu melangkah.
Alloh dan orang-orang sholeh bersama kita.

Yakinkan diri bahwa setiap hamba memiliki keunikan sendiri-sendiri.
Optimalisasi potensil diri tidak akan pernah terjadi selama jiwa² yang menetap dalam raga tak di pecut untuk bangkit.

Lecut jiwa hanya dilakukan oleh hati yang bersih.
Hati yang bersih hanya didapat dari latihan-latihan di dalam universitas kehidupan.
Semakin sering diasah dengan kepekaaan, maka sang Panglima perilaku ini menjadi kuat.
Pengasahan yang tepat dan continues dapat menghasilkan Panglima terkuat di dunia.
Dengan panglima hati yang kaut, seseorang dapat menjadi apa yang dia mau.
Kalaulah orang lain tak bisa itu lantaran orang lain tidak mau membuka lebar cakrawala.
Bisa juga karena Alloh memang ingin menguji kembali.
Entahlah,ujian atau adzab ?????

Saturday, March 03, 2007

Dengan nama Alloh SWT

bismillahirrahmanirrahim

Mari memanjatkan pujian pada alloh SWT, Yang telah melimpahkan ni'matnya pada kita semua, sehingga kali ini masih diberikan kesempatan bermuawajahah dalam dunia maya.
Sholawat dan salam senantiasa kita do'akan pada Alloh agar tercurah untuk suri tauladan ummat, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang istiqomah menapaki dakwah hingga yaumul akhir. Amin.

Senang sekali berjumpa dengan antum semua, wa bil khusus para pembaca setia blog ini.
Harapan dari penulis, blog ini dapat menjadi pemacu pembaca dalam beramal Islam, tentu saja sang penulispun sangat berharapa dapat beristiqomah dalam dakwah yang selama ini menjadi pekerjaannya. Amin.

Ikhwah fillah, para pembaca yang insya Alloh diberkahiNya.

Menulis dan membaca adalah sebuah karya yang mestinya dapat menjadikan seorang Akh melejit.
Melejit dalam pemikiran dan kebaikan.
Mari kita lihat sisi positif dari menulis.

Menulis
Ketika seorang akh menulis sesaut maka pada hakekatnya dia sedang berpikir dan membaca.
Menulis juga dijadiakn media mengingat.
Lihatlah seorang akh yang buku tulisnya menjadi unik lantaran corat-coret hafalan al qur'an di setip halamannya.
Tak ada halaman yang selamat dari penanya.
Hasilnya sungguh gemilang, seorang akh mampu mengingat lebih lama pada ayat-ayat al quran yang dihafal dari
pada yang unsich membaca dan mengahafal.

Menulis juga dapat membungkus segala emosi manusia tanpa perlu mengeluarkannya dengan tindakan kekerasan.
Dengan menulis seseorang dapat memberikan pengajaran/tarbiyah kepada siapa saja.
Tak perlu repot mengundang peserta dalam gedung yang besar, tak perlu pula menyajika hidangan dan waktu yang mahal.
Seorang akh yang pandai menulis hanya butuh orang untuk membaca hasil pemikirannya.
Bukankah jamaah ini pun tegak karena salah satunya adalah ilmu yang diperoleh lantaran kita membaca tulisan-tulisan dari Imam Syahid Hasan Al Banna dalam berbagai kesempatan.

Para Akh yang cerdas yang selalu membaca apapun hasil tulisan dari akh lainnya.
Tak ada sekecil apapun alasan untuk tidak membaca tulisan yang diberikan.
Saatnya belajar menuliskan pemikiran-pemikiran kita yang telah terasah oleh shighoh Islam.

Membaca
Membaca yang terlihat sangat mudah, ternyat tak bisa dibisa silakukan oleh setiap Akh.
Padahal seorang akh dituntut untuk senantiasa berinteraksi dengan kitabullah 1 juz/hari atau 10 lembar atau 20 halaman mushaf Asy-Syamil Al Qur'an.
Ikhwah yang cerdas akan selalu mampu menemukan ilmu.
Ilmu yang didapat tidaklah selalu yang baru.
Ilmu disini dapat diartikan sebagai ilmu hikmah.

Banyak para akh yang berusaha membagi pengalaman dakwah, namun tak ada kesempatan dan media yang tepat.
Sehingga melalui tulisan yang akan menjadi bahan bacaan.

Alhamdulillah, jika kita tergolong ikhwah yang cerdas.
Ikhwah yang dapat mengambil ibroh dari apapun bacaan yang kita baca.
Jika bacaan itu adalah kebenaran, mestinya tak ada keraguan untuk melakukan kebenaran.
Jika bacaan itu adalah sebuah kesalahan, mestinya dengan keyakinan tidak akan melakukan kesalahan itu.

Kita ini termasuk ikhwah yang mana?

Yang lama ngajinya namun tak cerdas?
Yang lama ngajinya dan luar biasa cerdas?
Yang baru kemarin mengaji, sehingga tak cerdas?
Atau ikhwah yang baru ngaji, namun memiliki kecerdasan tinggi?

Itu pilihan, yang terikat kuat pada bidang-bidang lain.
Kekuatan hati, keikhlasan niat, kesungguhan belajar, keistiqomahan beramal, dan kemampuan berjamaah.

Wallahu alam bi showab.