Amanah itu jangan diminta

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah. Allahumma sholi ala muhammad.

Manusia adalah makhluk ciptaan Alloh SWT yang paling banyak memiliki amanah. Bahkan tak jarang dijumpai oleh kita, ada manusia yang bejibun dengan rangkain amanah.
Mungkin juga ada manusia yang sampai lupa dengan amanah-amanah yang pernah ia sandang, lantaran tertutup dengan amanah-amanah baru.

Amanah dapat berbentuk jabatan komersil, sosial, bahkan amanah dakwah.
Seseorang yang menjadi pemimpin, entah pemipin negara, bangsa, suku, kota, desa dan keluarga dapat dikatakan sedang mengampu amanah.
Seorang yang memiliki istri, anak, dan segudang harta bisa disebut pula dengan manusia beramanah.
Orang perorang yang tidak/blm miliki suami/istri, anak, dan harta juga disebut dengan manusia yang mengemban amanah, karena sejatinya ruh dan raga yang menyatu mesti bertanggung jawab di hadapan Alloh SWT.


Dalam sebauh perjumpaan dengan Ustad Tobiin, beliau mengatakan : " Kata Ustad Ghusni, amanah itu jangan diminta".

Dari perenungan kalimat diatas, muncul beberapa kesimpulan.

Yang pertama adalah karena setiap manusia akan bertanggungjawab secara pribadi terhadap hal-hal yang dilakukan, maka sebisa mungkin berbuat yang terbaik menurut aturan Alloh SWT.

Yang kedua adalah sesungguhnya amanah itu dapat melahirkan kemungkinan ganda. Dengan amanah kita bisa terhormat, dengan amanha kita juga bisa terlaknat.
Pilihan ada ditangan kita, menjaga amanah dengan menjalankannya sebaik mungkin.