Monday, May 21, 2007

Perang Malahayu

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil alamin. Allahummasholi ala muhammad, wa ala alaihi washohbihi wasali. Amma ba’du.

Berbahagia sekali, hari ini dapat berjumpa dengan antum semua. Perjumpaan yang tertunda karena Afoe harus berangkat ke medan perang Malahayu selama 3 hari 2 malam.

Kembali Afoe ucapkan syukur atas karunia dari Alloh SWT sehingga keselamatan dan kesehatan masih bersemayam di raga ini.

Perang Malahayu yang berlangsung selama 4 jam lebih telah usai meninggalkan kerusakan dan luka serta tangis pilu.

Perang Malahayu adalah peperangan antar 2 kubu yang menduduki wilayah sekitar Waduk Malahayu Kab. Brebes Jawa Tengah.

Waduk yang sudah berumur ratusan tahun ini menjadi rebutan para pendatang. Wilayahnya yang subur karena limpahan air, pemandangannya yang indah karena hijaunya pepohonan, dan udaranya yang sejuk karena terpelihara dari polusi menjadi faktor yang sangat dominan.

Perang Malahayu dimulai pukul 01.00-05.00, hari Jum’at tanggal 18 Mei 2007.

Masing-masing kubu terdiri dari 30 kekuatan ikhwah.

Peperangan dimenangkan oleh kubu barat yaitu kubu yang membangun benteng pertahan tepat di disamping badan waduk Malahayu. Kubu ini mampu menangkap 15 tawan, walaupun haru kehilangan 3 tawanan karena berhasil melarikan diri.

Kubu barat yang menamakan dirinya dengan pasukan Ayam harus kehilangan 8 prajuritnya karena tertangkap kubu timur.

Dalam peperangan Malayahu memang tidak seperti peperangan pada umumnya.

Perang Malahayu memiliki aturan perang tersendiri.

Aturan itu adalah :

  1. TIDAK BOLEH MENENDANG
  2. TIDAK BOLEH MEMUKUL.

Yup, sepanjang perang aturan itu benar-benar dijunjung tinggi oleh para pelaku perang.

Penangkapan dilakukan dengan penyergapan dilanjutkan dengan mengingat badan hingga tak bisa lari.

Walaupun tidak ada pemukulan dan penendangan tetap saja luka dan memar menjadi menu utama.

Luka banyak ditimbulkan oleh cakaran duri tanaman yang memang tumbuh liar di alam waduk Malahayu.

Luka lainnya adalah hasil dari benturan kepala dengan pepohonan dan batu yang berada di medan perang. Tidak sedikit pula yang kram dan terkilir.

Sebagian lain memar karena terjatuh dan terpeleset.

Alhamdulillah, perang Malahayu kini telah usai.

Kedamaian dan ketenanagn Malayu kembali.

No comments: